HIKMAH ISRO’ MI’ROJ
Di dalam lembaran sejarah Islam, ada suatu momentum yang sangat monumental Momentum sejarah tersebut adalah peristiwa yang terjadi sekitar 14 abad Hijriyah yang lalu, yaitu peristiwa Isra’ Mi’raj. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Al-Quds, lalu dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia, dan jin. Semua itu ditempuh dalam sehari semalam. Peristiwa itu sekaligus sebagai mukjizat mengagumkan yang diterima Rasulullah SAW.
Permintaan kaum kafir Quraisy kepada Nabi SAW
Sebenarnya, sebelum peristiwa itu terjadi, orang-orang kafir Quraisy pernah meminta kepada Rasulullah untuk menunjukkan hal-hal yang aneh, karena mereka tidak percaya kalau Muhammad SAW itu adalah nabi. Permintaan-permintaan itu mereka lontarkan untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar seorang Nabi. Hal ini direkam oleh Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut:
“Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya, atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. (QS. Bani Israil : 90 – 93)
Kalau kita jabarkan dari ayat di atas, mereka meminta hal-hal di bawah ini kepada Rasulullah:
1. Mereka meminta untuk memancarkan mata air dari bumi.
2. Mereka juga meminta sebuah kebun kurma dan anggur, dengan air mengalir di bawahnya. Padahal di sekitar situ sebagian besar padang pasir.
3. Mereka meminta untuk menjatuhkan langit.
4. Mereka juga meminta menghadirkan Allah beserta malaikat-malaikatnya untuk dihadapkan kepada mereka. Sungguh suatu permintaan yang lancang.
5. Mereka juga meminta sebuah rumah dari emas.
6. Yang terakhir, mereka meminta Nabi untuk naik ke langit tanpa membawa buku, lalu harus kembali dengan membawa sebuah buku (kitab) untuk mereka baca.
Permintaan mereka itu betul-betul “kebangetan”. Tetapi Rasulullah SAW menjawabnya dengan bijaksana, “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” (QS. Bani Israil: 93). Allah Yang Maha Suci tentu Maha Kuasa untuk melakukan semua itu, tetapi Rasulullah mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi seorang Rasul, sehingga tidak mungkin melakukan semua itu.
Kita bisa ambil pelajaran dari dari hal di atas. Mungkin sampai zaman kapan pun, kebenaran (baca: Islam) akan menghadapi hal-hal seperti itu. Orang yang membawa kebenaran akan selalu menghadapi permintaan-permintaan yang diluar kemampuan. Dan permintaan tersebut kebanyakan hanya sebagai “olok-olok”. Karena, kalaupun kita bisa memenuhi permintaan itu, mereka kebanyakan tetap tidak akan mendengar Islam ini. Hanya sedikit yang mau mendengarnya. Sebagaimana halnya Rasulullah setelah mengalami peristiwa Isra’ Mi’raj, tidak banyak yang mempercayai perjalanannya tersebut, bahkan ada yang mengatakan Nabi gila walaupun Nabi sudah memberikan bukti-bukti atas apa yang telah dia alami (Isra’ Mi’raj).
Peringatan Isra’ Mi’raj sebagai motivasi
Kalau kita baca sejarah kehidupan Rasulullah SAW (Sirah Nabawiyah), sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah mengalami keadaan duka cita yang sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh istrinya tercinta, Khadijah, yang setia menemani dan menghiburnya dikala orang lain masih mencemoohnya. Lalu beliau juga ditinggal oleh pamannya sendiri, Abu Thalib, yang (walaupun kafir) tetapi dia sangat melindungi aktivitas Nabi. Sehingga orang-orang kafir Quraisy semakin leluasa untuk melancarkan penyiksaannya kepada Nabi, sampai-sampai orang awam Quraisy pun berani melemparkan kotoran ke atas kepala Rasulullah SAW.
Keadaan yang duka cita dan penuh dengan rintangan yang sangat berat itu, menambah perasaan Rasullah semakin berat dalam mengemban risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur” Nabi dengan memperjalankan beliau, sampai kepada langit dan menemui Allah. Hingga kini, peristiwa ini seringkali diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dalam peringatan Isra’ Mi’raj. Pada dasarnya peringatan tersebut hanyalah untuk memotivasi dan penyemangat, bukan dalam rangka beribadah (ibadah dalam artian ibadah ritual khusus). Namun peringatan tersebut juga terdapat beberapa catatan. Apa saja itu? Mari kita ikuti beberapa hal di bawah ini.
Dalam Al Qur’an, dari sekian ribu ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang menjelaskan tentang Isra’ Mi’raj, yaitu QS. Bani Israil ayat 1, dan QS. An Najm ayat 13 sampai 15. Maksudnya, kebesaran Islam itu bukan terletak pada peristiwa Isra’ Mi’raj ini, tapi pada konsepnya, sistemnya, muatannya, dan sebagainya. Pada surat An Najm ayat 13-15 itu, menggambarkan bahwa Rasulullah menemui Jibril dalam bentuk aslinya di Sidratil Muntaha ketika Isra Mi’raj. Sebelumnya Rasulullah juga pernah menjumpai malaikat jibril dalam bentuk asli ketika menerima ayat pertama (QS. Al Alaq: 1-5) dari Allah SWT, yaitu ketika di gua Hira.
Dan di antara 25 nabi, hanya 2 Nabi yang yang pernah berbicara langsung kepada Allah, yaitu Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana dengan Nabi Adam, bukankah beliau juga pernah berdialog dengan Allah? Ya, tapi Nabi Adam ketika itu masih di Surga. Setelah diturunkan ke bumi, tidak lagi berdialog secara langsung. Nabi Musa berdialog dengan Allah secara langsung yaitu ketika di bukit Tursina (di bumi), sedangkan Nabi Muhammad di Sidratil Muntaha (di langit). Tetapi (sekali lagi), kebesaran Islam bukan di situ letaknya, namun di konsepnya, di muatannya. Oleh karena itulah, peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri tidak perlu secara berlebihan diangkat-angkat. Peristiwa itu sendiri merupakan mukjizat imani, maksudnya adalah mukjizat yang hanya bisa diterima diperjalankan pada malam harinya (Isra’ Mi’raj), tapi dia tetaplah manusia biasa, hamba Allah. Hal ini perlu ditegaskan, karena dua umat sebelum Islam (Yahudi dan Kristen), telah terjebak men-Tuhankan nabinya.
Mengapa Masjidil Aqsa?
Ada beberapa pertanyaan mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj. Salah satunya, mengapa dalam peristiwa itu Rasul diperjalankan ke Masjidil Aqsa? Kenapa tidak langsung saja ke langit? Paling tidak ada beberapa hal hikmahnya, antara lain:
1. Bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya Nabi dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS, sedangkan Nabi lainnya adalah berasal dari Ishaq AS. Inilah yang menyebabkan Yahudi dan Kristen menolak Nabi Muhammad, karena mereka melihat asal usul keturunannya (nasab). Alasan mereka itu sangat tidak ilmiah, dan kalau memang benar, mereka berarti rasialis, karena melihat orang itu dari keturunannya. Hikmah lainnya adalah, bahwa Nabi Muhammad berda’wah di Makkah, sedangkan Nabi yang lain berda’wah di sekitar Palestina. Kalau dibiarkan saja, orang lain akan menuduh Muhammad SAW sebagai orang yang tidak ada hubungannya dengan “golongan” Ibrahim dan merupakan sempalan. Bagi kita sebagai muslim, tidaklah melihat orang itu dari asal usulnya, tapi dari ajarannya.
2. Hikmah berikutnya adalah, Allah dengan segala ilmu-Nya mengetahui bahwa Masjidil Aqsa adalah akan menjadi sumber sengketa sepanjang zaman setelah itu. Mungkin Allah ingin menjadikan tempat ini sebagai “pembangkit” ruhul jihad kaum muslimin. Kadangkala, kalau tiada lawan itu semangat jihad kaum muslimin “melemah” karena terlena, dan dengan adanya sengketa tersebut, semangat jihad kaum muslimin terus terjaga dan terbina.
3. Berikutnya, Allah ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi SAW. Pada Al Qur’an surat An Najm ayat 12, terdapat kata “Yaro” dalam bahasa Arab yang artinya “menyaksikan langsung”. Berbeda dengan kata “Syahida”, yang berarti menyaksikan tapi tidak musti secara langsung. Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena pada saat itu da’wah Nabi sedang pada masa sulit, penuh duka cita. Oleh karena itulah pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad juga dipertemukan dengan Nabi-nabi sebelumnya, agar Muhammad SAW juga bisa melihat bahwa Nabi yang sebelumnya pun mengalami masa-masa sulit, sehingga Nabi SAW bertambah motivasi dan semangatnya. Hal ini juga merupakan pelajaran bagi kita yang mengaku sebagai da’i, bahwa dalam kesulitan da’wah itu bukan berarti Allah tidak mendengar.
Perintah Shalat
Pada Isra’ Mi’raj, Allah memberikan perintah sholat wajib. Dan sholat Subuh adalah sholat yang pertama kali diperintahkan. Karena peristiwa Isra’ Mi’raj sendiri terjadi pada saat malam hari. Subuhnya Rasulullah sudah tiba kembali di tempat semula. Mungkin ini juga hikmah bagi kita semua, karena sholat Subuh adalah sholat yang sulit untuk dilaksanakan, di mana pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam tidurnya. Sebelum diperintahkannya sholat wajib 5 waktu ini, Rasulullah melaksanakan sholat sebagaimana Nabi Ibrahim.
Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengerjakan sholat, tetapi juga menegakkan sholat. Sholat bukan segala-galanya, tapi segala-galanya berawal dari sholat, demikian kata seorang ustadz.
Demikianlah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj. Semoga semakin menambah keimanan kita kepada Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya, para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Qadha dan Qadar-Nya.
MUHAMMAD MUZAYYIN RUKHAN lahir di Kediri 2 April l950 kakek dari empat cucu, fasa, sifa, hanum dan nisa’. pensiunan pelatih motivator program keluarga berenca nasional sekarang aktif dalam kegiatan pelayanan umat, seorang khatib masjid jamik Mambaul Ulum, menyisakan umurnya untuk menuntun umat meniti dan kembali kejalan Allah
Cari Blog Ini
Rabu, 29 Juni 2011
Selasa, 28 Juni 2011
Tawaduk Harus, Takabur Boleh
17/01/2011
Tawaduk Harus, Takabur Boleh
Oleh: Moh. Mahfud M.D
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa, …
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Itulah potongan syair lagu karya Trio Bimbo yang berjudul Anak Bertanya pada Bapaknya. Lagu itu begitu populer sejak 1970-an karena selalu dikumandangkan secara meluas, terutama pada hari-hari keagamaaan bagi umat Islam di Indonesia. Seperti halnya lagu Tuhan, lagu Anak Bertanya pada Bapaknya setiap hari-hari besar Islam dinyanyikan, tidak hanya oleh Trio Bimbo, tetapi juga oleh penyanyi-penyanyi lain yang membawakan dengan begitu syahdu dan menyentuh kalbu, dengan berbagai aransemen musik. Lebih-lebih pada bulan puasa seperti sekarang ini.
Sengaja saya ambil potongan syair yang mengatakan bahwa beribadah puasa itu berguna untuk mengajarkan kita selalu rendah hati. Tentu, karena tulisan ini dibuat untuk rubrik khusus di bulan puasa.
Istilah rendah hati adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Arab, yakni tawadhu’ yang dilawankan dengan kata takabbur yang berarti tinggi hati (sombong). Islam mengajarkan agar kita selalu tawaduk dan menjauhkan diri dari sikap takabur. Syair lagu Trio Bimbo tersebut secara harafiah bukanlah bunyi ayat Alquran atau hadits Nabi. Tetapi, ia merupakan salah satu ajaran penting yang dapat di-istinbath (digali) dari Quran maupun hadits Nabi. Yakni, ajaran agar selalu berusaha tawaduk dan menjauhi takabur dalam hidup ini.
Kesadaran untuk hidup dengan tawaduk ini penting karena banyak di antara kita yang lupa diri dan menjadi sombong atau takabur karena sedikit kelebihan yang kita miliki. Menurut Bimbo, berpuasa merupakan metode untuk belajar hidup dengan tawaduk. Dengan berpuasa, kita bisa belajar berempati atau ikut merasakan penderitaan orang-orang yang sering lapar karena fakir dan miskin. Maka, menjadi tidak tepat apabila di siang hari kita berpuasa, tetapi setelah magrib dan saat bersahur kita bermewah-mewah dengan biaya menu makan yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan saat tidak berpuasa.
Dengan berpuasa, kita dapat belajar untuk tidak merasa paling pandai karena di atas orang yang pandai selalu ada orang lain yang lebih pandai. Maka, menjadi tidak tepat apabila ibadah puasa ini tidak membangkitkan kesadaran bahwa betapa tinggi pendidikan dan banyak gelar yang dimiliki oleh seseorang, sebenarnya ilmu yang dimilikinya sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan jagat raya ilmu yang diciptakan oleh Allah. Di dalam cerita-cerita silat Asmaraman S. Kho Ping Hoo, sering diungkapkan bahwa ”di atas langit masih ada langit”. Kalau menurut Quran, semakin tinggi ilmu seseorang, semakin kuat tingkat keimanannya, dan bukan semakin sombong.
Begitu juga, dengan berpuasa, kita dapat mempertajam nurani kita untuk tidak bersikap sewenang-wenang, menghina orang lain, dan sok paling berkuasa karena sebenarnya apa pun yang kita miliki dan setinggi apa pun jabatan kita di tengah-tengah masyarakat hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh penitipnya (Allah) tanpa bisa dihalangi dengan apa pun.
Tawaduk adalah salah satu prinsip dasar dalam ajaran Islam dalam bidang akhlak. Orang yang akhlaknya bagus pastilah akan selalu bersikap tawaduk dan tak akan pernah merendahkan orang lain, tak akan pernah merasa paling pandai dari orang-orang lain, dan tak akan pernah bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain karena kedudukan atau jabatannya. Bahkan, orang yang tawaduk akan lebih merendah jika ada orang yang merendahkan hati kepadanya. Saya pernah mau mencium tangan seorang kiai besar sebagai rasa hormat ala tradisi pesantren karena kealiman dan kharismanya. Tetapi, sang kiai besar itu justru lebih dulu memeluk saya karena tak mau tangannya saya cium.
Bagi orang Islam, bersikap tawaduk itu adalah keharusan. Sedangkan bersikap takabur adalah larangan. Tetapi, bolehkah kalau sekali-sekali kita bersikap takabur? Baik di dalam Alquran maupun di dalam hadits sahih tidak ada pembolehan takabur. Namun, ada pendapat yang masuk akal untuk mengatakan bahwa sebenarnya dalam keadaan tertentu takabur itu boleh dilakukan, yakni,
dalam keadaan kita menghadapi orang takabur yang sulit disadarkan.
Terhadap orang yang selalu takabur itu kita dibolehkan sekali-sekali bersikap takabur sebatas bertujuan menghentikan ketakaburannya agar menjadi tawaduk. Terhadap orang yang selalu merasa paling pandai, kita boleh mengatakan bahwa kita lebih pandai. Terhadap orang yang selalu merasa paling hebat, kita dapat mengatakan bahwa kita lebih hebat. Terhadap orang yang selalu merasa paling kuat dan berkuasa, kita boleh mengatakan bahwa kita lebih kuat dan mempunyai kekuasaan yang tak kalah besar.
Di dalam kitab al-Ta’liem al-Mutaallim ada dalil yang bukan berasal dari Quran maupun hadits sahih, tetapi lebih merupakan kata-kata mutiara islami tentang kebolehan bersikap takabur karena keadaan atau alasan-alasan seperti itu. Dalil itu berbunyi, ”Barang siapa yang bersikap tawaduk terhadap orang yang tawaduk, maka orang itu mendapat pahala seperti bersedekah, dan barang siapa bersikap takabur terhadap orang yang selalu takabur, maka orang itu mendapat pahala seperti bersedekah,” (man tawaadha’a mutawaadhi’ fahuwa shadaqah, wa man takabbara mutakabbir fahuwa shadaqah). Dengan demikian, tawaduk itu ”wajib”, sedangkan takabur itu ”boleh” asalkan dimaksudkan untuk menghentikan ketakaburan orang lain.
Di negeri ini sekarang banyak orang takabur karena merasa paling pandai sehingga merasa dirinyalah yang paling benar pendapatnya. Di negeri ini tidak sedikit juga orang takabur karena kedudukan dan kekuasaan jabatannya sehingga merasa boleh melakukan apa saja terhadap orang lain. Dengan niat menghentikan ketakaburan orang lain, sambil beristighfar, boleh saja sekali-sekali kita bersikap takabur terhadap orang-orang yang seperti itu.
Dalam hal demikian, kita boleh berkata, ”Saya lebih menguasasi ilmu ini daripada kamu,” atau ”Saya juga mempunnyai kekuasaan untuk menghentikan kesewenang-wenanganmu.” Sekali lagi, takabur seperti itu hanya boleh sekali-sekali dilakukan asalkan dimaksudkan untuk menghentikan ketakaburan orang lain.(*)
Tawaduk Harus, Takabur Boleh
Oleh: Moh. Mahfud M.D
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa, …
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Itulah potongan syair lagu karya Trio Bimbo yang berjudul Anak Bertanya pada Bapaknya. Lagu itu begitu populer sejak 1970-an karena selalu dikumandangkan secara meluas, terutama pada hari-hari keagamaaan bagi umat Islam di Indonesia. Seperti halnya lagu Tuhan, lagu Anak Bertanya pada Bapaknya setiap hari-hari besar Islam dinyanyikan, tidak hanya oleh Trio Bimbo, tetapi juga oleh penyanyi-penyanyi lain yang membawakan dengan begitu syahdu dan menyentuh kalbu, dengan berbagai aransemen musik. Lebih-lebih pada bulan puasa seperti sekarang ini.
Sengaja saya ambil potongan syair yang mengatakan bahwa beribadah puasa itu berguna untuk mengajarkan kita selalu rendah hati. Tentu, karena tulisan ini dibuat untuk rubrik khusus di bulan puasa.
Istilah rendah hati adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Arab, yakni tawadhu’ yang dilawankan dengan kata takabbur yang berarti tinggi hati (sombong). Islam mengajarkan agar kita selalu tawaduk dan menjauhkan diri dari sikap takabur. Syair lagu Trio Bimbo tersebut secara harafiah bukanlah bunyi ayat Alquran atau hadits Nabi. Tetapi, ia merupakan salah satu ajaran penting yang dapat di-istinbath (digali) dari Quran maupun hadits Nabi. Yakni, ajaran agar selalu berusaha tawaduk dan menjauhi takabur dalam hidup ini.
Kesadaran untuk hidup dengan tawaduk ini penting karena banyak di antara kita yang lupa diri dan menjadi sombong atau takabur karena sedikit kelebihan yang kita miliki. Menurut Bimbo, berpuasa merupakan metode untuk belajar hidup dengan tawaduk. Dengan berpuasa, kita bisa belajar berempati atau ikut merasakan penderitaan orang-orang yang sering lapar karena fakir dan miskin. Maka, menjadi tidak tepat apabila di siang hari kita berpuasa, tetapi setelah magrib dan saat bersahur kita bermewah-mewah dengan biaya menu makan yang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan saat tidak berpuasa.
Dengan berpuasa, kita dapat belajar untuk tidak merasa paling pandai karena di atas orang yang pandai selalu ada orang lain yang lebih pandai. Maka, menjadi tidak tepat apabila ibadah puasa ini tidak membangkitkan kesadaran bahwa betapa tinggi pendidikan dan banyak gelar yang dimiliki oleh seseorang, sebenarnya ilmu yang dimilikinya sangatlah sedikit jika dibandingkan dengan jagat raya ilmu yang diciptakan oleh Allah. Di dalam cerita-cerita silat Asmaraman S. Kho Ping Hoo, sering diungkapkan bahwa ”di atas langit masih ada langit”. Kalau menurut Quran, semakin tinggi ilmu seseorang, semakin kuat tingkat keimanannya, dan bukan semakin sombong.
Begitu juga, dengan berpuasa, kita dapat mempertajam nurani kita untuk tidak bersikap sewenang-wenang, menghina orang lain, dan sok paling berkuasa karena sebenarnya apa pun yang kita miliki dan setinggi apa pun jabatan kita di tengah-tengah masyarakat hanyalah titipan yang sewaktu-waktu bisa diambil oleh penitipnya (Allah) tanpa bisa dihalangi dengan apa pun.
Tawaduk adalah salah satu prinsip dasar dalam ajaran Islam dalam bidang akhlak. Orang yang akhlaknya bagus pastilah akan selalu bersikap tawaduk dan tak akan pernah merendahkan orang lain, tak akan pernah merasa paling pandai dari orang-orang lain, dan tak akan pernah bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain karena kedudukan atau jabatannya. Bahkan, orang yang tawaduk akan lebih merendah jika ada orang yang merendahkan hati kepadanya. Saya pernah mau mencium tangan seorang kiai besar sebagai rasa hormat ala tradisi pesantren karena kealiman dan kharismanya. Tetapi, sang kiai besar itu justru lebih dulu memeluk saya karena tak mau tangannya saya cium.
Bagi orang Islam, bersikap tawaduk itu adalah keharusan. Sedangkan bersikap takabur adalah larangan. Tetapi, bolehkah kalau sekali-sekali kita bersikap takabur? Baik di dalam Alquran maupun di dalam hadits sahih tidak ada pembolehan takabur. Namun, ada pendapat yang masuk akal untuk mengatakan bahwa sebenarnya dalam keadaan tertentu takabur itu boleh dilakukan, yakni,
dalam keadaan kita menghadapi orang takabur yang sulit disadarkan.
Terhadap orang yang selalu takabur itu kita dibolehkan sekali-sekali bersikap takabur sebatas bertujuan menghentikan ketakaburannya agar menjadi tawaduk. Terhadap orang yang selalu merasa paling pandai, kita boleh mengatakan bahwa kita lebih pandai. Terhadap orang yang selalu merasa paling hebat, kita dapat mengatakan bahwa kita lebih hebat. Terhadap orang yang selalu merasa paling kuat dan berkuasa, kita boleh mengatakan bahwa kita lebih kuat dan mempunyai kekuasaan yang tak kalah besar.
Di dalam kitab al-Ta’liem al-Mutaallim ada dalil yang bukan berasal dari Quran maupun hadits sahih, tetapi lebih merupakan kata-kata mutiara islami tentang kebolehan bersikap takabur karena keadaan atau alasan-alasan seperti itu. Dalil itu berbunyi, ”Barang siapa yang bersikap tawaduk terhadap orang yang tawaduk, maka orang itu mendapat pahala seperti bersedekah, dan barang siapa bersikap takabur terhadap orang yang selalu takabur, maka orang itu mendapat pahala seperti bersedekah,” (man tawaadha’a mutawaadhi’ fahuwa shadaqah, wa man takabbara mutakabbir fahuwa shadaqah). Dengan demikian, tawaduk itu ”wajib”, sedangkan takabur itu ”boleh” asalkan dimaksudkan untuk menghentikan ketakaburan orang lain.
Di negeri ini sekarang banyak orang takabur karena merasa paling pandai sehingga merasa dirinyalah yang paling benar pendapatnya. Di negeri ini tidak sedikit juga orang takabur karena kedudukan dan kekuasaan jabatannya sehingga merasa boleh melakukan apa saja terhadap orang lain. Dengan niat menghentikan ketakaburan orang lain, sambil beristighfar, boleh saja sekali-sekali kita bersikap takabur terhadap orang-orang yang seperti itu.
Dalam hal demikian, kita boleh berkata, ”Saya lebih menguasasi ilmu ini daripada kamu,” atau ”Saya juga mempunnyai kekuasaan untuk menghentikan kesewenang-wenanganmu.” Sekali lagi, takabur seperti itu hanya boleh sekali-sekali dilakukan asalkan dimaksudkan untuk menghentikan ketakaburan orang lain.(*)
Senin, 27 Juni 2011
Pahamilah Arti Sikap Terpuji
3/09/2011 09:49:00 AM Hj. Masniniwaty (Hj. Nini Riswa)
1. Tawadu’
Tawadu’ adalah sikap merendahkan din dengan maksud menghindari kesombongan. Tawaduk sebagai kebalikan sifat sombong. Orang yang memiliki sifat tawaduk tidak akan bisa merasa lebih danipada yang lain. 0rang yang tawaduk tidak akan membanggakan dirinya dihadapan siapapun karena apa yang dimiliki adalah karunia Allah semata. Oleh karena itu apabila berilmu, orang yang tawadu’ tidak akan mau sombong karena ilmunya, tetap bergaul dengan orang yang kurang ilmunya. Apabila berharta maka ia mau bergaul dengan orang miskin. Apabila ia orang yang tampan atau cantik ia mau bergaul dengan lainnya. Apabila keturunan orang berpangkat, Ia mau bergaul dengan keturunan rakyat jelata, sehingga Allah mencintainya begitu juga manusia.
Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang tawadu’, sebagaimana firman-Nya
Artinya: “Sesungguhnya orang-o rang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang yang apabila diperingatkan den gan ayat-ayat Kami mereka menyungkur sujud bertasbih sorta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan din”.
(QS. As Sajdah: 15)
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya bertawadu’, sehingga tidak ada seorangpun yang menyombongkan dirinya terhadap orang lath dan tidak ada seonangpun yang menganiaya terhadap orang lain”. (I-LR. Muslim,).
Tawadu’ bukan berarti renciah din. Rendah din merupakan sifat tercela kareha tidak percaya din. Orang yang rendah din tidak pernah merasa mampu berbuat sesuatu. Ia merasa kecil dihadapan orang lain sehingga tidak pernah maju.
2. Taat
Secara bahasa taat artinya patuh atau menurut. Sedangkan secara istilah taat artinya upaya untuk selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Hukum taat kepada Allah adalah wajib. sehngga barang siapa yang ingkar kepada Allah adalah sangat berdosa. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat tergantung kepada keimanannya, semakin kuat imannya maka semakin taat kepada Allah. Taat kepada Allah SWTjuga harus taat kepada Rasulullah. Firman Allah:
Artinya: “Wahai orang yang beniman! Taatilah Allah dan taatllah Rasul (Muhammad) dan ulul Amni (Pemegang Kekuasaan) di antara kamu ... (QS. An Nisa : 59)
Dalam Al Qur’an surat An Nisa ayat 69 disebutkan bahwa betapa mulianya orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ditempatkan oleh Allah beserta orang-orang yang dibeni nikmat yaitu para Nabi, Siddiqin, Syahidin, dan Shahilin.
3. Qanaah
Secara bahasa (etimologi) qanaah artinya cukup. Sedangkan secara istilah (terminologi) qanaah berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan din dan sifat ketidakpuasan/kekurangan.
Qanaah itu sifat sederhana dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang. Kekayaan dan kemiskinan bukan diukur dan banyak sedikitnya harta, tetapi terletak pada kelapangan hati untuk selalu sabar dan mensyukuri segala karunia yang diberikan Allah SWT.
Nabi Muhammad saw bersabda:
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Qanaah bukan beranti menenima apa adanya dengan sikap malas, tetapi harus diiringi dengan usaha keras. Belajar yang rajin dan tekun merupakan usaha untuk meraih prestasi dan kesuksesan di masa depan. Orang yang qanaah akan bersikap: akan menenima apa yang ada dengan rela hati, selalu memohon kepada Allah SWT, bentawakal kepada Allah SWT dan tidak tengoda oleh tipu daya dunia.
4. Sabar
Secara bahasa sabar artinya tabah hati, tegar. Menurut ajaran Islam sabar adalah sikap teguh dalam menghadapi segala macam cobaan dan rintangan dengan tidak melupakan ikhtiar atau usaha. Orang yang sabar apabila berikhtiar mengalami kegagalan atau belum berhasil, tidak mengeluh dan tidak putus asa. Kegagalan akan dihadapi dengan berbaik sangka kepada Allah bahwa kegagalan itu ada hikmahnya. Demikian pula apabila mengalami musibah sakit, kematian anggota keluarga atau bencana alam, disikapi dengan sabar dan tawakal kepada Allah SWT, bahwa semua itu adalah cobaan imannya. Firman Allah SWT:
Artinya: “... dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah
orang-o rang yang bertaqwa. “ (QS. Al Baqarah: 177)
Menurut sebagian ulama sabar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Sabar ‘Ala Ta’at adalah sabar dalam menjalankan semua perintah Allah SWT. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji, menuntut ilrnu, tawaciuk, qanaah, sabar, dan sebagainya.
2. Sabar Ala Ma’siyat adalah sabar dalam meninggalkan semua larangan Allah SWT. Misalnya: meninggalkan minuman keras, berjudi, menjauhi marah, dan sebagainya.
3. Sabar ‘Ala Musibah adalah sabar ketika menghadapi musibah atau cobaan yang menimpanya.
Misalnya kehilangan harta, dikurangi rezekinya, terkena banjir, bencana alam, dan sebagainya.
Orang yang sabar akan mendapat belas kasih Allah SWT, menciapat keberkatan yang sempurna mendapat rahmat dan Allah dan tergolong orang yang mendapat petunjuk. Firman
AIIahSWT:
Artinya: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS Al Baqarah: 153)
Contoh Perilaku täwadu’ taat, Qanaah, dan Sabar
Perilaku Tawadu’
Rahmat Aldi siswa yang pintar namun tidak sombong dengan kepintarannya. Ia rajin belajar dan tekun bekerja serta shalat lima waktu selalu dilakukan. Bergaul dengan siapa saja tiada membeda-bedakan yang pintar maupun yang kurang. Semua adalah merupakan temannya. Ia selalu ramah, menyapa siapapun yang pernãh dikenalnya, Iemah lembut, dan suka menolong.
6. Perilaku Taat
Aminah siswi yang taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kedua orang tuanya. Ia rajin shalat, melaksanakan perintah-penntah-Nya dan menjauhi larangan-Iarangan-Nya. Ia rajin membantu orang tua dan tidak pernah mengecewakan harapan-harapannya. Semua yang diperbuatnya
sebagai usaha untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan.
7. Perilaku Qanaah
Salim anak seorang pekerja yang berpenghasilan pas-pasan. Namun ia tidak pernah merasa kekurangan bahkan merasa cukup dan selalu bersyukur atas pemberian orang tuanya. Ia tak pernah rendah din, apalagi meminta-minta kepada orang lain. Ia merasa yakin bahwa Allah telah menentukan hasil usaha orang tuanya. Kemampuan manusia itu terbatas pada ikhtiar, sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah SWT.
8. Perilaku Sabar
Semua Nabi mengalami ujian dan cobaan. Di antara mereka iang mengalami cobaan amat berat adalah Nabi Ibrahjm as. Beliau dicoba dengan berbagai ancaman, hinaan, dan siksaan dan orang kafir. Beliau pernah dibakar hidup-hidup. Berkat kesabaran dan keteguhan imannya, Allah SWT memberikan pertolongan, api tidak terasa panas baginya.
Membiasakan Perilaku Tawadu’, Taat, Qanaah, dan Sabar
9. Membiasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Iingkungan keluarga.
Tawadu’, taat, qanaah dan sabar merupakan sikap terpuji yang sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap umat Islam baik lelaki ataupun wanita, oleh karena itu sikap tawadu’ perlu dikembangkan sejak dini dalam keluarga. Sikap merendahkan din dengan menundukkan kepala dengan penuh kesadaran sebagai hamba yang mempunyai asal yang sama dan selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan, diajarkan dalam keluarga. Dalam keluarga perlu juga diajarkan sikap qanaah karena akan menjadikan tenang dan tentram sebab selalu merasa cukup terhadap pembenian Allah. Demikian pula sabar dalam taat, sabar dalam menjauhi maksiat ataupun sabar dalam menerima musibah.
10. Memblasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Ilngkungan sekolah. Di lingkungan sekolah perilaku tawadu’, taat, qanaah dan sabar dalam lingkungan sekolah perlu dibiasakan bagi anak-anak dibiasakan berdoa sebelum belajar, menjalankan shalat dhuzur sebagal cerminan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mengerjakan shalat Dhuhur secara berjamaah, duduk dan berdiri dihadapan Allah SWT tanpa membedakan siapa di sampingnya semua adalah hamba yang bertaqwa. Siswa supaya bersabar dalam belajar, menahan lapar dan dahaga dalam hidup supaya banyak bersyukur kepada Allah atas nikmat karunia kesehatan yang telah diberikan Allah SWT.
11. Membiasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Iingkungan masyarakat.
Berperilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar tidak hanya terbatas hanya di rumah Juga ikut bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan.
1. Tawadu’
Tawadu’ adalah sikap merendahkan din dengan maksud menghindari kesombongan. Tawaduk sebagai kebalikan sifat sombong. Orang yang memiliki sifat tawaduk tidak akan bisa merasa lebih danipada yang lain. 0rang yang tawaduk tidak akan membanggakan dirinya dihadapan siapapun karena apa yang dimiliki adalah karunia Allah semata. Oleh karena itu apabila berilmu, orang yang tawadu’ tidak akan mau sombong karena ilmunya, tetap bergaul dengan orang yang kurang ilmunya. Apabila berharta maka ia mau bergaul dengan orang miskin. Apabila ia orang yang tampan atau cantik ia mau bergaul dengan lainnya. Apabila keturunan orang berpangkat, Ia mau bergaul dengan keturunan rakyat jelata, sehingga Allah mencintainya begitu juga manusia.
Allah akan memberikan pahala yang besar bagi orang tawadu’, sebagaimana firman-Nya
Artinya: “Sesungguhnya orang-o rang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang yang apabila diperingatkan den gan ayat-ayat Kami mereka menyungkur sujud bertasbih sorta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan din”.
(QS. As Sajdah: 15)
Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku supaya bertawadu’, sehingga tidak ada seorangpun yang menyombongkan dirinya terhadap orang lath dan tidak ada seonangpun yang menganiaya terhadap orang lain”. (I-LR. Muslim,).
Tawadu’ bukan berarti renciah din. Rendah din merupakan sifat tercela kareha tidak percaya din. Orang yang rendah din tidak pernah merasa mampu berbuat sesuatu. Ia merasa kecil dihadapan orang lain sehingga tidak pernah maju.
2. Taat
Secara bahasa taat artinya patuh atau menurut. Sedangkan secara istilah taat artinya upaya untuk selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Hukum taat kepada Allah adalah wajib. sehngga barang siapa yang ingkar kepada Allah adalah sangat berdosa. Ketaatan seseorang kepada Allah sangat tergantung kepada keimanannya, semakin kuat imannya maka semakin taat kepada Allah. Taat kepada Allah SWTjuga harus taat kepada Rasulullah. Firman Allah:
Artinya: “Wahai orang yang beniman! Taatilah Allah dan taatllah Rasul (Muhammad) dan ulul Amni (Pemegang Kekuasaan) di antara kamu ... (QS. An Nisa : 59)
Dalam Al Qur’an surat An Nisa ayat 69 disebutkan bahwa betapa mulianya orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ditempatkan oleh Allah beserta orang-orang yang dibeni nikmat yaitu para Nabi, Siddiqin, Syahidin, dan Shahilin.
3. Qanaah
Secara bahasa (etimologi) qanaah artinya cukup. Sedangkan secara istilah (terminologi) qanaah berarti merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan din dan sifat ketidakpuasan/kekurangan.
Qanaah itu sifat sederhana dalam keadaan sempit maupun dalam keadaan lapang. Kekayaan dan kemiskinan bukan diukur dan banyak sedikitnya harta, tetapi terletak pada kelapangan hati untuk selalu sabar dan mensyukuri segala karunia yang diberikan Allah SWT.
Nabi Muhammad saw bersabda:
Artinya: “Bukanlah kekayaan itu lantaran banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Qanaah bukan beranti menenima apa adanya dengan sikap malas, tetapi harus diiringi dengan usaha keras. Belajar yang rajin dan tekun merupakan usaha untuk meraih prestasi dan kesuksesan di masa depan. Orang yang qanaah akan bersikap: akan menenima apa yang ada dengan rela hati, selalu memohon kepada Allah SWT, bentawakal kepada Allah SWT dan tidak tengoda oleh tipu daya dunia.
4. Sabar
Secara bahasa sabar artinya tabah hati, tegar. Menurut ajaran Islam sabar adalah sikap teguh dalam menghadapi segala macam cobaan dan rintangan dengan tidak melupakan ikhtiar atau usaha. Orang yang sabar apabila berikhtiar mengalami kegagalan atau belum berhasil, tidak mengeluh dan tidak putus asa. Kegagalan akan dihadapi dengan berbaik sangka kepada Allah bahwa kegagalan itu ada hikmahnya. Demikian pula apabila mengalami musibah sakit, kematian anggota keluarga atau bencana alam, disikapi dengan sabar dan tawakal kepada Allah SWT, bahwa semua itu adalah cobaan imannya. Firman Allah SWT:
Artinya: “... dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah
orang-o rang yang bertaqwa. “ (QS. Al Baqarah: 177)
Menurut sebagian ulama sabar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Sabar ‘Ala Ta’at adalah sabar dalam menjalankan semua perintah Allah SWT. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji, menuntut ilrnu, tawaciuk, qanaah, sabar, dan sebagainya.
2. Sabar Ala Ma’siyat adalah sabar dalam meninggalkan semua larangan Allah SWT. Misalnya: meninggalkan minuman keras, berjudi, menjauhi marah, dan sebagainya.
3. Sabar ‘Ala Musibah adalah sabar ketika menghadapi musibah atau cobaan yang menimpanya.
Misalnya kehilangan harta, dikurangi rezekinya, terkena banjir, bencana alam, dan sebagainya.
Orang yang sabar akan mendapat belas kasih Allah SWT, menciapat keberkatan yang sempurna mendapat rahmat dan Allah dan tergolong orang yang mendapat petunjuk. Firman
AIIahSWT:
Artinya: “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS Al Baqarah: 153)
Contoh Perilaku täwadu’ taat, Qanaah, dan Sabar
Perilaku Tawadu’
Rahmat Aldi siswa yang pintar namun tidak sombong dengan kepintarannya. Ia rajin belajar dan tekun bekerja serta shalat lima waktu selalu dilakukan. Bergaul dengan siapa saja tiada membeda-bedakan yang pintar maupun yang kurang. Semua adalah merupakan temannya. Ia selalu ramah, menyapa siapapun yang pernãh dikenalnya, Iemah lembut, dan suka menolong.
6. Perilaku Taat
Aminah siswi yang taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kedua orang tuanya. Ia rajin shalat, melaksanakan perintah-penntah-Nya dan menjauhi larangan-Iarangan-Nya. Ia rajin membantu orang tua dan tidak pernah mengecewakan harapan-harapannya. Semua yang diperbuatnya
sebagai usaha untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan.
7. Perilaku Qanaah
Salim anak seorang pekerja yang berpenghasilan pas-pasan. Namun ia tidak pernah merasa kekurangan bahkan merasa cukup dan selalu bersyukur atas pemberian orang tuanya. Ia tak pernah rendah din, apalagi meminta-minta kepada orang lain. Ia merasa yakin bahwa Allah telah menentukan hasil usaha orang tuanya. Kemampuan manusia itu terbatas pada ikhtiar, sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah SWT.
8. Perilaku Sabar
Semua Nabi mengalami ujian dan cobaan. Di antara mereka iang mengalami cobaan amat berat adalah Nabi Ibrahjm as. Beliau dicoba dengan berbagai ancaman, hinaan, dan siksaan dan orang kafir. Beliau pernah dibakar hidup-hidup. Berkat kesabaran dan keteguhan imannya, Allah SWT memberikan pertolongan, api tidak terasa panas baginya.
Membiasakan Perilaku Tawadu’, Taat, Qanaah, dan Sabar
9. Membiasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Iingkungan keluarga.
Tawadu’, taat, qanaah dan sabar merupakan sikap terpuji yang sangat dianjurkan untuk dimiliki oleh setiap umat Islam baik lelaki ataupun wanita, oleh karena itu sikap tawadu’ perlu dikembangkan sejak dini dalam keluarga. Sikap merendahkan din dengan menundukkan kepala dengan penuh kesadaran sebagai hamba yang mempunyai asal yang sama dan selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan, diajarkan dalam keluarga. Dalam keluarga perlu juga diajarkan sikap qanaah karena akan menjadikan tenang dan tentram sebab selalu merasa cukup terhadap pembenian Allah. Demikian pula sabar dalam taat, sabar dalam menjauhi maksiat ataupun sabar dalam menerima musibah.
10. Memblasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Ilngkungan sekolah. Di lingkungan sekolah perilaku tawadu’, taat, qanaah dan sabar dalam lingkungan sekolah perlu dibiasakan bagi anak-anak dibiasakan berdoa sebelum belajar, menjalankan shalat dhuzur sebagal cerminan taat kepada Allah dan rasul-Nya. Mengerjakan shalat Dhuhur secara berjamaah, duduk dan berdiri dihadapan Allah SWT tanpa membedakan siapa di sampingnya semua adalah hamba yang bertaqwa. Siswa supaya bersabar dalam belajar, menahan lapar dan dahaga dalam hidup supaya banyak bersyukur kepada Allah atas nikmat karunia kesehatan yang telah diberikan Allah SWT.
11. Membiasakan perilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar dalam Iingkungan masyarakat.
Berperilaku tawadu’, taat, qanaah, dan sabar tidak hanya terbatas hanya di rumah Juga ikut bekerja bakti untuk membersihkan lingkungan.
Rabu, 22 Juni 2011
kemuliaan menjaga sholat 5 waktu
kemuliaan menjaga sholat 5 waktu
Abu Darda` berkata, “Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan salat.”
Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah salat. Jika salat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk salat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.”
Atha’ Al-Khurasaniy berkata, “Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya.”
Rasulullah SAW bersabda:“Salat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama. (HR Baihaqi).
“Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpul-kan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad)
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa memelihara salat, Allah akan memuliakannya dengan lima hal:
1. Dihindarkan dari kesempitan hidup.
2. Diselamatkan dari siksa kubur.
3. Dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab
catatan amal dengan tangan kanan.
4. Dapat melewati jembatan (shirath) secepat kilat.
5. Dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
Rasulullah SAW ketika ditanya mengenai amal yang paling utama, beliau menjawab: “Salat pada waktunya.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Abu Darda` berkata, “Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan salat.”
Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah salat. Jika salat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk salat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.”
Atha’ Al-Khurasaniy berkata, “Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya.”
Rasulullah SAW bersabda:“Salat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama. (HR Baihaqi).
“Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpul-kan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad)
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa memelihara salat, Allah akan memuliakannya dengan lima hal:
1. Dihindarkan dari kesempitan hidup.
2. Diselamatkan dari siksa kubur.
3. Dikaruniai kemampuan untuk menerima kitab
catatan amal dengan tangan kanan.
4. Dapat melewati jembatan (shirath) secepat kilat.
5. Dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
Rasulullah SAW ketika ditanya mengenai amal yang paling utama, beliau menjawab: “Salat pada waktunya.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)
Kamis, 16 Juni 2011
Resep Bahagia
Belum pernah saya dengar bisnis atau usaha bangkrut hanya karena rajin sedekah. Sedekah adalah investasi ukhrawi dan duniawi. Sekecil apapun ia bagian dari pengendalian diri, pengejewentahan rasa syukur dan kepedulian sosial.
“Wahai Rasulullah, berilah kami resep hidup bahagai,” tanya seorang sahabat. Rasulullah menjawab: “Antashaddaqa wa anta shahiihun syakhikhun takhsya al-fakra wa ta’muli al-ghina” (Bersedekahlah di kala kamu masih sehat, sementara hidup mu masih serba kekurangan dan kamu sendiri ingin menjadi kaya). Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang sering disebut muttafaqun ‘alaih. Artinya, dari segi sanad insya Allah tingkat keshahihannya terjamin.
Mengapa Rasulullah mendorong kita bersedekah ketika masih sehat? Sebab kenyatannya orang yang sehat itu sering tidak sadar, lupa bahwa sehat itu karunia Allah SWT. Lupa diri inilah pangkal dari tindakan ceroboh, sembrono, tidak hati-hati dan tentu juga kurang produktif. Biasanya, kesadaran akan berbuat baik, termasuk bersedekah, baru muncul ketika kita sedang dicoba dengan rasa sakit. Saat berbaring di rumah sakit, kita sering merenungi tindakan-tindakan masa lalu. Begitu menyadari punya banyak dosa muncul keinginan taubat, berazam untuk memperbanyak sedakah sebagai ungkapan syukur jika nanti sembuh. Orang yang bijak tentu akan sedekah tanpa harus menunggu sakit datang.
Kenapa juga Rasulullah SAW menganjurkan kita bersedekah ketika masih merasa kurang dan ingin kaya? Kenyataannya, manusia sering merasa tidak cukup. Diberi kekayaan berapapun jumlahnya selalu merasa kurang dan ingin lebih. Merasa masih kurang dan belum cukup ini sering dijadikan alasan untuk menunda-nunda sedekah. “Ah, saya kan masih perlu uang ini; ntar deh saya sedekah setelah banyak rejeki,” begitu kita sering berdalih. Sebenarnya, bersedakah saat kita sendiri masih memerlukan harta merupakan sarana pengendalian nafsu ingin menguasai dan kontrol terhadap kehalalan cara kita mencari rezeki. Sebab, tidak sedikit orang yang tergelincir pada tindak pidana korupsi berawal dari rasa tidak cukup dan nafsu ingin menguasai tanpa batas.
Sebuah hadits Qudsi menyebutkan: “Allah senantiasa hadir ditengah-tengah orang miskin”. Ironinya, kita sering abai terhadap mereka. Padahal, moral hadis tersebut mengajarkan bahwa kita sedang ‘bertransaksi’ dengan Allah saat terlibat aktif mengentaskan kaum mustadz’afin itu. Dengan sedekah kita tidak hanya simpati dan berempati tapi berpartisipasi langsung meringankan penderitaan orang lain. Merupakan kebahagiaan bila kita mampu membantu sesama keluar dari kesusahan. Sekecil apapun dana sedakah yang kita sumbangkan melalui lembaga philanthropy yang amanah dan professional berkontribusi mengurangi kemiskinan struktural dan meningkatkan kemakmuran.
Secara ekonomis sedekah mengenal hukum reward, “man yazra’ yahshud,” siapa menanam mengetam, siapa beramal dapat pahala, siapa berbuat kebajikan akan memperoleh kebaikan berlihat, begitu seterusnya. Pemilik toko yang yang rajin bersedekah di lingkungannya, insya Allah pelanggannya melimpah. Saudagar yang tidak pelit, insya Allah kekayaannya aman dari jarahan kriminal. Pengusaha yang tidak bakhil pada karyawannya, insya bisnisnya makin berkembang. Yang jelas, tidak ada dalam sejarah orang jatuh miskin karena sedekah. Belum pernah saya dengar, bisnis atau usaha bangkrut hanya karena yang bersangkutan dermawan. Singkatnya, sedekah adalah investasi yang berdimensi ukhrawi dan duniawi.
Pada konteks sosial sedekah adalah implementasi solidaritas dan ukhuwah. Disinilah arti penting 6T dalam Islam, Ta’aruf, Tafahum, Tasamuh, Ta’awun, Takaful, dan Taqwa. Bangunan sosial kita mestinya dilandasi oleh kemauan untuk saling mengenal (ta’aruf) dan saling memahami (tafahum) terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keberbedaan potensi yang ada bukan untuk diperselisihkan tapi untuk disinergikan dalam bingkai toleransi (tasamuh). Sikap toleran ini menjadi bekal berharga untuk bisa bekerja sama (ta’aawun) sehingga bila ada saudara yang perlu bantuan, meski berbeda golongan, akan tetap saling menjamin (takaful) kelangsungan hidup dan keselatamannya dan bersama-sama meraih predikat taqwa. Sepanjang rantai 6T tersebut sedekah memimiliki peran yang sangat vital.
Tidak berlebihan untuk mengatakan resep hidup bahagia Rasulullah SAW di atas berdimensi personal dan sosial. Sedekah, sekecil apapun bagian dari pengendalian diri dan pengejewentahan rasa syukur serta kontribusi sosial untuk menuju pribadi dan masyarakat yang sehat.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat
“Wahai Rasulullah, berilah kami resep hidup bahagai,” tanya seorang sahabat. Rasulullah menjawab: “Antashaddaqa wa anta shahiihun syakhikhun takhsya al-fakra wa ta’muli al-ghina” (Bersedekahlah di kala kamu masih sehat, sementara hidup mu masih serba kekurangan dan kamu sendiri ingin menjadi kaya). Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang sering disebut muttafaqun ‘alaih. Artinya, dari segi sanad insya Allah tingkat keshahihannya terjamin.
Mengapa Rasulullah mendorong kita bersedekah ketika masih sehat? Sebab kenyatannya orang yang sehat itu sering tidak sadar, lupa bahwa sehat itu karunia Allah SWT. Lupa diri inilah pangkal dari tindakan ceroboh, sembrono, tidak hati-hati dan tentu juga kurang produktif. Biasanya, kesadaran akan berbuat baik, termasuk bersedekah, baru muncul ketika kita sedang dicoba dengan rasa sakit. Saat berbaring di rumah sakit, kita sering merenungi tindakan-tindakan masa lalu. Begitu menyadari punya banyak dosa muncul keinginan taubat, berazam untuk memperbanyak sedakah sebagai ungkapan syukur jika nanti sembuh. Orang yang bijak tentu akan sedekah tanpa harus menunggu sakit datang.
Kenapa juga Rasulullah SAW menganjurkan kita bersedekah ketika masih merasa kurang dan ingin kaya? Kenyataannya, manusia sering merasa tidak cukup. Diberi kekayaan berapapun jumlahnya selalu merasa kurang dan ingin lebih. Merasa masih kurang dan belum cukup ini sering dijadikan alasan untuk menunda-nunda sedekah. “Ah, saya kan masih perlu uang ini; ntar deh saya sedekah setelah banyak rejeki,” begitu kita sering berdalih. Sebenarnya, bersedakah saat kita sendiri masih memerlukan harta merupakan sarana pengendalian nafsu ingin menguasai dan kontrol terhadap kehalalan cara kita mencari rezeki. Sebab, tidak sedikit orang yang tergelincir pada tindak pidana korupsi berawal dari rasa tidak cukup dan nafsu ingin menguasai tanpa batas.
Sebuah hadits Qudsi menyebutkan: “Allah senantiasa hadir ditengah-tengah orang miskin”. Ironinya, kita sering abai terhadap mereka. Padahal, moral hadis tersebut mengajarkan bahwa kita sedang ‘bertransaksi’ dengan Allah saat terlibat aktif mengentaskan kaum mustadz’afin itu. Dengan sedekah kita tidak hanya simpati dan berempati tapi berpartisipasi langsung meringankan penderitaan orang lain. Merupakan kebahagiaan bila kita mampu membantu sesama keluar dari kesusahan. Sekecil apapun dana sedakah yang kita sumbangkan melalui lembaga philanthropy yang amanah dan professional berkontribusi mengurangi kemiskinan struktural dan meningkatkan kemakmuran.
Secara ekonomis sedekah mengenal hukum reward, “man yazra’ yahshud,” siapa menanam mengetam, siapa beramal dapat pahala, siapa berbuat kebajikan akan memperoleh kebaikan berlihat, begitu seterusnya. Pemilik toko yang yang rajin bersedekah di lingkungannya, insya Allah pelanggannya melimpah. Saudagar yang tidak pelit, insya Allah kekayaannya aman dari jarahan kriminal. Pengusaha yang tidak bakhil pada karyawannya, insya bisnisnya makin berkembang. Yang jelas, tidak ada dalam sejarah orang jatuh miskin karena sedekah. Belum pernah saya dengar, bisnis atau usaha bangkrut hanya karena yang bersangkutan dermawan. Singkatnya, sedekah adalah investasi yang berdimensi ukhrawi dan duniawi.
Pada konteks sosial sedekah adalah implementasi solidaritas dan ukhuwah. Disinilah arti penting 6T dalam Islam, Ta’aruf, Tafahum, Tasamuh, Ta’awun, Takaful, dan Taqwa. Bangunan sosial kita mestinya dilandasi oleh kemauan untuk saling mengenal (ta’aruf) dan saling memahami (tafahum) terhadap kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keberbedaan potensi yang ada bukan untuk diperselisihkan tapi untuk disinergikan dalam bingkai toleransi (tasamuh). Sikap toleran ini menjadi bekal berharga untuk bisa bekerja sama (ta’aawun) sehingga bila ada saudara yang perlu bantuan, meski berbeda golongan, akan tetap saling menjamin (takaful) kelangsungan hidup dan keselatamannya dan bersama-sama meraih predikat taqwa. Sepanjang rantai 6T tersebut sedekah memimiliki peran yang sangat vital.
Tidak berlebihan untuk mengatakan resep hidup bahagia Rasulullah SAW di atas berdimensi personal dan sosial. Sedekah, sekecil apapun bagian dari pengendalian diri dan pengejewentahan rasa syukur serta kontribusi sosial untuk menuju pribadi dan masyarakat yang sehat.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat
Selasa, 14 Juni 2011
Mencari Kebahagiaan Hidup
05.09.2010
TIPS MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN HIDUP | KATA-KATA BIJAK KEBAHAGIAAN
KEBAHAGIAAN manusia ada bila ia bisa membuka mata hatinya, dan menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti dan menyadari betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
KEBAHAGIAAN manusia tidak dapat hadir karena tidak mau membuka hati, dan berusaha meraih apa yang tidak dapat diraih, terlalu memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri apa yang ia miliki.
KEBAHAGIAAN bersumber dari dalam diri sendiri, jangan berharap dari diri orang lain, karena orang lain dapat mengkhianati. Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima orang lain.
Keegoisan manusia yang menyebabkannya menjadi buta, keegoisan dan hanya memikirkan diri sendiri yang menyebabkan manusia tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini apa yang ada adalah baik untuknya.
Begitu banyak sahabat yang begitu mencintai, tapi karena terlalu memilih, menilai dan menghakimi sendiri, justru sahabat sejati menjadi semakin jauh. Terlalu memilih sahabat membuat manusia tak dapat menyadari di depan mata ada sahabat sejati yang dibutuhkannya.
Tiap-tiap manusia memiliki arti dan peranan masing-masing, semua berbeda. Tidak ada yang memiliki arti yang sama persis. Punya peranan dan kelebihan disatu hal, tidak harus memiliki peranan dan arti dalam hal lain. Dicintai oleh satu orang belum tentu disayang oleh orang lain.
Percaya kepada Tuhan, bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri. Tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusia butuhkan. Tidak harus saat ini, masih ada esok hari. Seperti yang sedang teralami, mendapat suatu cobaan dan kesusahan adalah jalan untuk dapat melihat kebahagiaan “menikmati kebahagiaan dalam kesusahaan hati”.
05.09.2010
TIPS MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN HIDUP | KATA-KATA BIJAK KEBAHAGIAAN
KEBAHAGIAAN manusia ada bila ia bisa membuka mata hatinya, dan menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti dan menyadari betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.
KEBAHAGIAAN manusia tidak dapat hadir karena tidak mau membuka hati, dan berusaha meraih apa yang tidak dapat diraih, terlalu memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri apa yang ia miliki.
KEBAHAGIAAN bersumber dari dalam diri sendiri, jangan berharap dari diri orang lain, karena orang lain dapat mengkhianati. Kebahagiaan ada bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai dan menerima orang lain.
Keegoisan manusia yang menyebabkannya menjadi buta, keegoisan dan hanya memikirkan diri sendiri yang menyebabkan manusia tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini apa yang ada adalah baik untuknya.
Begitu banyak sahabat yang begitu mencintai, tapi karena terlalu memilih, menilai dan menghakimi sendiri, justru sahabat sejati menjadi semakin jauh. Terlalu memilih sahabat membuat manusia tak dapat menyadari di depan mata ada sahabat sejati yang dibutuhkannya.
Tiap-tiap manusia memiliki arti dan peranan masing-masing, semua berbeda. Tidak ada yang memiliki arti yang sama persis. Punya peranan dan kelebihan disatu hal, tidak harus memiliki peranan dan arti dalam hal lain. Dicintai oleh satu orang belum tentu disayang oleh orang lain.
Percaya kepada Tuhan, bersyukur bahwa manusia selalu diberikan yang terbaik sesuai yang diperbuat manusia itu sendiri. Tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi di saat yang tepat apa yang manusia butuhkan. Tidak harus saat ini, masih ada esok hari. Seperti yang sedang teralami, mendapat suatu cobaan dan kesusahan adalah jalan untuk dapat melihat kebahagiaan “menikmati kebahagiaan dalam kesusahaan hati”.
Jumat, 10 Juni 2011
istiqomah sumber sukses kita
Setapak demi setapak pendaki gunung ke puncak.
Selangkah demi selangkah, para pelari marathon pun bisa melalui puluhan kilo meter.
Putaran demi putaran ban mobil Anda, ratusan kilo meter pun bisa ditempuh.
Jangan anggap sepele perubahan yang kecil atau sedikit. Jika dilakukan secara kontinyu, akan membawa perubahan besar dalam hidup Anda.
Seorang trainer (Wiwoho) pernah mengatakan Kesuksesan besar adalah hasil dari kumpulan kesuksesan-kesuksesan kecil.
Rasulullah saw, dengan indah bersabda:
Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
Lakukanlah perubahan itu, meski pun kecil, sebab tidak ada yang kecil jika kita melakukan secara terus menerus, langkah demi langkah.
Mari berubah!
Selangkah demi selangkah, para pelari marathon pun bisa melalui puluhan kilo meter.
Putaran demi putaran ban mobil Anda, ratusan kilo meter pun bisa ditempuh.
Jangan anggap sepele perubahan yang kecil atau sedikit. Jika dilakukan secara kontinyu, akan membawa perubahan besar dalam hidup Anda.
Seorang trainer (Wiwoho) pernah mengatakan Kesuksesan besar adalah hasil dari kumpulan kesuksesan-kesuksesan kecil.
Rasulullah saw, dengan indah bersabda:
Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
Lakukanlah perubahan itu, meski pun kecil, sebab tidak ada yang kecil jika kita melakukan secara terus menerus, langkah demi langkah.
Mari berubah!
Hakekat Memotivasi Diri
Sunday, 24 April 2011 01:25
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.? (QS. 13:11)
Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Setiap orang pasti memiliki motivasi. Tingkatannya bisa berbeda-beda tergantung dari stimulus (rangsangan) yang diberikan otak. Selain berbeda tingkatannya, motivasi juga memiliki obyek (sasaran) yang berbeda. Belum tentu setiap orang memiliki sasaran motivasi yang sama dengan tingkatan yang sama pula.
Beberapa Teori tentang Motivasi :
1. Teori Kepuasan ( Content Theory)
- Teori Hirarki Kebutuhan Maslow (Maslow?s Hierarchy of Needs).
- Teori X dan Y (XY Theory)
- Teori ERG (ERG Theory)
- Teori Kebutuhan Mc. Clelland (Mc. Clelland Theory)
- Teori Motivasi-Higiene (Hygiene-Motivation Theory)
2. Teori Proses (Process Theory)
- Teori Harapan (Expectancy Theory)
- Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)
- Teori Penguatan (Reinforcement Theory)
- Teori Keadilan (Equity Theory)
Sukses adalah perasan bahagia yang muncul dari dalam hati. Perasaan bahagia karena telah meraih apa yang diyakini sebagai kebenaran dan menjalaninya dengan konsisten. Syarat sukses ada tiga, yakni semangat, visi, dan aksi.
Mativasi menjadi modal dan pemicu awal sebelum orang berpikir tentang visi dan aksi.
Urgensi Memotivasi Diri
1. Selalu Bersemangat
2. Tekun dalam Bekerja
3. Tidak Bergantung Motivasi dari Orang Lain
4. Selalu berinisiatif dan kreatif
5. Produksi dalam bekerja
6. Tercapainya tujuan yang diinginkan
7. Meraih tujuan lebih cepat
8. Optimis terhadap masa depan
9. Menikmati hidup dan pekerjaan
10. Terhindar dari kesepian
11. Terhindar dari rasa jenuh
12. Menunaikan kewajiban syar?i
13. Melaksanakan sunnah Rasul
14. Memperoleh sukses di dunia dan akhirat
Hambatan Memotivasi Diri
1. Kurangnya percaya diri
2. Cemas
3. Opini negatif
4. Perasaaan tidak ada masa depan
5. Merasa diri tidak penting
6. Tidak tahu apa yang terjadi
7. Pengakuan semu
Kami menyimpulkan bahwa cara memotivasi diri perlu berpijak dari asumsi berikut;
1. Teori-teori motivasi yang ada merupakan rujukan utama dari cara menumbuhkan motivasi diri yang praktis dan mudah dilakukan.
2. Manusia memiliki empat dimensi diri yaitu mental, emosional, spiritual, dan fisik. Semua dimensi tersebut memiliki hubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi satu sama lain.
3. Berbagai cara menumbuhkan motivasi dari sebenarnya bersumber dari empet dimensi manusia. Dengan ?menghidupkan? satu atau lebih dimensi manusia tersebut kita dapat termotivasi.
4. Setiap dimensi manusia tersebut memiliki sumber pemicu untuk menumbuhkan motivasi diri. Sumber pemicu itu adalah :
- Visualisasi (visualitation) untuk dimensi mental.
- Tanggung jawab (responsibility) untuk dimensi spiritual.
- Kenyamanan dan kesukaan (excited) untuk dimensi emosional.
- Gerakan (move) untuk dimensi fisik.
5. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan memotivasi diri yang tidak terbatas. Semakin besar upaya kita untuk ?menyalakan? sumber pemicu motivasi semakin besar mativasi yang dihasilkan.
6. Menumbuhkan motivasi diri sebenarnya banyak caranya. Dibutuhkan kreativitas agar kita dapat memicu munculnya mativasi yang tinggi dalam diri kita. Namun kreativitas tersebut sebenarnya berputar pada menstimulus sumber pemicu motivasi yang ada pada empat dimensi manusia (yakni visualisasi, tanggung jawab, kenyamanan/kesukaan dan gerakan.
Untuk menumbuhkan motivasi diri, ?pemicunya? adalah visualisasi (visualitation), tanggung jawab (responsibility), kenyaman dan kesukaan (excited) dan gerakan (move). ?Pemicu? tersebut terdapat pada ruang-ruang tertentu yakni mental (untuk visualisasi), spiritual (untuk tanggung jawab), emosional (untuk kenyamanan/kesukaan), dan fisik (untuk gerakan).
Alasan tentang Sumber Pemicu Motivasi
1. Visualisasi (visualitation)
Visualisasi mampu membuat seseorang mem?bayang?kan tujuan dengan jelas dan detail. Tujuan yang jelas dan detail akan memotivasi seseorang untuk meraihnya.
2. Tanggung jawab (Responsibility)
Tanggung jawab membuat seseorang merasa ada beban yang harus dipikulnya. Beban berupa amanah untuk melakukan sesuatu. Beban inilah yang membuat ia termotivasi untuk melakukan sesuatu.
3. Kenyamanan/Kesukaan (excited)
4. Gerakan (move)
Dengan melakukan gerakan, motivasi akan muncul. Seringkali kita mengalami bahwa semangat kerja justru muncul setelah kita mulai bekerja, bukan sebelum bekerja. (bb/Ndro/Chy)
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.? (QS. 13:11)
Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Setiap orang pasti memiliki motivasi. Tingkatannya bisa berbeda-beda tergantung dari stimulus (rangsangan) yang diberikan otak. Selain berbeda tingkatannya, motivasi juga memiliki obyek (sasaran) yang berbeda. Belum tentu setiap orang memiliki sasaran motivasi yang sama dengan tingkatan yang sama pula.
Beberapa Teori tentang Motivasi :
1. Teori Kepuasan ( Content Theory)
- Teori Hirarki Kebutuhan Maslow (Maslow?s Hierarchy of Needs).
- Teori X dan Y (XY Theory)
- Teori ERG (ERG Theory)
- Teori Kebutuhan Mc. Clelland (Mc. Clelland Theory)
- Teori Motivasi-Higiene (Hygiene-Motivation Theory)
2. Teori Proses (Process Theory)
- Teori Harapan (Expectancy Theory)
- Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)
- Teori Penguatan (Reinforcement Theory)
- Teori Keadilan (Equity Theory)
Sukses adalah perasan bahagia yang muncul dari dalam hati. Perasaan bahagia karena telah meraih apa yang diyakini sebagai kebenaran dan menjalaninya dengan konsisten. Syarat sukses ada tiga, yakni semangat, visi, dan aksi.
Mativasi menjadi modal dan pemicu awal sebelum orang berpikir tentang visi dan aksi.
Urgensi Memotivasi Diri
1. Selalu Bersemangat
2. Tekun dalam Bekerja
3. Tidak Bergantung Motivasi dari Orang Lain
4. Selalu berinisiatif dan kreatif
5. Produksi dalam bekerja
6. Tercapainya tujuan yang diinginkan
7. Meraih tujuan lebih cepat
8. Optimis terhadap masa depan
9. Menikmati hidup dan pekerjaan
10. Terhindar dari kesepian
11. Terhindar dari rasa jenuh
12. Menunaikan kewajiban syar?i
13. Melaksanakan sunnah Rasul
14. Memperoleh sukses di dunia dan akhirat
Hambatan Memotivasi Diri
1. Kurangnya percaya diri
2. Cemas
3. Opini negatif
4. Perasaaan tidak ada masa depan
5. Merasa diri tidak penting
6. Tidak tahu apa yang terjadi
7. Pengakuan semu
Kami menyimpulkan bahwa cara memotivasi diri perlu berpijak dari asumsi berikut;
1. Teori-teori motivasi yang ada merupakan rujukan utama dari cara menumbuhkan motivasi diri yang praktis dan mudah dilakukan.
2. Manusia memiliki empat dimensi diri yaitu mental, emosional, spiritual, dan fisik. Semua dimensi tersebut memiliki hubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi satu sama lain.
3. Berbagai cara menumbuhkan motivasi dari sebenarnya bersumber dari empet dimensi manusia. Dengan ?menghidupkan? satu atau lebih dimensi manusia tersebut kita dapat termotivasi.
4. Setiap dimensi manusia tersebut memiliki sumber pemicu untuk menumbuhkan motivasi diri. Sumber pemicu itu adalah :
- Visualisasi (visualitation) untuk dimensi mental.
- Tanggung jawab (responsibility) untuk dimensi spiritual.
- Kenyamanan dan kesukaan (excited) untuk dimensi emosional.
- Gerakan (move) untuk dimensi fisik.
5. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan memotivasi diri yang tidak terbatas. Semakin besar upaya kita untuk ?menyalakan? sumber pemicu motivasi semakin besar mativasi yang dihasilkan.
6. Menumbuhkan motivasi diri sebenarnya banyak caranya. Dibutuhkan kreativitas agar kita dapat memicu munculnya mativasi yang tinggi dalam diri kita. Namun kreativitas tersebut sebenarnya berputar pada menstimulus sumber pemicu motivasi yang ada pada empat dimensi manusia (yakni visualisasi, tanggung jawab, kenyamanan/kesukaan dan gerakan.
Untuk menumbuhkan motivasi diri, ?pemicunya? adalah visualisasi (visualitation), tanggung jawab (responsibility), kenyaman dan kesukaan (excited) dan gerakan (move). ?Pemicu? tersebut terdapat pada ruang-ruang tertentu yakni mental (untuk visualisasi), spiritual (untuk tanggung jawab), emosional (untuk kenyamanan/kesukaan), dan fisik (untuk gerakan).
Alasan tentang Sumber Pemicu Motivasi
1. Visualisasi (visualitation)
Visualisasi mampu membuat seseorang mem?bayang?kan tujuan dengan jelas dan detail. Tujuan yang jelas dan detail akan memotivasi seseorang untuk meraihnya.
2. Tanggung jawab (Responsibility)
Tanggung jawab membuat seseorang merasa ada beban yang harus dipikulnya. Beban berupa amanah untuk melakukan sesuatu. Beban inilah yang membuat ia termotivasi untuk melakukan sesuatu.
3. Kenyamanan/Kesukaan (excited)
4. Gerakan (move)
Dengan melakukan gerakan, motivasi akan muncul. Seringkali kita mengalami bahwa semangat kerja justru muncul setelah kita mulai bekerja, bukan sebelum bekerja. (bb/Ndro/Chy)
ayah........
Orang Tua Terbaik Di Dunia
orang tua terbaik di dunia motivasi rensensiAwalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiki orang tua yang menyangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.
Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.
Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.
Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.
Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.
Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesis. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.
Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.
Ya Allah, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.
Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.
Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.
orang tua terbaik di dunia motivasi rensensiAwalnya aku iri padamu kawan. Aku iri pada semua anak di dunia yang memiki orang tua yang menyangi anaknya dan selalu ada waktu untuk keluarganya. Bisa mengobrol dangan ayah itu pasti asyik. Atau bisa curhat pada ibu juga pasti lebih melegakan daripada curhat kepada teman.
Tetapi tidak dengan orangtuaku. Ya, orangtuaku. Mereka adalah manusia super sibuk. Ibuku setiap pagi harus pergi mengajar anak anak lain sepertiku, dan pulang di siang hari. Dan malamnya ia pakai untuk mengerjakan tugas tugasnya sebagai guru, memeriksa tugas dan ulangan mereka. Dan sisa waktu luangnya ia gunakan untuk meregangkan otot ototnya.
Tidakkah ia ingat denganku yang masih remaja dan membutuhkan perhatian lebih? Aku ini remaja labil kawan, sedikit di sentuh langsung terjatuh. Aku butuh ibu yang bisa mendengarkan semua cerita dan keluh kesahku. Dan yang lebih menyakitkan bagiku adalah ketika aku melihat ibuku sedang mengajar anak anak sepertiku, ia terlihat begitu perhatian kepada anak anak itu. Tetapi tidak denganku. Ya , tidak denganku.
Terlebih lagi ayahku, ia lebih sibuk dari ibuku. Ia terkadang pergi di pagi buta dan pulang malam hari. Atau terkadang pulang sore hari atau siang hari, atau … ah sudahlah tak akan kutuliskan jadwal keseharian ayahku karena aku pun tidak mengerti dengan jadwal ayahku yang tidak tentu itu. Mengingat pekerjaanya sebagai salah satu orang yang berwenang di perusahaannya dan tidak memiliki waktu yang mengikat, dan mengingat perannya yang cukup penting di masyarakat membuatnya harus selalu menyediakan waktu untuk masyarakatnya. Lalu sisa waktu luangnya di rumah ia gunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Maka di rumah ia hanya duduk di depan laptop hitamnya atau tidur untuk meregangkan otot ototnya. Ketika aku mencoba mengobrol dengannya, iya hanya menjawab “hmm” lalu beberapa saat diam, lalu berkata “tadi bilang apa?’ lalu sibuk mengetik dan manatap layar kaca laptopnya.
Kawan, sakali lagi kukatakan padamu, aku ini remaja labil. Aku butuh seorang lelaki yang bisa membuat aku tertawa dan melupakan tumpukkan tugas dan pr dari sekolahku untuk beberapa saat.
Ya, aku iri padamu kawan. Sampai suatu saat ketika sebentar lagi umurku akan merubah statusku. Dari remaja menjadi dewasa. Sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesis. Kira kira berapa umurku saat itu? Yap. 16 tahun kawan.
Saat itu, saat aku berusia 16 tahun. aku bicara dengan ayah dan ibuku. Kali ini kami saling menatap wajah, aku mengobrol banyak hal pada mereka. Aku tanyakan semua pertanyaan yang selalu kupendam selama ini. Rasanya nyaman kawan. Nyaman sekali rasanya bisa mengobrol dengan ayah dan ibu, tetapi, walaupun aku senang, saat itu aku melihat wajah ayah dan ibuku dengan seksama. Kau tau kawan? Mata mereka kini tidak lagi cerah seperti dulu, matanya menyiratkan kelelahan, kulit mereka tidak lagi segar, kini mulai tumbuh keriput keriput kecil di sisi mata kanan dan kirinya.
Ya Allah, saat itu aku berpikir… apakah wajah kelelahan itu untukku? Ya kawan, semuanya untukku. Setiap hari mereka berjuang untukku, berjuang agar aku bisa sekolah dan menabung untuk uang kuliahku. Dan karena aku tidak menyadari semua itu, aku biarkan ayahku mengambil rapor sekolahku dengan nilaiku yang tidak memuaskan. Tapi apa katanya kawan? “tak apa apa nak, masih ada semester depan, belajarlah yang rajin ya” ya, itulah yang ia katakan. Ia selalu memotivasiku.
Maka pantaskah aku berharap untuk dibuat tertawa oleh mereka? Pantaskah aku jejali hari hari melelahkan mereka dengan cerita ceritaku yang membosankan? Seharusnya aku yang membuat mereka bahagia dan membuat mereka tertawa. Ya, aku seharusnya berpikir lebih dewasa. Ayah, ibu, maafkan aku.
Dan detik itu juga kawan, aku tidak berpikir bahwa aku iri padamu, tapi aku bangga karena aku punya orangtua terbaik di dunia.
Aku ingin menjadi LUAR BIASA
!
Mata, pikiran dan hati selalu ingin melihat semuanya indah seperti yang kita impikan. Tetapi mengapa kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ? Anda tentu punya impian, harapan, keinginan atau cita - cita.Pertanyaanya, sudahkah semuanya menjadi kenyataan ? atau sudah berapa persenkah anda mewujudkannya ?
Tulisan ini akan mengajak anda mendesain masa depan yang lebih baik. Namun sebelum melanjutkan membacanya , siapkan pensil dan buku untuk mencatat hal terpenting yang muncul. Siapkan pula pikiran, hati, ketulusan serta kejujuran anda menerima dalil - dalil di bawah ini:
Pengakuan diri yang jujur merupakan kunci sukses pribadi anda
Sebuah keberanian akan mengantar anda kejalan yang tepat
Sikap mau belajar merupakan teman seperjalanan yang akan memberi penerangan
Rendah hati adalah senjata untuk menghancurkan semua rintangan
Setelah memahami dalil - dalil diatas, mari berlayar memahami diri anda, menemukan impian dan meraihnya.
Cita - cita. Pengenalan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat bijaksana sebelum anda ingin menjadi luar biasa. Dengan begitu anda akan menemukan kelebihan dan kekurangan anda. " aku dan cita - citaku " adalah suatu bentuk keinginan paling mendalam dari setiap orang. Untuk mengenali diri anda sendiri maka anda harus set ulang apa sebenarnya cita - cita anda. Mau jadi apa saya dalam 3, 5, 10 tahun mendatang ? Orang - orang luar biasa selalu mencari lingkungan yang mendukung dirinya menjadi apa yang diimpikannya. Jika tidak menemukannya, mereka tidak pasrah ! Mereka justru menciptakan lingkungan sendiri. Silahkan introspeksi diri apakah cita - cita anda sejalan dan mendapatkan lingkungan yang sesuai. Jika tidak anda harus berani keluar dari jalan yang selama ini dijalani. Beranilah berputar haluan ! Lalu tatapkan cita - cita anda dan pegang teguh itu. Kenali diri anda dengan cita - cita anda.
Citra Diri. Bagaimana cara anda memandang diri anda sendiri ? Apakah anda melihat diri anda sebagai sosok yang lemah, tak berdaya, penuh rasa rendah diri, apatis, egois, menyebalkan, minder, takut gagal atau sifat dan sikap negatif lainnya ? Citra diri yang baik merupakan syarat mutlak untuk anda menjadi manusia yang luar biasa. Jika selama ini anda pesimis pada diri sendiri,maka sudah waktunya mengubah diri menjadi optimis, berpenghargaan besar, berambisi, dan berani menghadapi tantangan dan resiko. Setiap pribadi layak untuk berhasil dan sukses. Setiap pribadi berhak menetapkan cita - citanya setinggi langit, berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Selama anda merasa todak layak, tidak mampu, itu berarti anda terlalu menghina diri anda sendiri. Anda sudah menginjak - injak diri sendiri. Sebab itu perbaiki cara melihat diri sendiri. Perbaiki citra diri anda.
Harga Diri. Perasaan diri sendiri atau berapa besar menyukai diri sendiri itu adalah sebuah harga diri. Pernahkah anda membayangkan jadi bintang film terkenal yang disanjung dan dihormati banyak orang ? Bukankah hati dan perasaan anda sangat luar biasa ? Bukankah itu sangat berpengaruh terhadap perasaan ? Bukankah kemudian anda semakin menyukai diri anda sendiri ? Itulah sebuah harga diri. Menyukai, bangga, dan menyayangi diri sendiri merupakan faktor terpenting untuk menjadi luar biasa. Orang lain tidak mungkin akan menghargai anda jika anda sendiri tidak pernah menghargai diri sendiri. Kalau anda memberikan nilai 10 pada diri anda maka orang lain pun akan memberikan nilai 10, bahkan lebih ! Sebaliknya jika anda sudah tidak menghargai diri sendiri, begitu murah menghargai diri sendiri, orang lain pun akan melakukan hal yang sama terhadap anda. Maka hargai diri anda setinggi - tingginya.
Menantang Diri Sendiri. Anda tidak mungkin termotivasi setiap saat. Ada kalanya jika hidup terasa sulit sehingga motivasi hilang. Tetapi sebaliknya, jika perasaan anda sedang senang maka anda akan mendapatkan kembali api motivasi tersebut. Motivasi akan muncul jika berhubungan dengan nilai kehidupan, keinginan, kebutuhan dan ambisi. Motivasi juga akan timbul jika kita hendak bepergian, kehidupan terancam atau waktu menghadapi sebuah resiko. Maka, tatkala anda kehilangan motivasi, saatnya anda harus menantang diri sendiri. Ciptakan lagi motivasi yang terhilang tersebut. Bagaimana caranya ? lakukan cara ini : tetap antusias, penuhi diri dengan rasa ingin tahu, baca buku, dengar kaset motivasi, renungkan terus impian, bayangkan saat impian terwujud, sadari bahwa anda dalam proses perubahan, dan jangan berharap kehidupan jadi lebih mudah. Menantang diri sendiri berarti anda berani mengakui segala kelemahan dan kekurangan. Anda harus siap mengubahnya menjadi kekuatan dan kelebihan. Berani menantang diri anda sendiri berarti anda sudah masuk ke dalam dunia komitmen yang tertinggi dalam proses pencapaian kemenangan diri anda.
Mulai Bergerak. Setelah mengetahui dengan pasti ke mana anda akan pergi, maka saatnya anda bergerak. Kesiapan sangatlah diperlukan dalam perjalanan anda menjadi manusia yang luar biasa. Maka hal - hal yang harus anda lakukan adalah : mengubah frustasi menjadi aksi. Sudah saatnya anda tinggalkan konsep - konsep, metode, cara - cara kerja dan kebiasaan lama. Ganti dengan yang baru. Saatnya anda bangkit, bangun dan sadar bahwa ternyata anda menjadi luar biasa jika anda mau dan bersedia membayar harganya. Apa yang harus anda perbuat ? Buat daftar sifat terbaik lalu buang sifat buruk. tetaplah bergairah, terus belajar mengembangkan potensi diri, kepribadian, tantangan lebih berani, selalu bicara positif, membuat prestasi lebih baik, selalu berhubungan dengan orang lain, selalu memotivasi diri setiap saat, dan memahami hukum panen. Jika anda menghendaki buah durian janganlah menanam biji jagung.
Menjadi Luar Biasa. Setelah mengenali diri, berani menantang diri sendiri, mulai bergerak ke depan ke arah perbaikan, kemajuan, pengembangan diri yang positif, maka siap - siaplah menyongsong lahirnya diri anda sebagai manusia luar biasa. Berfikir terlebih dulu baru bertindak adalah cara yang benar yang dilakukan oleh orang - orang luar biasa. Kendaraan berati fasilitas yang dipergunakan untuk menuju ke masa depan yang anda inginkan. Kendaraan anda tidak lain adalah semangat anda.
Kemauan. Akhir kata, kemauan dan pilihan adalah yang sangat menentukan apakah anda ingin tetap menjadi manusia yang biasa atau luar biasa. Tidak perduli anda siap dan dari mana, jika anda mau dan memilih untuk menjadi orang yang luar biasa anda pasti bisa. Tetapi jika anda tidak mau, maka hidup anda tidak akan pernah berubah. Jika anda tidak memilih, janganlah menyalahkan keadaan. Anda yang menentukan ke mana akan pergi, dengan siapa pergi, apa yang harus dibawa, berapa banyak bekal, kapan mau berangkat, jalan mana yang harus dilewati, semuanya tergantung pada pilihan dan keputusan anda sendiri. Menjadi luar biasa hanyalah salah satu pilihan yang dapat anda pilih dalam kehidupan anda. Anda pasti bisa jika anda menginginkannya. Salam sukse
Mata, pikiran dan hati selalu ingin melihat semuanya indah seperti yang kita impikan. Tetapi mengapa kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan ? Anda tentu punya impian, harapan, keinginan atau cita - cita.Pertanyaanya, sudahkah semuanya menjadi kenyataan ? atau sudah berapa persenkah anda mewujudkannya ?
Tulisan ini akan mengajak anda mendesain masa depan yang lebih baik. Namun sebelum melanjutkan membacanya , siapkan pensil dan buku untuk mencatat hal terpenting yang muncul. Siapkan pula pikiran, hati, ketulusan serta kejujuran anda menerima dalil - dalil di bawah ini:
Pengakuan diri yang jujur merupakan kunci sukses pribadi anda
Sebuah keberanian akan mengantar anda kejalan yang tepat
Sikap mau belajar merupakan teman seperjalanan yang akan memberi penerangan
Rendah hati adalah senjata untuk menghancurkan semua rintangan
Setelah memahami dalil - dalil diatas, mari berlayar memahami diri anda, menemukan impian dan meraihnya.
Cita - cita. Pengenalan diri secara jujur merupakan sikap yang sangat bijaksana sebelum anda ingin menjadi luar biasa. Dengan begitu anda akan menemukan kelebihan dan kekurangan anda. " aku dan cita - citaku " adalah suatu bentuk keinginan paling mendalam dari setiap orang. Untuk mengenali diri anda sendiri maka anda harus set ulang apa sebenarnya cita - cita anda. Mau jadi apa saya dalam 3, 5, 10 tahun mendatang ? Orang - orang luar biasa selalu mencari lingkungan yang mendukung dirinya menjadi apa yang diimpikannya. Jika tidak menemukannya, mereka tidak pasrah ! Mereka justru menciptakan lingkungan sendiri. Silahkan introspeksi diri apakah cita - cita anda sejalan dan mendapatkan lingkungan yang sesuai. Jika tidak anda harus berani keluar dari jalan yang selama ini dijalani. Beranilah berputar haluan ! Lalu tatapkan cita - cita anda dan pegang teguh itu. Kenali diri anda dengan cita - cita anda.
Citra Diri. Bagaimana cara anda memandang diri anda sendiri ? Apakah anda melihat diri anda sebagai sosok yang lemah, tak berdaya, penuh rasa rendah diri, apatis, egois, menyebalkan, minder, takut gagal atau sifat dan sikap negatif lainnya ? Citra diri yang baik merupakan syarat mutlak untuk anda menjadi manusia yang luar biasa. Jika selama ini anda pesimis pada diri sendiri,maka sudah waktunya mengubah diri menjadi optimis, berpenghargaan besar, berambisi, dan berani menghadapi tantangan dan resiko. Setiap pribadi layak untuk berhasil dan sukses. Setiap pribadi berhak menetapkan cita - citanya setinggi langit, berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Selama anda merasa todak layak, tidak mampu, itu berarti anda terlalu menghina diri anda sendiri. Anda sudah menginjak - injak diri sendiri. Sebab itu perbaiki cara melihat diri sendiri. Perbaiki citra diri anda.
Harga Diri. Perasaan diri sendiri atau berapa besar menyukai diri sendiri itu adalah sebuah harga diri. Pernahkah anda membayangkan jadi bintang film terkenal yang disanjung dan dihormati banyak orang ? Bukankah hati dan perasaan anda sangat luar biasa ? Bukankah itu sangat berpengaruh terhadap perasaan ? Bukankah kemudian anda semakin menyukai diri anda sendiri ? Itulah sebuah harga diri. Menyukai, bangga, dan menyayangi diri sendiri merupakan faktor terpenting untuk menjadi luar biasa. Orang lain tidak mungkin akan menghargai anda jika anda sendiri tidak pernah menghargai diri sendiri. Kalau anda memberikan nilai 10 pada diri anda maka orang lain pun akan memberikan nilai 10, bahkan lebih ! Sebaliknya jika anda sudah tidak menghargai diri sendiri, begitu murah menghargai diri sendiri, orang lain pun akan melakukan hal yang sama terhadap anda. Maka hargai diri anda setinggi - tingginya.
Menantang Diri Sendiri. Anda tidak mungkin termotivasi setiap saat. Ada kalanya jika hidup terasa sulit sehingga motivasi hilang. Tetapi sebaliknya, jika perasaan anda sedang senang maka anda akan mendapatkan kembali api motivasi tersebut. Motivasi akan muncul jika berhubungan dengan nilai kehidupan, keinginan, kebutuhan dan ambisi. Motivasi juga akan timbul jika kita hendak bepergian, kehidupan terancam atau waktu menghadapi sebuah resiko. Maka, tatkala anda kehilangan motivasi, saatnya anda harus menantang diri sendiri. Ciptakan lagi motivasi yang terhilang tersebut. Bagaimana caranya ? lakukan cara ini : tetap antusias, penuhi diri dengan rasa ingin tahu, baca buku, dengar kaset motivasi, renungkan terus impian, bayangkan saat impian terwujud, sadari bahwa anda dalam proses perubahan, dan jangan berharap kehidupan jadi lebih mudah. Menantang diri sendiri berarti anda berani mengakui segala kelemahan dan kekurangan. Anda harus siap mengubahnya menjadi kekuatan dan kelebihan. Berani menantang diri anda sendiri berarti anda sudah masuk ke dalam dunia komitmen yang tertinggi dalam proses pencapaian kemenangan diri anda.
Mulai Bergerak. Setelah mengetahui dengan pasti ke mana anda akan pergi, maka saatnya anda bergerak. Kesiapan sangatlah diperlukan dalam perjalanan anda menjadi manusia yang luar biasa. Maka hal - hal yang harus anda lakukan adalah : mengubah frustasi menjadi aksi. Sudah saatnya anda tinggalkan konsep - konsep, metode, cara - cara kerja dan kebiasaan lama. Ganti dengan yang baru. Saatnya anda bangkit, bangun dan sadar bahwa ternyata anda menjadi luar biasa jika anda mau dan bersedia membayar harganya. Apa yang harus anda perbuat ? Buat daftar sifat terbaik lalu buang sifat buruk. tetaplah bergairah, terus belajar mengembangkan potensi diri, kepribadian, tantangan lebih berani, selalu bicara positif, membuat prestasi lebih baik, selalu berhubungan dengan orang lain, selalu memotivasi diri setiap saat, dan memahami hukum panen. Jika anda menghendaki buah durian janganlah menanam biji jagung.
Menjadi Luar Biasa. Setelah mengenali diri, berani menantang diri sendiri, mulai bergerak ke depan ke arah perbaikan, kemajuan, pengembangan diri yang positif, maka siap - siaplah menyongsong lahirnya diri anda sebagai manusia luar biasa. Berfikir terlebih dulu baru bertindak adalah cara yang benar yang dilakukan oleh orang - orang luar biasa. Kendaraan berati fasilitas yang dipergunakan untuk menuju ke masa depan yang anda inginkan. Kendaraan anda tidak lain adalah semangat anda.
Kemauan. Akhir kata, kemauan dan pilihan adalah yang sangat menentukan apakah anda ingin tetap menjadi manusia yang biasa atau luar biasa. Tidak perduli anda siap dan dari mana, jika anda mau dan memilih untuk menjadi orang yang luar biasa anda pasti bisa. Tetapi jika anda tidak mau, maka hidup anda tidak akan pernah berubah. Jika anda tidak memilih, janganlah menyalahkan keadaan. Anda yang menentukan ke mana akan pergi, dengan siapa pergi, apa yang harus dibawa, berapa banyak bekal, kapan mau berangkat, jalan mana yang harus dilewati, semuanya tergantung pada pilihan dan keputusan anda sendiri. Menjadi luar biasa hanyalah salah satu pilihan yang dapat anda pilih dalam kehidupan anda. Anda pasti bisa jika anda menginginkannya. Salam sukse
Ramadhan, Bulan Introspeksi Diri
Segala pujian secara sempurna hanya milik Allah, Zat yang Maha Menguasai alam Semesta, Zat yang Maha Menguasai terang dan gelap, Zat yang Menguasai tiap-tiap saat, sungguh tiada satu detikpun kecuali milik Allah. Saudara-saudaraku sebuah terasi ada harga kalau jelas ciri dan baunya yang khas. Kita membuat terasi tetapi tidak memiliki ciri dan bau yang khas terasi, maka sungguh si terasi ini tidak akan ada harganya, walaupun ia diberi terasi. Begitu juga kita umat Islam, kenapa saat ini kita kurang dihargai?
Jawabannya, bisa jadi karena kita mengaku sebagai umat Islam tetapi tidak tampak ciri kita sebagai ummat Islam. Ciri akan selalu disertai dengan harga, karena kita tidak punya ciri maka jangan harap akan punya harga. Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang saat ini kita jelang, marilah kita bersungguh-sungguh menampilkan ciri keislaman kita. Tentu saja ciri keislaman tidak identik dengan atribut penampilan yang luar, yang tidak terlalu pokok.
Berikut ini adalah beberapa ciri yang dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan.
Selama bulan Ramadhan ini hendaklah yang pertama umat Islam miliki adalah ciri keteladanan, "uswatun hasanah", keteladanan dalam kebaikan. Pancasila P4 gagal total di Indonesia walau telah menghabiskan biaya beratus milyar, begitu banyak waktu, begitu banyak tenaga, begitu banyak pikiran, diantara kunci penyebab kegagalannya adalah karena tidak ada keteladanan.
Masyarakat sulit mencontoh, siapa yang berjiwa P4 sebenarnya. Jadi andaikata kita bertanya mengapa keadaan rumah tangga, kantor, atau masyarakat belum sesuai dengan harapan. Pertanyaan pertama harus dilakukan pada diri kita sendiri, contoh apakah yang sudah kita perlihatkan sebagai seorang muslim. Sepatutnya sebagai seorang ayah atau ibu harus bertanya, "Saya memberi contoh apa kepada anak-anak ?"
Jangan terlebih dahulu menyalahkan anak. Bagaimana mungkin mengharapkan anak santun lembut sedangkan di rumah ibu bapak bersikap keras dan kasar? Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak menjadi arif kalau kita sendiri di rumah seperti diktator? Bagaimana bisa mengharapkan anak rajin ke mesjid, sedangkan orangtuanya jarang beribadah?
Andaikata kita sebagai guru kita harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan kepada murid-murid. Bagaimana murid tidak merokok kalau gurunya sendiri masih merokok? Bagaimana mungkin murid akan menemukan kemuliaan akhlak kalau sikap guru tidak indah? Bagaimana mungkin akan menjadi orang berprestasi, kalau gurunya tidak semangat dan hanya memberikan dengan apa adanya?
Andai kata kita sebagai pemimpin, pertanyaannya adalah suri tauladan apa yang saya tampilkan kepada anggota karyawan atau bawahan? Bagaimana mungkin karyawan akan disiplin kalau pemimpinnya tidak disiplin? Bagaimana karyawan akan hemat jika pemimpinnya bermewah-mewahan? Bagaimana mungkin karyawan akan memelihara dirinya kalau pemimpinnya arogan?
Rekan-rekan sekalian tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga sebagai keluarga. Sebagai haji, contoh apa yang sudah kita peragakan dalam masyarakat? Sebagai ustadz memberi contoh apa kepada masyarakat. Ustadz dianggap ulama tetapi contoh apa yang sudah ditunjukkan kepada masyarakat? Sebagai aktifis masjid, memberi contoh apa?
Kegigihan untuk jujur kepada diri sendiri, ini yang akan membuat kita menemukan kekurangan yang bisa dijadikan program perbaikan pada diri sendiri. Dan kegigihan kita memperbaiki diri adalah upaya sebenarnya memperbaiki orang lain. Apa artinya memperbaiki orang lain sedangkan diri kita sendiri semakin terpuruk dalam keburukan. Suri tauladan adalah langkah strategis yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. di dalam membangun kemuliaan Islam. Ciri khas seorang muslim yang baik ,pribadinya harus selalu menjadi figur suri tauladan.Tauladan bagi kebaikan dalam skala apapun, dimanapun dan kapanpun.
Ramadhan harus menjadi bulan kebersihan. Karena sesungguhnya Allah mencintai kebersihan, "innallaha yuhibbu tawabi, wayuhibbu mutakabiriin", sesungguhnya Allah mencintai orang yang taubat dan orang yang bersih. Kita harus berjuang sangat keras untuk mengevaluasi gaya hidup bersih kita. Pakaian yang kotor tidak akan nyaman, gigi kotor tidak mungkin bisa nyaman, apapun yang kotor tidak akan membuat kita nyaman dan hidup kita indah.
Hakekatnya kotoran itu identik dengan kerendahan diri, namanya juga kotoran begitu pula kalau kita merasa tidak nyaman, terhina, rendah, bisa jadi karena kita belum bisa mencintai kebersihan, padahal bersih adalah prasyarat dari keindahan. Indah adalah sesuatu yang dicintai Allah SWT. Shalat saja diawali dengan bersih. Tanpa wudlu shalat tidak akan sah, wudlu itu bukan hanya membersihkan tetapi juga mensucikan.
Tidak akan diterima shalat, seperti Firman Allah dalam ayat AlQur\'an "Qad aflaha manzakkahaa. Waqod khaabaman dassaha" (QS: Asy-Syams 910). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya kerugian besar orang yang mengotorkannya." Sungguh yang bersih itulah yang akan membuat sukses, bahagia.
Oleh karena itu, Ramadhan ini adalah bulan bersih. Sekuat-kuatnya kita bersihkan dari yang lahir sampai yang batin. Pastikan Ramadhan ini kamar kita bersih, rumah kita bersih, kamar mandi bersih dari sampah, bersih dari barang-barang yang akan membuat ria, bersih dari barang milik orang lain, bersih dari barang yang tidak berguna. Karena kalau rumah sudah kotor dari banyak barang yang haram, barang yang ria, barang yg sia-sia, maka rumah itu tidak akan menyenangkan tidak akan barokah.
Begitu pula dengan harta kita mulai sekarang harus bersih, jangan sekali-kali tercemari oleh hak-hak yang tidak halal bagi kita. Harta yang bersih akan penuh barokah harta yang haram akan penuh fitnah, demikian pula aktivitas bekerja kita bersih pula dari kelicikan. Kita nikmati kejujuran, pandangan harus bersih sekuat-kuatnya jaga dari apa yang diharamkan oleh Allah agar bening dan nikmat hati ini.
Kata-kata kita pun harus bersih dari kekejian, bersih dari kata-kata yang jorok, bersih dari kata-kata mencela, menghina orang lain, bersih dari fitnah, pilihlah dari khazanah kata-kata yang ada, kata-kata terbaik. Tubuh kita pun harus bersih, pakaian harus bersih, mandi yang bersih, rambut yang bersih. Begitu pula dengan hati kita harus jaga hati ini, hindari buruk sangka sekuat-kuatnya dan berbaik sangka pada orang yang beriman. Perangilah kedengkian jangan sampai selama Ramadhan ini dilanda dengan kedengkian, kedendaman yang tidak diharapkan oleh Allah. Upayakanlah semuanya bersih lahir batin, harta benda bersih, pikiran bersih. Insya Allah akan menambah keberkahan Ramadhan ini.
Bulan Ramadhan ini adalah bulan kualitas. Karena ramadhan adalah bulan yang berkualitas diantara bulan-bulan yang lain. Hari-harinya adalah hari-hari berkualitas, berharga tinggi dihadapan Allah, jam demi jam maupun detik demi detik berharga sangat tinggi dihadapan Allah oleh karena itu tidak patut kita melakukan apapun kecuali yang sangat berharga. Jangan pernah kita berbicara kecuali dengan kata-kata yang berharga.
Jangan melihat kecuali yang berharga. Jangan mendengar kecuali suara-suara yang berharga. Jangan berpikir kecuali memikirkan yang berharga. Jangan pula melangkah kecuali kaki ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang berharga dalam pandangan Allah. Cobalah lakukan segalanya dengan niat berharga hanya karena Allah semata. Sungguh bila kita mengisi Ramadhan ini dengan aneka amal ibadah seperti yang diuraikan di atas. Insya Allah dengan karunia Allah, di akhir Ramadhan tahun ini kita akan sebagai seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong dengan sangat indahnya, kepompong Ramadhan, Subhanallah.
Jawabannya, bisa jadi karena kita mengaku sebagai umat Islam tetapi tidak tampak ciri kita sebagai ummat Islam. Ciri akan selalu disertai dengan harga, karena kita tidak punya ciri maka jangan harap akan punya harga. Oleh karena itu, bulan Ramadhan yang saat ini kita jelang, marilah kita bersungguh-sungguh menampilkan ciri keislaman kita. Tentu saja ciri keislaman tidak identik dengan atribut penampilan yang luar, yang tidak terlalu pokok.
Berikut ini adalah beberapa ciri yang dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Ramadhan.
Selama bulan Ramadhan ini hendaklah yang pertama umat Islam miliki adalah ciri keteladanan, "uswatun hasanah", keteladanan dalam kebaikan. Pancasila P4 gagal total di Indonesia walau telah menghabiskan biaya beratus milyar, begitu banyak waktu, begitu banyak tenaga, begitu banyak pikiran, diantara kunci penyebab kegagalannya adalah karena tidak ada keteladanan.
Masyarakat sulit mencontoh, siapa yang berjiwa P4 sebenarnya. Jadi andaikata kita bertanya mengapa keadaan rumah tangga, kantor, atau masyarakat belum sesuai dengan harapan. Pertanyaan pertama harus dilakukan pada diri kita sendiri, contoh apakah yang sudah kita perlihatkan sebagai seorang muslim. Sepatutnya sebagai seorang ayah atau ibu harus bertanya, "Saya memberi contoh apa kepada anak-anak ?"
Jangan terlebih dahulu menyalahkan anak. Bagaimana mungkin mengharapkan anak santun lembut sedangkan di rumah ibu bapak bersikap keras dan kasar? Bagaimana mungkin kita mengharapkan anak menjadi arif kalau kita sendiri di rumah seperti diktator? Bagaimana bisa mengharapkan anak rajin ke mesjid, sedangkan orangtuanya jarang beribadah?
Andaikata kita sebagai guru kita harus bertanya pada diri kita sendiri, contoh apa yang sudah kita berikan kepada murid-murid. Bagaimana murid tidak merokok kalau gurunya sendiri masih merokok? Bagaimana mungkin murid akan menemukan kemuliaan akhlak kalau sikap guru tidak indah? Bagaimana mungkin akan menjadi orang berprestasi, kalau gurunya tidak semangat dan hanya memberikan dengan apa adanya?
Andai kata kita sebagai pemimpin, pertanyaannya adalah suri tauladan apa yang saya tampilkan kepada anggota karyawan atau bawahan? Bagaimana mungkin karyawan akan disiplin kalau pemimpinnya tidak disiplin? Bagaimana karyawan akan hemat jika pemimpinnya bermewah-mewahan? Bagaimana mungkin karyawan akan memelihara dirinya kalau pemimpinnya arogan?
Rekan-rekan sekalian tidak hanya sebagai pribadi tetapi juga sebagai keluarga. Sebagai haji, contoh apa yang sudah kita peragakan dalam masyarakat? Sebagai ustadz memberi contoh apa kepada masyarakat. Ustadz dianggap ulama tetapi contoh apa yang sudah ditunjukkan kepada masyarakat? Sebagai aktifis masjid, memberi contoh apa?
Kegigihan untuk jujur kepada diri sendiri, ini yang akan membuat kita menemukan kekurangan yang bisa dijadikan program perbaikan pada diri sendiri. Dan kegigihan kita memperbaiki diri adalah upaya sebenarnya memperbaiki orang lain. Apa artinya memperbaiki orang lain sedangkan diri kita sendiri semakin terpuruk dalam keburukan. Suri tauladan adalah langkah strategis yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. di dalam membangun kemuliaan Islam. Ciri khas seorang muslim yang baik ,pribadinya harus selalu menjadi figur suri tauladan.Tauladan bagi kebaikan dalam skala apapun, dimanapun dan kapanpun.
Ramadhan harus menjadi bulan kebersihan. Karena sesungguhnya Allah mencintai kebersihan, "innallaha yuhibbu tawabi, wayuhibbu mutakabiriin", sesungguhnya Allah mencintai orang yang taubat dan orang yang bersih. Kita harus berjuang sangat keras untuk mengevaluasi gaya hidup bersih kita. Pakaian yang kotor tidak akan nyaman, gigi kotor tidak mungkin bisa nyaman, apapun yang kotor tidak akan membuat kita nyaman dan hidup kita indah.
Hakekatnya kotoran itu identik dengan kerendahan diri, namanya juga kotoran begitu pula kalau kita merasa tidak nyaman, terhina, rendah, bisa jadi karena kita belum bisa mencintai kebersihan, padahal bersih adalah prasyarat dari keindahan. Indah adalah sesuatu yang dicintai Allah SWT. Shalat saja diawali dengan bersih. Tanpa wudlu shalat tidak akan sah, wudlu itu bukan hanya membersihkan tetapi juga mensucikan.
Tidak akan diterima shalat, seperti Firman Allah dalam ayat AlQur\'an "Qad aflaha manzakkahaa. Waqod khaabaman dassaha" (QS: Asy-Syams 910). "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya kerugian besar orang yang mengotorkannya." Sungguh yang bersih itulah yang akan membuat sukses, bahagia.
Oleh karena itu, Ramadhan ini adalah bulan bersih. Sekuat-kuatnya kita bersihkan dari yang lahir sampai yang batin. Pastikan Ramadhan ini kamar kita bersih, rumah kita bersih, kamar mandi bersih dari sampah, bersih dari barang-barang yang akan membuat ria, bersih dari barang milik orang lain, bersih dari barang yang tidak berguna. Karena kalau rumah sudah kotor dari banyak barang yang haram, barang yang ria, barang yg sia-sia, maka rumah itu tidak akan menyenangkan tidak akan barokah.
Begitu pula dengan harta kita mulai sekarang harus bersih, jangan sekali-kali tercemari oleh hak-hak yang tidak halal bagi kita. Harta yang bersih akan penuh barokah harta yang haram akan penuh fitnah, demikian pula aktivitas bekerja kita bersih pula dari kelicikan. Kita nikmati kejujuran, pandangan harus bersih sekuat-kuatnya jaga dari apa yang diharamkan oleh Allah agar bening dan nikmat hati ini.
Kata-kata kita pun harus bersih dari kekejian, bersih dari kata-kata yang jorok, bersih dari kata-kata mencela, menghina orang lain, bersih dari fitnah, pilihlah dari khazanah kata-kata yang ada, kata-kata terbaik. Tubuh kita pun harus bersih, pakaian harus bersih, mandi yang bersih, rambut yang bersih. Begitu pula dengan hati kita harus jaga hati ini, hindari buruk sangka sekuat-kuatnya dan berbaik sangka pada orang yang beriman. Perangilah kedengkian jangan sampai selama Ramadhan ini dilanda dengan kedengkian, kedendaman yang tidak diharapkan oleh Allah. Upayakanlah semuanya bersih lahir batin, harta benda bersih, pikiran bersih. Insya Allah akan menambah keberkahan Ramadhan ini.
Bulan Ramadhan ini adalah bulan kualitas. Karena ramadhan adalah bulan yang berkualitas diantara bulan-bulan yang lain. Hari-harinya adalah hari-hari berkualitas, berharga tinggi dihadapan Allah, jam demi jam maupun detik demi detik berharga sangat tinggi dihadapan Allah oleh karena itu tidak patut kita melakukan apapun kecuali yang sangat berharga. Jangan pernah kita berbicara kecuali dengan kata-kata yang berharga.
Jangan melihat kecuali yang berharga. Jangan mendengar kecuali suara-suara yang berharga. Jangan berpikir kecuali memikirkan yang berharga. Jangan pula melangkah kecuali kaki ini dilangkahkan ke tempat-tempat yang berharga dalam pandangan Allah. Cobalah lakukan segalanya dengan niat berharga hanya karena Allah semata. Sungguh bila kita mengisi Ramadhan ini dengan aneka amal ibadah seperti yang diuraikan di atas. Insya Allah dengan karunia Allah, di akhir Ramadhan tahun ini kita akan sebagai seekor kupu-kupu yang keluar dari kepompong dengan sangat indahnya, kepompong Ramadhan, Subhanallah.
Kata Motivasi yang selalu ada dipikiran dan diberikan oleh teman saya
Diposkan oleh Andika Prajana | Minggu, 07 November 2010 | | Label: Motivasi
Teman saya bertanya "Mengapa saya TIDAK MENARIK?" maka SAYA jawab dgn BERNYANYI "Syukuri apa yg ada..HIDUP ADALAH ANUGERAH.." Amazing!! =Andika Prajana=
Orang yang SELALU GAGAL, bukan berarti ORANG YG TERAKHIR UTK BERHASIL =Andika=
Berbangsa 1, Berbahasa 1, dan Bertanah Air 1 >> Indonesia..."Jangan tanyakan APA yg dilakukan NEGARA (pemerintah) utk KITA, tapi pikirkan APA yang telah kita LAKUKAN utk NEGARA..=Bangun Pemuda Pemudi= =Andika Prajana=
Cara cepat sukses...ada 2 peraturan :
Peraturan Pertama "Maju Terus Pantang Mundur"
Peraturan Terakhir "Jika tidak berhasil..kembali ke peraturan pertama"
Jika saya disuruh "Itu" maka akan saya coba "itu", dan jika yg saya bisa hanya "Ini" maka yg "itu" akan saya pahami dgn sepenuh hati berharap "Ini" dan "Itu" berjalan dgn sebaiknya dan bermanfaat.."ini" dan "itu" adalah pandangan hidup..Amazing!!! ΅Aƞϑikα΅☑
Teman sy curhat:
Tmn : Knp sy slalu bosan & jenuh mnunggu ketika pacar sy d salon?
Saya : Smakin lama & smakin kmu bosan, mk dia akn smkin hebat utk mmprcantik diriny agr kmu tdk bosan mlihatnya
Tmn : Tp dia sering bgt ke salon.cb de lht update stts twitter & fb nya?
Saya : ha5..mngkn dia nyadar, bhwa ia trlalu jelek buat kmu.
Teman : (krik..krik..krik..garuk kepala)
Saya : (psng tampang gak berdosa)
Jgn BANGGA berteman dgn ORANG TERKENAL ataupun HEBAT..tetapi buatlah orang terkenal/hebat itu BANGGA karena telah BERTEMAN dgn KITA..Amazing!!! ΅Aƞϑikα΅
Jika ingin Sukses bertemanlah dengan orang SUKSES...Jika ingin mengeluh bertemanlah dengan orang yang sering bikin status KELUHAN di FB mereka..
Pada dasarnya dengan belajar dari orang SUKSES..membuat hidup anda TERSENYUM dan lebih TER-MOTIVASI...=Andika Prajana=
Jangan berusaha untuk membuat orang lain menyukai Anda, berusahalah untuk menyukai orang lain. Itulah yang disebut KHARISMA..!!!
Manusia pada dasarnya dibagi 2, pengamat sejarah dan pelaku sejarah.
Pengamat sejarah adl org yg pintar
Pelaku sejarah adl org yg sukses
Pengamat sejarah mengkritik org lain
Pelaku sejarah dikritik org lain
Pengamat sejarah mencari kelemahan org lain
Pelaku sejarah mencari kelemahan diri sendiri dan memperbaikinya
Pengamat sejarah tersindir krn status ini
Pelaku sejarah termotivasi krn status ini ;) =B.Chandra=
@pepatah: Orang yg kuat bukan orang yg tak pernah menangis, tapi orang yg kuat adalah orang yg mampu jujur dengan keadaannya. -@jojohip17
Raise your hopeful voice you have a choice..You'll make it now..(bisa2 nya orang patah hati kasih semangat)
Jadilah orang yang jujur...jika ingin memiliki jalan yang lurus...PEMBOHONG tidak akan pernah mendapatkan jalan ASPAL..yg dia dapatkan adalah JALAN BERLUMPUR..΅Aƞϑikα
Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri sendiri. (Mario Teguh)
Jika ingin dihargai, maka hargailah seseorang dgn baik dan penuh kehormatan..
Teringat kata perempuan itu "bang..pria baik yg DICARI WANITA itu adalah pria yg mampu menjadikan wanitanya shaleha..bukan hanya PRIA YG SHALEH.." ΅Aƞϑikα΅
Jika selalu memikirkan KUNCI SUKSES...Apakah anda telah MEMIKIRKAN GEMBOK NYA dimana?? ΅Aƞϑikα΅
friendship is like wine, it gets better as it grows older....΅Aƞϑikα΅
Kebahagiaan akan diperoleh jika kamu dapat membebaskan diri dari kekhawatiran yang berlebihan. #pepatah
Orang Bilang TANAH KITA TANAH SURGA...Orang itu adalah Masyarakat BULE / Investor Asing...
Terbukti mereka MAKMUR di NEGERI KITA...dan Orang kita bilang APA??
Jadilah seseorang yang BAIK maka engkau akan mendapatkan orang yang BAIK juga...
Hanya yang MEMILIKI yang bisa MEMBERI, dan hanya yang MEMBERI yang akan MENERIMA, SO..agar dapat MENERIMA, MILIKILAH sesuatu.
Teman saya bertanya "Mengapa saya TIDAK MENARIK?" maka SAYA jawab dgn BERNYANYI "Syukuri apa yg ada..HIDUP ADALAH ANUGERAH.." Amazing!! =Andika Prajana=
Orang yang SELALU GAGAL, bukan berarti ORANG YG TERAKHIR UTK BERHASIL =Andika=
Berbangsa 1, Berbahasa 1, dan Bertanah Air 1 >> Indonesia..."Jangan tanyakan APA yg dilakukan NEGARA (pemerintah) utk KITA, tapi pikirkan APA yang telah kita LAKUKAN utk NEGARA..=Bangun Pemuda Pemudi= =Andika Prajana=
Cara cepat sukses...ada 2 peraturan :
Peraturan Pertama "Maju Terus Pantang Mundur"
Peraturan Terakhir "Jika tidak berhasil..kembali ke peraturan pertama"
Jika saya disuruh "Itu" maka akan saya coba "itu", dan jika yg saya bisa hanya "Ini" maka yg "itu" akan saya pahami dgn sepenuh hati berharap "Ini" dan "Itu" berjalan dgn sebaiknya dan bermanfaat.."ini" dan "itu" adalah pandangan hidup..Amazing!!! ΅Aƞϑikα΅☑
Teman sy curhat:
Tmn : Knp sy slalu bosan & jenuh mnunggu ketika pacar sy d salon?
Saya : Smakin lama & smakin kmu bosan, mk dia akn smkin hebat utk mmprcantik diriny agr kmu tdk bosan mlihatnya
Tmn : Tp dia sering bgt ke salon.cb de lht update stts twitter & fb nya?
Saya : ha5..mngkn dia nyadar, bhwa ia trlalu jelek buat kmu.
Teman : (krik..krik..krik..garuk kepala)
Saya : (psng tampang gak berdosa)
Jgn BANGGA berteman dgn ORANG TERKENAL ataupun HEBAT..tetapi buatlah orang terkenal/hebat itu BANGGA karena telah BERTEMAN dgn KITA..Amazing!!! ΅Aƞϑikα΅
Jika ingin Sukses bertemanlah dengan orang SUKSES...Jika ingin mengeluh bertemanlah dengan orang yang sering bikin status KELUHAN di FB mereka..
Pada dasarnya dengan belajar dari orang SUKSES..membuat hidup anda TERSENYUM dan lebih TER-MOTIVASI...=Andika Prajana=
Jangan berusaha untuk membuat orang lain menyukai Anda, berusahalah untuk menyukai orang lain. Itulah yang disebut KHARISMA..!!!
Manusia pada dasarnya dibagi 2, pengamat sejarah dan pelaku sejarah.
Pengamat sejarah adl org yg pintar
Pelaku sejarah adl org yg sukses
Pengamat sejarah mengkritik org lain
Pelaku sejarah dikritik org lain
Pengamat sejarah mencari kelemahan org lain
Pelaku sejarah mencari kelemahan diri sendiri dan memperbaikinya
Pengamat sejarah tersindir krn status ini
Pelaku sejarah termotivasi krn status ini ;) =B.Chandra=
@pepatah: Orang yg kuat bukan orang yg tak pernah menangis, tapi orang yg kuat adalah orang yg mampu jujur dengan keadaannya. -@jojohip17
Raise your hopeful voice you have a choice..You'll make it now..(bisa2 nya orang patah hati kasih semangat)
Jadilah orang yang jujur...jika ingin memiliki jalan yang lurus...PEMBOHONG tidak akan pernah mendapatkan jalan ASPAL..yg dia dapatkan adalah JALAN BERLUMPUR..΅Aƞϑikα
Semua perbaikan kualitas hidup dimulai dari perbaikan rasa hormat kepada diri sendiri. (Mario Teguh)
Jika ingin dihargai, maka hargailah seseorang dgn baik dan penuh kehormatan..
Teringat kata perempuan itu "bang..pria baik yg DICARI WANITA itu adalah pria yg mampu menjadikan wanitanya shaleha..bukan hanya PRIA YG SHALEH.." ΅Aƞϑikα΅
Jika selalu memikirkan KUNCI SUKSES...Apakah anda telah MEMIKIRKAN GEMBOK NYA dimana?? ΅Aƞϑikα΅
friendship is like wine, it gets better as it grows older....΅Aƞϑikα΅
Kebahagiaan akan diperoleh jika kamu dapat membebaskan diri dari kekhawatiran yang berlebihan. #pepatah
Orang Bilang TANAH KITA TANAH SURGA...Orang itu adalah Masyarakat BULE / Investor Asing...
Terbukti mereka MAKMUR di NEGERI KITA...dan Orang kita bilang APA??
Jadilah seseorang yang BAIK maka engkau akan mendapatkan orang yang BAIK juga...
Hanya yang MEMILIKI yang bisa MEMBERI, dan hanya yang MEMBERI yang akan MENERIMA, SO..agar dapat MENERIMA, MILIKILAH sesuatu.
Selasa, 07 Juni 2011
Makna Syahadatain
Makna Syahadatain
By Ropik doank on Sabtu, 29 Januari 2011
Pendahuluan
Kalimah syahadatain adalah kalimah yang tidak asing lagi bagi umat Islam. Kita senantiasa menyebutnya setiap hari, misalnya ketika shalat dan azan. Kalimah syahadatain sering diucapkan oleh umat Islam dalam pelbagai keadaan. Seyogianya kita menghafal kalimah syahadah dan dapat menyebutnya dengan fasih, namun demikian sejauh manakah kesan kalimah syahadatain ini difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari ummat Islam?
Permasalahan tersebut perlu dijawab dengan realitas yang ada. Tingkah laku ummat Islam yang terpengaruh dengan jahiliyah atau cara hidup Barat yang memberi gambaran bahwa syahadah tidak memberi kesan lainnya seperti tidak menutup aurat, melakukan perkara-perkara larangan dan yang meninggalkan perintah-Nya, memberi kesetian dan taat bukan kepada Islam, dan mengingkari rezki atau tidak menerima sesuatu yang dikenakan kepada dirinya. Contoh ini adalah wujud dari seseorang yang tidak memahami syahadah yang dibacanya dan tidak mengerti makna yang sebenarnya di bawa oleh syahadah tersebut.
Kalimah syahadah merupakan asas utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadah maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitupun dengan rukun iman. Tegaknya syahadah dalam kehidupan seorang individu maka akan menegakkan ibadah dan dien dalam hidup kita. Dengan syahadah maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku jasmaniah dan akal fikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya.
Menegakkan Islam maka mesti menegakkan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam maka mesti tegak syahadah terlebih dahulu. Rasulullah SAW mengisyaratkan bahawa: Islam itu bagaikan sebuah bangunan. Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok iaitu syahadatain, shalat, saum, zakat dan haji ke baitul haram. Dalam hadits yang lain: shalat sebagai salah satu rukun Islam merupakan tiangnya ad dien.
Di kalangan masyarakat Arab di zaman Nabi SAW, mereka memahami betul makna dari syahadatain ini, terbukti dalam suatu peristiwa di mana Nabi SAW mengumpulkan ketua-ketua Quraiys dari kalangan Bani Hasyim, Nabi SAW bersabda: Wahai saudara-saudara, mahukah kalian aku beri satu kalimat, di mana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab. Kemudian Abu Jahal terus menjawab: Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat berikan padaku. Kemudian Nabi SAW bersabda: Ucapkanlah Laa ilaha illa Allah dan Muhammadan Rasulullah. Abu Jahal pun terus jawab: Kalau itu yang kau mau, berarti engkau mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab dan bukan Arab.
Penolakan Abu Jahal kepada kalimah ini, bukan kerana dia tidak faham akan makna dari kalimat itu, tetapi justeru sebaliknya. Dia tidak mau menerima sikap yang mesti tunduk, taat dan patuh kepada Allah SWT sahaja, dengan sikap ini maka semua orang akan tidak tunduk lagi kepadanya. Abu Jahal ingin mendapatkan loyaliti dari kaum dan bangsanya. Penerimaan syahadah bermakna menerima semua aturan dan segala akibatnya. Penerimaan inilah yang sulit bagi kaum jahiliyah mengaplikasikan syahadah.
Sebenarnya apabila mereka memahami bahawa loyaliti kepada Allah itu juga akan menambah kekuatan kepada diri kita. Mereka yang beriman semakin dihormati dan semakin dihargai. Mereka yang memiliki kemampuan dan ilmu akan mendapatkan kedudukan yang sama apabila ia sebagai muslim. Abu Jahal adalah tokoh di kalangan Jahiliyah dan ia memiliki banyak potensi di antaranya ialah ahli hukum (Abu Amr). Setiap individu yang bersyahadah, maka ia menjadi khalifatullah fil Ardhi.
Kalimah syahadah mesti difahami dengan benar, kerana di dalamnya terdapat makna yang sangat tinggi. Dengan syahadah maka kehidupan kita akan dijamin bahagia di dunia ataupun di akhirat. Syahadah sebagai kunci dan tiang daripada dien. Oleh itu, marilah kita bersama memahami syahadatain ini.
Ahamiyatu Syahadatain
Sinopsis
Kepentingan syahadat (ahamiyah syahadah) perlu diuraikan kepada mad'u agar dapat betul-betul memahami syahadah secara konsep dan aplikasinya. Kenapa syahadah penting karena dengan bersyahadah seseorang dapat menyebutkan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Kefahaman seorang muslim sangat bergantung kepada kefahamannya kepada syahadah. Dengan syahadah sebagai dasar, seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Akhir sekali, dengan syahdah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT.
Hasiyah
1.Ahamiyah syahadah (kepentingan bersyahadah)
Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini karena syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan Dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah:
· Pintu masuknya ajaran Islam
* Intisari ajaran Islam
* Dasar-dasar perubahan menyeluruh
* Hakikat dakwah para rasul
* Keutamaan yang besar
2.Madkhol ila Islam (pintu masuk ke dalam Islam)
Syarah
· Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain
· Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain
· Syahadatain membedakan manusia kepada muslim dan kafir
· Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini saja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.
Dalil
· Hadits: Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya
· Hadits: Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laailaha illa Llah dan kewajiban manusia untuk menerimanya
· Q: 47:19, Pentingnya mengerti, memahami, dan melaksanakan syahadatain. Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain
· Q: 37:35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilaha illa Llah
· Q: 7:172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.
3.Kholaso ta'lim Islam (kefahaman muslim terhadap Islam)
Syarah
· Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.
· Ada 3 hal prinsip syahadatain: (1) Pernyataan Laa ilaha illa-Llah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah sahaja. Melaksanakan minhajilLah merupakan ibadah kepadaNya. (2). Menyebut Muhammad Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti MinhajilLah. (3). Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.
Dalil
· Q: 2:21, 51:56, Ma'na Laailaha illa-Llah adalah penghambaan kepada Allah. 21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.
· Q: 33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan. 3: 31, aktifiti hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.
· Q: 6:162, Seluruh aktiviti hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja, 3: 19, 3:85, 45:18, 6:153, Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.
4.Asasul Inqilab (dasar-dasar perubahan)
Syarah
· Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyarakat.
· Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.
· Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.
· Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.
Dalil
· Q: 6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.
· 33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.
· 37:35 - 37, reaksi masyarakat Qurays terhadap kalimah tauhid 85:6 - 10, Reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, Musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.
· Hadits: Laa ilaaha ilaLlah kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.
· Hadits: Mereka yang konsisten dengan syahadatain akan menang dan mereka yang memusuhinya akan kalah dan hancur.
· Hadits: Janji rasul bahwa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.
5.Haqiqat dakwah rasul
Syarah
· Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah
· Makna syahadah yang dibawa juga sama iaitu laa ilaaha ilalLah
· Dakwah rasul sentiasa membawa umat kepada pengabdian Allah sahaja
Dalil
· Q: 60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada pengabdian Allah sahaja.
· Q: 18:110, Para nabi membawa dakwah bahawa ilah hanya satu iaitu Allah sahaja
6.Fadailul A'dhim (ganjaran yang besar)
Syarah
· Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw.
· Ganjaran dapat berupa material ataupun moral./ Misalnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya
· Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan sehari-hari
· Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan keseksaan di dunia ataupun di akhirat.
Dalil
· Q: Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan kelebihan bagi yang bersyahadah
· H: Allah SWT akan menghindarkan neraka bagi mereka yang menyebut kalimah syahadah
Ringkasan
Kepentingan syahadatain : (4:41, 2:143)
a.Pintu masuk ke dalam Islam : (a)
b.Intisari ajaran Islam : (b, 21:25)
c.Dasar-dasar perubahan total: (6:122, 13:11) peribadi dan masyarakat
d.Hakikat Dakwah para Rasul a.s : (21:25, 3:31, 6:19, 16:36)
e.Kelebihan yang besar
Kirimkan Ini lewat Email
By Ropik doank on Sabtu, 29 Januari 2011
Pendahuluan
Kalimah syahadatain adalah kalimah yang tidak asing lagi bagi umat Islam. Kita senantiasa menyebutnya setiap hari, misalnya ketika shalat dan azan. Kalimah syahadatain sering diucapkan oleh umat Islam dalam pelbagai keadaan. Seyogianya kita menghafal kalimah syahadah dan dapat menyebutnya dengan fasih, namun demikian sejauh manakah kesan kalimah syahadatain ini difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari ummat Islam?
Permasalahan tersebut perlu dijawab dengan realitas yang ada. Tingkah laku ummat Islam yang terpengaruh dengan jahiliyah atau cara hidup Barat yang memberi gambaran bahwa syahadah tidak memberi kesan lainnya seperti tidak menutup aurat, melakukan perkara-perkara larangan dan yang meninggalkan perintah-Nya, memberi kesetian dan taat bukan kepada Islam, dan mengingkari rezki atau tidak menerima sesuatu yang dikenakan kepada dirinya. Contoh ini adalah wujud dari seseorang yang tidak memahami syahadah yang dibacanya dan tidak mengerti makna yang sebenarnya di bawa oleh syahadah tersebut.
Kalimah syahadah merupakan asas utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadah maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitupun dengan rukun iman. Tegaknya syahadah dalam kehidupan seorang individu maka akan menegakkan ibadah dan dien dalam hidup kita. Dengan syahadah maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku jasmaniah dan akal fikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya.
Menegakkan Islam maka mesti menegakkan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam maka mesti tegak syahadah terlebih dahulu. Rasulullah SAW mengisyaratkan bahawa: Islam itu bagaikan sebuah bangunan. Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang pokok iaitu syahadatain, shalat, saum, zakat dan haji ke baitul haram. Dalam hadits yang lain: shalat sebagai salah satu rukun Islam merupakan tiangnya ad dien.
Di kalangan masyarakat Arab di zaman Nabi SAW, mereka memahami betul makna dari syahadatain ini, terbukti dalam suatu peristiwa di mana Nabi SAW mengumpulkan ketua-ketua Quraiys dari kalangan Bani Hasyim, Nabi SAW bersabda: Wahai saudara-saudara, mahukah kalian aku beri satu kalimat, di mana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh jazirah Arab. Kemudian Abu Jahal terus menjawab: Jangankan satu kalimat, sepuluh kalimat berikan padaku. Kemudian Nabi SAW bersabda: Ucapkanlah Laa ilaha illa Allah dan Muhammadan Rasulullah. Abu Jahal pun terus jawab: Kalau itu yang kau mau, berarti engkau mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab dan bukan Arab.
Penolakan Abu Jahal kepada kalimah ini, bukan kerana dia tidak faham akan makna dari kalimat itu, tetapi justeru sebaliknya. Dia tidak mau menerima sikap yang mesti tunduk, taat dan patuh kepada Allah SWT sahaja, dengan sikap ini maka semua orang akan tidak tunduk lagi kepadanya. Abu Jahal ingin mendapatkan loyaliti dari kaum dan bangsanya. Penerimaan syahadah bermakna menerima semua aturan dan segala akibatnya. Penerimaan inilah yang sulit bagi kaum jahiliyah mengaplikasikan syahadah.
Sebenarnya apabila mereka memahami bahawa loyaliti kepada Allah itu juga akan menambah kekuatan kepada diri kita. Mereka yang beriman semakin dihormati dan semakin dihargai. Mereka yang memiliki kemampuan dan ilmu akan mendapatkan kedudukan yang sama apabila ia sebagai muslim. Abu Jahal adalah tokoh di kalangan Jahiliyah dan ia memiliki banyak potensi di antaranya ialah ahli hukum (Abu Amr). Setiap individu yang bersyahadah, maka ia menjadi khalifatullah fil Ardhi.
Kalimah syahadah mesti difahami dengan benar, kerana di dalamnya terdapat makna yang sangat tinggi. Dengan syahadah maka kehidupan kita akan dijamin bahagia di dunia ataupun di akhirat. Syahadah sebagai kunci dan tiang daripada dien. Oleh itu, marilah kita bersama memahami syahadatain ini.
Ahamiyatu Syahadatain
Sinopsis
Kepentingan syahadat (ahamiyah syahadah) perlu diuraikan kepada mad'u agar dapat betul-betul memahami syahadah secara konsep dan aplikasinya. Kenapa syahadah penting karena dengan bersyahadah seseorang dapat menyebutkan dirinya sebagai muslim, syahadah sebagai pintu bagi masuknya seseorang kedalam Islam. Kefahaman seorang muslim sangat bergantung kepada kefahamannya kepada syahadah. Dengan syahadah sebagai dasar, seorang muslim dapat melakukan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah nabi dan rasul, syahadah sebagai kalimah yang diperjuangkan dan kalimah inilah yang menggerakkan dakwah nabi dan rasul. Akhir sekali, dengan syahdah tentunya setiap muslim akan mendapatkan banyak pahala dan ganjaran yang besar dari Allah SWT.
Hasiyah
1.Ahamiyah syahadah (kepentingan bersyahadah)
Syahadatain adalah rukun Islam yang pertama. Kepentingan syahadah ini karena syahadah sebagai dasar bagi rukun Islam yang lain dan bagi tiang untuk rukun Iman dan Dien. Syahadatain ini menjadi ruh, inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Oleh sebab itu, sangat penting syahadah dalam kehidupan setiap muslim. Sebab-sebab kenapa syahadah penting bagi kehidupan muslim adalah:
· Pintu masuknya ajaran Islam
* Intisari ajaran Islam
* Dasar-dasar perubahan menyeluruh
* Hakikat dakwah para rasul
* Keutamaan yang besar
2.Madkhol ila Islam (pintu masuk ke dalam Islam)
Syarah
· Sahnya iman seseorang adalah dengan menyebutkan syahadatain
· Kesempurnaan iman seseorang bergantung kepada pemahaman dan pengamalan syahadatain
· Syahadatain membedakan manusia kepada muslim dan kafir
· Pada dasarnya setiap manusia telah bersyahadah Rubbubiyah di alam arwah, tetapi ini saja belum cukup, untuk menjadi muslim mereka harus bersyahadah Uluhiyah dan syahadah Risalah di dunia.
Dalil
· Hadits: Rasulullah SAW memerintahkan Mu'az bin Jabal untuk mengajarkan dua kalimah syahadah, sebelum pengajaran lainnya
· Hadits: Pernyataan Rasulullah SAW tentang misi Laailaha illa Llah dan kewajiban manusia untuk menerimanya
· Q: 47:19, Pentingnya mengerti, memahami, dan melaksanakan syahadatain. Manusia berdosa akibat melalaikan pemahaman dan pelaksanaan syahadatain
· Q: 37:35, Manusia menjadi kafir karena menyombongkan diri terhadap Laa ilaha illa Llah
· Q: 7:172, Manusia bersyahadah di alam arwah sehingga fitrah manusia mengakui keesaan Allah. Ini perlu disempurnakan dengan syahadatain sesuai ajaran Islam.
3.Kholaso ta'lim Islam (kefahaman muslim terhadap Islam)
Syarah
· Kefahaman muslim terhadap Islam bergantung kepada kefahamannya pada syahadatain. Seluruh ajaran Islam terdapat dalam dua kalimah yang sederhana ini.
· Ada 3 hal prinsip syahadatain: (1) Pernyataan Laa ilaha illa-Llah merupakan penerimaan penghambaan atau ibadah kepada Allah sahaja. Melaksanakan minhajilLah merupakan ibadah kepadaNya. (2). Menyebut Muhammad Rasulullah adalah tauladan dalam mengikuti MinhajilLah. (3). Penghambaan kepada Allah meliputi seluruh aspek kehidupan. Ia mengatur hubungan manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakatnya.
Dalil
· Q: 2:21, 51:56, Ma'na Laailaha illa-Llah adalah penghambaan kepada Allah. 21:25, Rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid.
· Q: 33:21, Muhammad SAW adalah tauladan dalam setiap aspek kehidupan. 3: 31, aktifiti hidup hendaknya mengikuti ajaran Muhammad SAW.
· Q: 6:162, Seluruh aktiviti hidup manusia secara individu, masyarakat dan negara mesti ditujukan kepada mengabdi Allah SWT sahaja, 3: 19, 3:85, 45:18, 6:153, Islam adalah satu-satunya syariat yang diredhai Allah. Tidak dapat dicampur dengan syariat lainnya.
4.Asasul Inqilab (dasar-dasar perubahan)
Syarah
· Syahadatain mampu merubah manusia dalam aspek keyakinan, pemikiran, maupun jalan hidupnya. Perubahan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia secara individu atau masyarakat.
· Ada perbedaan penerimaan syahadatain pada generasi pertama umat Muhammad dengan generasi sekarang. Perbedaan tersebut disebabkan pemahaman terhadap makna syahadatain secara bahasa dan pengertian, sikap konsisten terhadap syahadah tersebut dalam pelaksanaan ketika menerima maupun menolak.
· Umat terdahulu langsung berubah ketika menerima syahadatain. Sehingga mereka yang tadinya bodoh menjadi pandai, yang kufur menjadi beriman, yang bergelimang dalam maksiat menjadi taqwa dan abid, yang sesat mendapat hidayah. Masyarakat yang tadinya bermusuhan menjadi bersaudara di jalan Allah.
· Syahadatain dapat merubah masyarakat dahulu maka syahadatain pun dapat merubah umat sekarang menjadi baik.
Dalil
· Q: 6:122, Penggambaran Allah tentang perubahan yang terjadi pada para sahabat Nabi, yang dahulunya berada dalam kegelapan jahiliyah kemudian berada dalam cahaya Islam yang gemilang.
· 33:23, Perubahan individu contohnya terjadi pada Mus'ab bin Umair yang sebelum mengikuti dakwah rasul merupakan pemuda yang paling terkenal dengan kehidupan glamour di kota Mekkah tetapi setelah menerima Islam, ia menjadi pemuda sederhana yang da'i, duta rasul untuk kota Madinah. Kemudian menjadi syuhada Uhud. Saat syahidnya rasulullah membacakan ayat ini.
· 37:35 - 37, reaksi masyarakat Qurays terhadap kalimah tauhid 85:6 - 10, Reaksi musuh terhadap keimanan kaum mukminin terhadap Allah 18:2, 8:30, Musuh memerangi mereka yang konsisten dengan pernyataan Tauhid.
· Hadits: Laa ilaaha ilaLlah kalimat yang dibenci penguasa zalim dan kerajaan.
· Hadits: Mereka yang konsisten dengan syahadatain akan menang dan mereka yang memusuhinya akan kalah dan hancur.
· Hadits: Janji rasul bahwa kalimah tauhid akan memuliakan kaumnya.
5.Haqiqat dakwah rasul
Syarah
· Setiap Rasul semenjak nabi Adam AS hingga nabi besar Muhammad SAW membawa misi dakwahnya adalah syahadah
· Makna syahadah yang dibawa juga sama iaitu laa ilaaha ilalLah
· Dakwah rasul sentiasa membawa umat kepada pengabdian Allah sahaja
Dalil
· Q: 60:4, Nabi Ibrahim berdakwah kepada masyarakat untuk membawanya kepada pengabdian Allah sahaja.
· Q: 18:110, Para nabi membawa dakwah bahawa ilah hanya satu iaitu Allah sahaja
6.Fadailul A'dhim (ganjaran yang besar)
Syarah
· Banyak ganjaran-ganjaran yang diberikan oleh Allah dan dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw.
· Ganjaran dapat berupa material ataupun moral./ Misalnya kebahagiaan di dunia dan di akhirat, rezeki yang halal dan keutamaan lainnya
· Keutamaan ini selalu dikaitkan dengan aplikasi dan implikasi syahadah dalam kehidupan sehari-hari
· Dielakkannya kita dari segala macam kesakitan dan keseksaan di dunia ataupun di akhirat.
Dalil
· Q: Allah SWT memberikan banyak keutamaan dan kelebihan bagi yang bersyahadah
· H: Allah SWT akan menghindarkan neraka bagi mereka yang menyebut kalimah syahadah
Ringkasan
Kepentingan syahadatain : (4:41, 2:143)
a.Pintu masuk ke dalam Islam : (a)
b.Intisari ajaran Islam : (b, 21:25)
c.Dasar-dasar perubahan total: (6:122, 13:11) peribadi dan masyarakat
d.Hakikat Dakwah para Rasul a.s : (21:25, 3:31, 6:19, 16:36)
e.Kelebihan yang besar
Kirimkan Ini lewat Email
Istiqomah
Istiqomah
Syarah
Keimanan seseorang muslim yang mencakupi tiga unsur di atas mesti selalu dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqomah. Istiqomah adalah konsisten, tetap dan teguh. Tetap pada pendirian, tidak berubah, dan tahan uji. Sikap istiqomah akan melahirkan tiga hal yang merupakan ciri orang-orang beriman sempurna, iaitu:
· Syajaah (keberanian) muncul kerana keyakinan sebagai hamba Allah yang selalu dibela dan didukung Allah. Tidak takut menghadapi tantangan hidup, siap berjuang untuk tegaknya yang haq (benar). Keberanian juga bersumber kepada keyakinan terhadap qadha dan qadar Allah yang pasti. Tidak takut pada kematian kerana kematian di jalan Allah merupakan anugerah yang selalu dirindukannya.
· Itminan (ketenangan) berasal dari keyakinan terhadap perlindungan Allah yang memelihara orang-orang mukmin secara lahir dan batin. Dengan sentiasa ingat pada Allah dan selalu berpanduankepada petunjukNya (kitabullah dan sunnah), maka ketenangan akan selalu hidup di dalam hatinya.
· Tafaul (optimis), meyakini bahawa masa depan adalah milik orang-orang yang beriman. Kemenangan ummat Islam dan kehancuran kaum kuffar sudah pasti. Mukmin menyedari bahawa amal perbuatan yang dilakukannya tidak akan sia-sia, melainkan pasti dibalas Allah dengan pembalasan yang sempurna.
Dalil
· 11:112-113, istiqomah ertinya tidak menyimpang atau cenderung pada kekufuran 17:73-74, istiqomah tetap teguh, tahan dan kuat dalam menghadapi dan melaksanakan perintah Allah. 42:15, terus berjuang menyampaikan ajaran Allah dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Hadits: Abi Amr atau Abi Amrah Sofyan bin Abdillah , ia berkata: "aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seseorang kecuali kepadamu". Bersabdalah Rasulullah, "katakanlah, aku telah beriman kepada Allah. kemudian berlaku istiqomahlah kamu". (Muslim).
· 41:30-32, orang yang beristiqomah didukung Malaikat yang akan menjadikannyaberani, tenang dan optimis. 9:5x2, sumber keyakinan tentang qadha dan qadar yang menimbulkan keberanian, kecelakaan atau kemudharatan hanyalah ketentuan Allah belaka. 3:157/158, kemuliaan merupakan anugerah Allah bagi orang-orang mukmin sehingga mereka tidak takut menyampaikan risalah kebenaran, lihat 33:39.
· 13:28, ketenangan dapat diperoleh dengan mengingat Allah. 47:7, 3:173, 33:23, ketenangan yang diperoleh kerana tawakal terhadap janji perlindungan Allah yang pasti sehingga timbul pula keberanian menghadapi musuh. Ibnu Taymiyah berkata, "apa yang hendak dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya syurga aku terletak dihatiku. Dimanapun aku berada ia selalu bersamaku. Sesungguhnya kematianku adalah syahid. Penjaraku adalah rasa manis, sedangkan mengusirku bagiku adalah travelling. Ibnu Qayyim mengambil perkataan seorang alim"sesungguhnya kita berada dalam kelezatan (hati) yang seandainya anak-anak raja mengetahuinya tentu mereka ingin mengambilnya dengan pedang-pedang mereka.
· 3:160, optimis bahawa dengan pertolongan Allah tak akan ada yang dapat mengalahkan. 33:22-23, contoh optimis para sahabat Rasul di perang Ahzab. Hadits, Rasulullah yakin akan mengalahkan Rummawi dan parsi dengan menjanjikan kepada Saraqah bin Malik akan memberikan gelang dan mahkota Parsi dengan keislamannya. Hal ini kemudian terbukti dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Qadissiyya.
Syarah
Keimanan seseorang muslim yang mencakupi tiga unsur di atas mesti selalu dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqomah. Istiqomah adalah konsisten, tetap dan teguh. Tetap pada pendirian, tidak berubah, dan tahan uji. Sikap istiqomah akan melahirkan tiga hal yang merupakan ciri orang-orang beriman sempurna, iaitu:
· Syajaah (keberanian) muncul kerana keyakinan sebagai hamba Allah yang selalu dibela dan didukung Allah. Tidak takut menghadapi tantangan hidup, siap berjuang untuk tegaknya yang haq (benar). Keberanian juga bersumber kepada keyakinan terhadap qadha dan qadar Allah yang pasti. Tidak takut pada kematian kerana kematian di jalan Allah merupakan anugerah yang selalu dirindukannya.
· Itminan (ketenangan) berasal dari keyakinan terhadap perlindungan Allah yang memelihara orang-orang mukmin secara lahir dan batin. Dengan sentiasa ingat pada Allah dan selalu berpanduankepada petunjukNya (kitabullah dan sunnah), maka ketenangan akan selalu hidup di dalam hatinya.
· Tafaul (optimis), meyakini bahawa masa depan adalah milik orang-orang yang beriman. Kemenangan ummat Islam dan kehancuran kaum kuffar sudah pasti. Mukmin menyedari bahawa amal perbuatan yang dilakukannya tidak akan sia-sia, melainkan pasti dibalas Allah dengan pembalasan yang sempurna.
Dalil
· 11:112-113, istiqomah ertinya tidak menyimpang atau cenderung pada kekufuran 17:73-74, istiqomah tetap teguh, tahan dan kuat dalam menghadapi dan melaksanakan perintah Allah. 42:15, terus berjuang menyampaikan ajaran Allah dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Hadits: Abi Amr atau Abi Amrah Sofyan bin Abdillah , ia berkata: "aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku tentang Islam suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seseorang kecuali kepadamu". Bersabdalah Rasulullah, "katakanlah, aku telah beriman kepada Allah. kemudian berlaku istiqomahlah kamu". (Muslim).
· 41:30-32, orang yang beristiqomah didukung Malaikat yang akan menjadikannyaberani, tenang dan optimis. 9:5x2, sumber keyakinan tentang qadha dan qadar yang menimbulkan keberanian, kecelakaan atau kemudharatan hanyalah ketentuan Allah belaka. 3:157/158, kemuliaan merupakan anugerah Allah bagi orang-orang mukmin sehingga mereka tidak takut menyampaikan risalah kebenaran, lihat 33:39.
· 13:28, ketenangan dapat diperoleh dengan mengingat Allah. 47:7, 3:173, 33:23, ketenangan yang diperoleh kerana tawakal terhadap janji perlindungan Allah yang pasti sehingga timbul pula keberanian menghadapi musuh. Ibnu Taymiyah berkata, "apa yang hendak dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya syurga aku terletak dihatiku. Dimanapun aku berada ia selalu bersamaku. Sesungguhnya kematianku adalah syahid. Penjaraku adalah rasa manis, sedangkan mengusirku bagiku adalah travelling. Ibnu Qayyim mengambil perkataan seorang alim"sesungguhnya kita berada dalam kelezatan (hati) yang seandainya anak-anak raja mengetahuinya tentu mereka ingin mengambilnya dengan pedang-pedang mereka.
· 3:160, optimis bahawa dengan pertolongan Allah tak akan ada yang dapat mengalahkan. 33:22-23, contoh optimis para sahabat Rasul di perang Ahzab. Hadits, Rasulullah yakin akan mengalahkan Rummawi dan parsi dengan menjanjikan kepada Saraqah bin Malik akan memberikan gelang dan mahkota Parsi dengan keislamannya. Hal ini kemudian terbukti dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Qadissiyya.
Minggu, 05 Juni 2011
Keutamaan Bulan Rajab
Imam Musa bin Ja’far berkata, “Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya neraka menjauh darinya sejauh jarak perjalanan satu tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari, maka surga ditetapkan baginya.” Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan merupakan bulan-bulan puncak kemuliaan. Banyak hadis yang menjelaskan keutamaan tiga bulan mulia ini. Diriwayatkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Rajab bulan agung Allah yang tak tertandingi oleh bulan-bulan lain dari sisi kemuliaan dan keutamaan. Peperangan melawan orang-orang kafir diharamkan di bulan ini. Sesungguhnya Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulan umatku. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya dia memperoleh keridhaan terbesar Allah, murka Allah dijauhkan darinya, dan pintu-pintu neraka tertutup baginya.”
Imam Musa bin Ja’far berkata, “Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya neraka menjauh darinya sejauh jarak perjalanan satu tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari, maka surga ditetapkan baginya.”
Beliau juga berkata, “Rajab merupakan sungai di surga yang lebih putih dari susu dan lebih manis ketimbang madu. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menuangkan baginya minuman dari sungai itu.
”Imam Ja’far al-Shadiq -shalawat dan kesejahteraan Allah tercurah bagi beliau- meriwayatkan: Rasulullah saw bersabda, “Rajab merupakan bulan mohon ampunan bagi umatku. Maka, perbanyaklah mohon ampunan (Allah) di dalamnya! Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Bulan Rajab di sebut dengan al-Ashab (yang mengalir dengan deras), lantaran al-rahmah (kasih sayang Allah) tercurah amat deras di dalamnya. Oleh karenanya, perbanyaklah kalian mengucapkan: Astaghfirullaha wa as aluhu at-taubah (Aku mohon ampunan Allah dan minta taubat pada-Nya).”
Ibnu Babawaih meriwayatkan dengan sanad otentik dari Salim yang berkata:Saya datang menemui Imam Ja’far al-Shadiq pada (akhir) bulan Rajab dan masih tersisa tiga hari. Tatkala melihatku, beliau bertanya, “Wahai Salim, berpuasakah kamu di bulan ini?”Saya menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai putra Rasulullah!” Kemudian beliau berkata padaku, “Telah luput darimu pahala yang tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Sesungguhnya Allah mengutamakan bulan ini, mengagungkan kehormatannya, dan menetapkan kemuliaan-Nya bagi orang-orang yang berpuasa di dalamnya.”
Saya bertanya kepada beliau, “Wahai putra Rasulullah! Pabila saya berpuasa pada hari yang masih tersisa di bulan ini, maka dapatkah saya mencapai keberuntungan dari sebagian pahala orang-orang yang berpuasa di dalamnya?”
Beliau menjawab, “Wahai Salim! Barangsiapa berpuasa satu hari pada akhir bulan ini, maka hal itu menjadi pelindung baginya dari ketakutan saat sakaratul maut (menjelang kematian), serta perlindungan baginya dari bahaya mengerikan dan siksa kubur. Barangsiapa berpuasa dua hari pada akhir bulan Rajab ini, maka dengan puasa itu dia berhak mendapatkan surat ijin melintasi al-shirat. Barangsiapa berpuasa tiga hari pada akhir bulan ini, niscaya pada hari kiamat dia aman dari bahaya mengerikan dan bencana, serta dia diberi pembebasan dari api neraka.”
Diriwayatkan pula, bahwa puasa bulan Rajab memiliki banyak keutamaan. Barangsiapa tidak mampu berpuasa di bulan ini, hendaknya dia membaca tasbih berikut ini sebanyak seratus kali agar bisa mencapai pahala puasa di dalamnya.Subhâna al-ilâhil jalîl. Subhâna man lâ yanbaghi al-tasbîhu illâ lahu. Subhana al-A’azzi al-Akram. Subhâna man labisa al-‘Izza wa huwa lahu ahlun. (100 X) Amalan Bulan RajabAmalan Rajab terbagi dalam dua bagian, yaitu:Bagian Pertama: Amalan umum yang dikerjakan di semua bulan dan tidak dikhususkan pada hari-hari tertentu. Di antaranya:
1. Membaca doa berikut ini setiap usai mengerjakan shalat wajib harian:Artinya: “Wahai Yang aku berharap pada-Nya dalam setiap kebaikan dan aku berlindung dari murka-Nya pada setiap kejahatan. Wahai Yang memberi karunia banyak dengan adanya sedikit amal. Wahai Yang memberi sesiapa yang minta pada-Nya! Wahai Yang memberi sesiapa yang tidak minta pada-Nya dan tidak pula mengenal-Nya sebagai tanda belas kasih dan sayang dari-Nya! Berilah aku, lantaran permintaanku yang hanya ditujukan pada-Mu, seluruh kebaikan dunia dan seluruh kebaikan akhirat. Dan jauhkanlah aku, lantaran permintaanku yang hanya ditujukan pada-Mu, seluruh kejahatan dunia dan kejahatan akhirat. Sesungguhnya tidak berkurang apa yang Engkau berikan. Tambahkan karunia-Mu padaku, wahai Yang Maha Pemurah! Wahai Pemilik anugerah dan kedermawanan! Wahai Pemilik karunia dan pemberian! Jauhkan keadaan tuaku dari api neraka!”
2. Nabi saw bersabda, “Barangsiapa pada bulan Rajab mengucapkan: astaghfirullaha alladzi lâ ilâha illa huwa wahdahu lâ syarîka lahu wa atûbu ilaihi sebanyak seratus kali dan menutupnya dengan sedekah, niscaya Allah menutup usianya dengan rahmat dan ampunan. Barangsiapa mengucapkannya sebanyak empat ratus kali, niscaya Allah menetapkan baginya pahala seratus orang syahid.
3. Beliau saw bersabda, “Barangsiapa pada bulan Rajab mengucapkan: Lâ ilâha illallahu sebanyak 1.000 kali, niscaya Allah menetapkan baginya 100.000 kebaikan dan dan membangun untuknya sebuah kota di surga.”
4. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa memohon ampunan kepada Allah sebanyak 70 kali di waktu pagi dan 70 kali di waktu petang, yaitu dia mengucapkan: Astaghfirullaha wa as aluhu at-taubah (Aku mohon ampunan Allah dan minta taubah pada-Nya); kemudian pabila telah genap tujuh puluh kali dia mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: Allahumma ighfir lî wa tub ‘alayya (Ya Allah, ampunilah dosaku dan berikan taubat padaku), maka jika dia mati pada bulan Rajab niscaya dia mati dalam keadaan Allah rela padanya dan api neraka tidak bakal menyentuhnya berkat bulan Rajab.”
5. Memohon ampunan Allah pada bulan ini sebanyak 1000 kali, yaitu mengucapkan: astaghfirullaha dzal jalâli wal ikrâm min jamî i al-dzunûb wa al-âtsâm, (Aku mohon ampunan Allah, sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, dari seluruh perbuatan dosa dan nista) niscaya Allah Yang Maha Pengasih mengampuni dosa-dosanya.
Bagian Kedua: Amalan khusus pada waktu siang dan malam bulan Rajab.
Hari kedua puluh lima: Pada hari ini, tahun 183 H merupakan hari wafat Imam Musa bin Ja’far al-Kadhim di Baghdad (Iraq) di usia 55 tahun. Yaitu hari yang kembali menimbulkan kesedihan keluarga suci Nabi Muhammad dan pengikut setia mereka.Malam hari kedua puluh tujuh: Yaitu malam pengangkatan kenabian dan termasuk di antara malam-malam penuh berkah. Di dalamnya terdapat beberapa amalan, antara lain:Imam Muhammad al-Jawad berkata, “Pada bulan Rajab terdapat suatu malam yang lebih baik bagi umat manusia daripada apa yang diterbitkan matahari, yaitu malam kedua puluh tujuh yang mana Rasulullah saw diangkat sebagai Nabi pada keesokan harinya. Pengikut setia kami yang beramal pada malam itu akan mendapatkan pahala amal ibadah selama enam puluh tahun.”
Ada orang yang bertanya pada beliau, “Amal apa yang baik dilakukan pada malam itu?”Beliau menjawab, “Apabila kamu selesai mengerjakan shalat Isya’, kemudian kamu tidur dan terbangun menjelang pertengahan malam. Pada saat itulah, hendaknya kamu mengerjakan shalat dua belas rakaat (2 rakaat X 6, penerj.). Pada setiap rakaat pertama membaca al-Fatihah dan (salah satu) surat pendek dari surat-surat al-Mufashshal. Dan surat-surat al-Mufashshal adalah surat Muhammad hingga surat terakhir al-Quran. Ucapkan salam setiap mengerjakan dua rakaat. Usai mengerjakan semua shalat (12 rakaat), hendaknya kamu tetap duduk setelah salam dan membaca surat al-Fatihah sebanyak 7 kali, surat al-Falaq 7 kali, surat al-Nâs 7 kali, surat al-Ikhlas 7 kali, surat al-Kafirûn 7 kali, surat al-Qadar 7 kali, dan ayat Kursi 7 kali. Setelah itu, kamu berdoa:
Alhamdulillahi alladzi lam yattakhidz waladan walam yakun lahu syarîkum fil mulki wa lam yakun lahu waliyyun minadz dzulli wa kabbirhu takbîran. Allahumma inni as aluka bima’aqidi ‘Izzika ‘ala arkâni ‘Arsyika wa muntaha al-rahmah min kitâbika wa bismika al-A’dhami al-A’dhami al-A’dhami wa dzikrika al-A’la al-A’la al-A’la wa bikalimatika al-tâmmât, an tushalliya ‘ala Muhammadin wa âli wa an taf’ala bî mâ anta ahluh.”
Tulisan ini dikirim pada pada Minggu, Juli 22nd, 2007
Imam Musa bin Ja’far berkata, “Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya neraka menjauh darinya sejauh jarak perjalanan satu tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari, maka surga ditetapkan baginya.”
Beliau juga berkata, “Rajab merupakan sungai di surga yang lebih putih dari susu dan lebih manis ketimbang madu. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, niscaya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menuangkan baginya minuman dari sungai itu.
”Imam Ja’far al-Shadiq -shalawat dan kesejahteraan Allah tercurah bagi beliau- meriwayatkan: Rasulullah saw bersabda, “Rajab merupakan bulan mohon ampunan bagi umatku. Maka, perbanyaklah mohon ampunan (Allah) di dalamnya! Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pengasih. Bulan Rajab di sebut dengan al-Ashab (yang mengalir dengan deras), lantaran al-rahmah (kasih sayang Allah) tercurah amat deras di dalamnya. Oleh karenanya, perbanyaklah kalian mengucapkan: Astaghfirullaha wa as aluhu at-taubah (Aku mohon ampunan Allah dan minta taubat pada-Nya).”
Ibnu Babawaih meriwayatkan dengan sanad otentik dari Salim yang berkata:Saya datang menemui Imam Ja’far al-Shadiq pada (akhir) bulan Rajab dan masih tersisa tiga hari. Tatkala melihatku, beliau bertanya, “Wahai Salim, berpuasakah kamu di bulan ini?”Saya menjawab, “Tidak, demi Allah, wahai putra Rasulullah!” Kemudian beliau berkata padaku, “Telah luput darimu pahala yang tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Sesungguhnya Allah mengutamakan bulan ini, mengagungkan kehormatannya, dan menetapkan kemuliaan-Nya bagi orang-orang yang berpuasa di dalamnya.”
Saya bertanya kepada beliau, “Wahai putra Rasulullah! Pabila saya berpuasa pada hari yang masih tersisa di bulan ini, maka dapatkah saya mencapai keberuntungan dari sebagian pahala orang-orang yang berpuasa di dalamnya?”
Beliau menjawab, “Wahai Salim! Barangsiapa berpuasa satu hari pada akhir bulan ini, maka hal itu menjadi pelindung baginya dari ketakutan saat sakaratul maut (menjelang kematian), serta perlindungan baginya dari bahaya mengerikan dan siksa kubur. Barangsiapa berpuasa dua hari pada akhir bulan Rajab ini, maka dengan puasa itu dia berhak mendapatkan surat ijin melintasi al-shirat. Barangsiapa berpuasa tiga hari pada akhir bulan ini, niscaya pada hari kiamat dia aman dari bahaya mengerikan dan bencana, serta dia diberi pembebasan dari api neraka.”
Diriwayatkan pula, bahwa puasa bulan Rajab memiliki banyak keutamaan. Barangsiapa tidak mampu berpuasa di bulan ini, hendaknya dia membaca tasbih berikut ini sebanyak seratus kali agar bisa mencapai pahala puasa di dalamnya.Subhâna al-ilâhil jalîl. Subhâna man lâ yanbaghi al-tasbîhu illâ lahu. Subhana al-A’azzi al-Akram. Subhâna man labisa al-‘Izza wa huwa lahu ahlun. (100 X) Amalan Bulan RajabAmalan Rajab terbagi dalam dua bagian, yaitu:Bagian Pertama: Amalan umum yang dikerjakan di semua bulan dan tidak dikhususkan pada hari-hari tertentu. Di antaranya:
1. Membaca doa berikut ini setiap usai mengerjakan shalat wajib harian:Artinya: “Wahai Yang aku berharap pada-Nya dalam setiap kebaikan dan aku berlindung dari murka-Nya pada setiap kejahatan. Wahai Yang memberi karunia banyak dengan adanya sedikit amal. Wahai Yang memberi sesiapa yang minta pada-Nya! Wahai Yang memberi sesiapa yang tidak minta pada-Nya dan tidak pula mengenal-Nya sebagai tanda belas kasih dan sayang dari-Nya! Berilah aku, lantaran permintaanku yang hanya ditujukan pada-Mu, seluruh kebaikan dunia dan seluruh kebaikan akhirat. Dan jauhkanlah aku, lantaran permintaanku yang hanya ditujukan pada-Mu, seluruh kejahatan dunia dan kejahatan akhirat. Sesungguhnya tidak berkurang apa yang Engkau berikan. Tambahkan karunia-Mu padaku, wahai Yang Maha Pemurah! Wahai Pemilik anugerah dan kedermawanan! Wahai Pemilik karunia dan pemberian! Jauhkan keadaan tuaku dari api neraka!”
2. Nabi saw bersabda, “Barangsiapa pada bulan Rajab mengucapkan: astaghfirullaha alladzi lâ ilâha illa huwa wahdahu lâ syarîka lahu wa atûbu ilaihi sebanyak seratus kali dan menutupnya dengan sedekah, niscaya Allah menutup usianya dengan rahmat dan ampunan. Barangsiapa mengucapkannya sebanyak empat ratus kali, niscaya Allah menetapkan baginya pahala seratus orang syahid.
3. Beliau saw bersabda, “Barangsiapa pada bulan Rajab mengucapkan: Lâ ilâha illallahu sebanyak 1.000 kali, niscaya Allah menetapkan baginya 100.000 kebaikan dan dan membangun untuknya sebuah kota di surga.”
4. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barangsiapa memohon ampunan kepada Allah sebanyak 70 kali di waktu pagi dan 70 kali di waktu petang, yaitu dia mengucapkan: Astaghfirullaha wa as aluhu at-taubah (Aku mohon ampunan Allah dan minta taubah pada-Nya); kemudian pabila telah genap tujuh puluh kali dia mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: Allahumma ighfir lî wa tub ‘alayya (Ya Allah, ampunilah dosaku dan berikan taubat padaku), maka jika dia mati pada bulan Rajab niscaya dia mati dalam keadaan Allah rela padanya dan api neraka tidak bakal menyentuhnya berkat bulan Rajab.”
5. Memohon ampunan Allah pada bulan ini sebanyak 1000 kali, yaitu mengucapkan: astaghfirullaha dzal jalâli wal ikrâm min jamî i al-dzunûb wa al-âtsâm, (Aku mohon ampunan Allah, sang Pemilik keagungan dan kemuliaan, dari seluruh perbuatan dosa dan nista) niscaya Allah Yang Maha Pengasih mengampuni dosa-dosanya.
Bagian Kedua: Amalan khusus pada waktu siang dan malam bulan Rajab.
Hari kedua puluh lima: Pada hari ini, tahun 183 H merupakan hari wafat Imam Musa bin Ja’far al-Kadhim di Baghdad (Iraq) di usia 55 tahun. Yaitu hari yang kembali menimbulkan kesedihan keluarga suci Nabi Muhammad dan pengikut setia mereka.Malam hari kedua puluh tujuh: Yaitu malam pengangkatan kenabian dan termasuk di antara malam-malam penuh berkah. Di dalamnya terdapat beberapa amalan, antara lain:Imam Muhammad al-Jawad berkata, “Pada bulan Rajab terdapat suatu malam yang lebih baik bagi umat manusia daripada apa yang diterbitkan matahari, yaitu malam kedua puluh tujuh yang mana Rasulullah saw diangkat sebagai Nabi pada keesokan harinya. Pengikut setia kami yang beramal pada malam itu akan mendapatkan pahala amal ibadah selama enam puluh tahun.”
Ada orang yang bertanya pada beliau, “Amal apa yang baik dilakukan pada malam itu?”Beliau menjawab, “Apabila kamu selesai mengerjakan shalat Isya’, kemudian kamu tidur dan terbangun menjelang pertengahan malam. Pada saat itulah, hendaknya kamu mengerjakan shalat dua belas rakaat (2 rakaat X 6, penerj.). Pada setiap rakaat pertama membaca al-Fatihah dan (salah satu) surat pendek dari surat-surat al-Mufashshal. Dan surat-surat al-Mufashshal adalah surat Muhammad hingga surat terakhir al-Quran. Ucapkan salam setiap mengerjakan dua rakaat. Usai mengerjakan semua shalat (12 rakaat), hendaknya kamu tetap duduk setelah salam dan membaca surat al-Fatihah sebanyak 7 kali, surat al-Falaq 7 kali, surat al-Nâs 7 kali, surat al-Ikhlas 7 kali, surat al-Kafirûn 7 kali, surat al-Qadar 7 kali, dan ayat Kursi 7 kali. Setelah itu, kamu berdoa:
Alhamdulillahi alladzi lam yattakhidz waladan walam yakun lahu syarîkum fil mulki wa lam yakun lahu waliyyun minadz dzulli wa kabbirhu takbîran. Allahumma inni as aluka bima’aqidi ‘Izzika ‘ala arkâni ‘Arsyika wa muntaha al-rahmah min kitâbika wa bismika al-A’dhami al-A’dhami al-A’dhami wa dzikrika al-A’la al-A’la al-A’la wa bikalimatika al-tâmmât, an tushalliya ‘ala Muhammadin wa âli wa an taf’ala bî mâ anta ahluh.”
Tulisan ini dikirim pada pada Minggu, Juli 22nd, 2007
Tinggalkan Kebiasaan Bohong
Author: Tanbihul Ghofilin Blog | Posted at: 09:17 | Filed Under: http://www.blogger.com/img/blank.gif
Tiap-tiap pekerjaan dosa yng dikerjakan oleh orang mu’min, Allah mengecap dia sebagai orang mu’min, kecuali perbuatan khianat dan dosa. Dalam keterangan yang lain disebutkan. Orang yang beriman bisa berzina dan mencuri, tetapi tidak mungkin bisa berbohong.
Agama Isalam merupakan agama yang sangat tinggi ajarannya. Orang-rang yang beriman sangat dilarang untuk berbuat bohong. Perbuatan bohong merupakan salah satu sifat dari orang munafik. Hadis di atas merupakan peringatan bahwa orang yang berdusta pada dasarnya bukan dari golongan dari orang yang beriman.
Kebiasaan yang banyak dilakkan oleh kebayakan orang adalah dengan mudahnya berbuat bohong. Padahal Isalam sangat melarang untuk berbuat bohong, walaupun dalam humor sekalipun. Rasulullah telah menerangkan bahwa “Orang yang berkata bohong demi sahabatnya tersenyum, aka Allah akan tetap mencatat sebagai dosa bohong. Orang dengan mudahnya berkata bohong dengan dalih “demi kebaikan”. Memag benar untuk kebaikan dibolehkan untuk berbuat bohong. Tetapi yang perlu diinat bahwa ukuran kebaikan ituditentukan oleh agama juga.
Ajaran Isalam yang agung bersifat universal dan elastis, sehingga larangan untuk berkata bohongpun diatur dan diberi kelonggaran. Dalam hal ini ada beberapa keadaan yang dibolehkan untuk berkata bohong dalam tigakeadaan:
1. Dalam keadan beperang. Hal ini dibolehkan untuk menyelamatkan dan memenangkan peperangan dalam melawan orang kafir.
2. Untuk menghindari pertumpahan darah. Hal ini diperuntukan untuk menghentikan permusuhan dan menghentikan persengketaan yang akan mengakibatkan terjadinya perkelahian atau pembunuhan.
3. Bohongnya suami terhadap istri atau sebaliknya. Hal ini dilakukan bukan perkara maksiat tetapi dalam hal kehidupan sehari-hari. Umpanya tentang pujian tentang msakan, pakaian, dandanan untuk tujuan menghibur dan bersenda gurau.
Tiap-tiap pekerjaan dosa yng dikerjakan oleh orang mu’min, Allah mengecap dia sebagai orang mu’min, kecuali perbuatan khianat dan dosa. Dalam keterangan yang lain disebutkan. Orang yang beriman bisa berzina dan mencuri, tetapi tidak mungkin bisa berbohong.
Agama Isalam merupakan agama yang sangat tinggi ajarannya. Orang-rang yang beriman sangat dilarang untuk berbuat bohong. Perbuatan bohong merupakan salah satu sifat dari orang munafik. Hadis di atas merupakan peringatan bahwa orang yang berdusta pada dasarnya bukan dari golongan dari orang yang beriman.
Kebiasaan yang banyak dilakkan oleh kebayakan orang adalah dengan mudahnya berbuat bohong. Padahal Isalam sangat melarang untuk berbuat bohong, walaupun dalam humor sekalipun. Rasulullah telah menerangkan bahwa “Orang yang berkata bohong demi sahabatnya tersenyum, aka Allah akan tetap mencatat sebagai dosa bohong. Orang dengan mudahnya berkata bohong dengan dalih “demi kebaikan”. Memag benar untuk kebaikan dibolehkan untuk berbuat bohong. Tetapi yang perlu diinat bahwa ukuran kebaikan ituditentukan oleh agama juga.
Ajaran Isalam yang agung bersifat universal dan elastis, sehingga larangan untuk berkata bohongpun diatur dan diberi kelonggaran. Dalam hal ini ada beberapa keadaan yang dibolehkan untuk berkata bohong dalam tigakeadaan:
1. Dalam keadan beperang. Hal ini dibolehkan untuk menyelamatkan dan memenangkan peperangan dalam melawan orang kafir.
2. Untuk menghindari pertumpahan darah. Hal ini diperuntukan untuk menghentikan permusuhan dan menghentikan persengketaan yang akan mengakibatkan terjadinya perkelahian atau pembunuhan.
3. Bohongnya suami terhadap istri atau sebaliknya. Hal ini dilakukan bukan perkara maksiat tetapi dalam hal kehidupan sehari-hari. Umpanya tentang pujian tentang msakan, pakaian, dandanan untuk tujuan menghibur dan bersenda gurau.
Jangan Marah
Author: Tanbihul Ghofilin Blog | Posted at: 21:25 | Filed Under: api, marah, neraka
Marah biasanya muncul ketika ada orang lain yang membuat kita jadi kecewa. Seorang muslim diperintahkan untuk mengendalikan hawa nafsunya ketika marah itu muncul. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan hadisnya:
“Seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah, siksa mana yang lebih berat? Rasulullah menjawab, “Murka Allah”. Kemudian laki-laki itu berkata, “Apakah yang menyelamatkann saya dari murka Allah?” Rasulullah berkata, “Hendaknya jangan marah”. Dalam hadis yang lain disebutkan: “Orang kuat itu bukan karena pukulannya yang hebat, tetapi sesugguhnya orang kuat itu adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah”.
Ketika seseorang marah maka pikiran dan otaknya tidak berfungsi. Lihatlah orang yang sedang marah, ia mengamuk, melemparkan barang-barang yang dia belinya dengan susah payah. HP dibantingkan, TV ditendang, kaca dipecahkan, dan berbagai jenis barang lainnya. Padahal semua itu hanyalah menimbulkan kerugian pada dirinya sendiri. Akibat marah semuanya menjadi rusak. Bahkan kadang-kadang orang yang sedang marah bisa menyakiti keluarganya sendiri, dengan memukul, membentak, kata-katanya kasar dan menimbulkan malapetaka pertumpahan darah. Itulah akibat marah.
Marah merupakan pintu masuknya syetan, yang akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Hakikat marah adalah seberkas api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati manusia. Lihatlah matanya ketika orang marah. Matanya merah. Mengendalikan marah merupakan bagian yang sangat diajarkan oleh agama yang mulia.
Akibat marah menimbulkan kerusakan dan kerugian lahir dan batin.
* Segi lahir, yaitu menimbulkan adanya pemukulan, mencaci maki, dan mengumpat kesana-kemari.
* Segi Batin, yaitu menimbulkan adanya rasa dendam, hasud, kejahatan, merasa senang ketika melihat musibah yang menimpa kepada orang yang dimarahi, dan merasa susah ketika melihat orang yang dimarahi mendapat kesengan.
Rasa marah bukan dihilangkan sama sekali, melainkan mengendalikannya. Marah juga penting untuk melawan kemungkaran dan berperang melawan kaum kafirin ketika terjadi peperangan. Cara mengendalikannya ada dua cara yaitu:
1. Dengan Ilmu
* Orang harus sadar bahwa apa yang dihadapinya merupakan ketentuan Allah. Kalau seseorang marah berarti melawan apa yang telah digariskan oleh Allah sendiri.
* Harus sadar bahwa murka Allah sangat besar terhadap orang yang memperturutkan hawa nafsunya ketika marah.
2. Dengan amal
· Membaca ta’awwudz, karena marah itu berasal dari syetan
· Kalau marah dengan berdiri, supaya duduk.
· Kalau sedang duduk, supaya berbaring
· Kalau belum reda, supaya berwudhu. Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya syetan itu dijadikan dari api neraka dan api dipadamkan dengan air. Apabila salah seorang dari kamu marah, hendaklah ia berwudhu”.
Demikianlah petunjuk yang diajarkasn oleh agama yang lurus dan mulia. Semoga kita dijadikan hamba yang dapat mengendalikan marah ketika marah itu datang.
Marah biasanya muncul ketika ada orang lain yang membuat kita jadi kecewa. Seorang muslim diperintahkan untuk mengendalikan hawa nafsunya ketika marah itu muncul. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan hadisnya:
“Seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah, siksa mana yang lebih berat? Rasulullah menjawab, “Murka Allah”. Kemudian laki-laki itu berkata, “Apakah yang menyelamatkann saya dari murka Allah?” Rasulullah berkata, “Hendaknya jangan marah”. Dalam hadis yang lain disebutkan: “Orang kuat itu bukan karena pukulannya yang hebat, tetapi sesugguhnya orang kuat itu adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah”.
Ketika seseorang marah maka pikiran dan otaknya tidak berfungsi. Lihatlah orang yang sedang marah, ia mengamuk, melemparkan barang-barang yang dia belinya dengan susah payah. HP dibantingkan, TV ditendang, kaca dipecahkan, dan berbagai jenis barang lainnya. Padahal semua itu hanyalah menimbulkan kerugian pada dirinya sendiri. Akibat marah semuanya menjadi rusak. Bahkan kadang-kadang orang yang sedang marah bisa menyakiti keluarganya sendiri, dengan memukul, membentak, kata-katanya kasar dan menimbulkan malapetaka pertumpahan darah. Itulah akibat marah.
Marah merupakan pintu masuknya syetan, yang akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Hakikat marah adalah seberkas api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati manusia. Lihatlah matanya ketika orang marah. Matanya merah. Mengendalikan marah merupakan bagian yang sangat diajarkan oleh agama yang mulia.
Akibat marah menimbulkan kerusakan dan kerugian lahir dan batin.
* Segi lahir, yaitu menimbulkan adanya pemukulan, mencaci maki, dan mengumpat kesana-kemari.
* Segi Batin, yaitu menimbulkan adanya rasa dendam, hasud, kejahatan, merasa senang ketika melihat musibah yang menimpa kepada orang yang dimarahi, dan merasa susah ketika melihat orang yang dimarahi mendapat kesengan.
Rasa marah bukan dihilangkan sama sekali, melainkan mengendalikannya. Marah juga penting untuk melawan kemungkaran dan berperang melawan kaum kafirin ketika terjadi peperangan. Cara mengendalikannya ada dua cara yaitu:
1. Dengan Ilmu
* Orang harus sadar bahwa apa yang dihadapinya merupakan ketentuan Allah. Kalau seseorang marah berarti melawan apa yang telah digariskan oleh Allah sendiri.
* Harus sadar bahwa murka Allah sangat besar terhadap orang yang memperturutkan hawa nafsunya ketika marah.
2. Dengan amal
· Membaca ta’awwudz, karena marah itu berasal dari syetan
· Kalau marah dengan berdiri, supaya duduk.
· Kalau sedang duduk, supaya berbaring
· Kalau belum reda, supaya berwudhu. Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya syetan itu dijadikan dari api neraka dan api dipadamkan dengan air. Apabila salah seorang dari kamu marah, hendaklah ia berwudhu”.
Demikianlah petunjuk yang diajarkasn oleh agama yang lurus dan mulia. Semoga kita dijadikan hamba yang dapat mengendalikan marah ketika marah itu datang.
Pujian adalah Racun
Author: Tanbihul Ghofilin Blog | Posted at: 16:25 |
Memuji merupakan tindakan yang biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasannya. Hal ini dilkakukan dalam rangka mencari muka agar menyenangkan hati atasannya. Tujuannya untuk mencari kedudukan dan keuntungan. Dengan pujian yang dilakukannya maka yang memuji menjadi dekat dan disayang oleh atasan. Pemuji tidak segan-segan melakukan kebohongan dan kedzoliman. Ini merupakan pengaruh dari kecintaan dari kedudukan dan cinta dunia.
Pujian dapat menimbulkan bahaya baik pada orang yang memuji maupun orang yang dipuji. Bahaya-bahaya tersebut adalah sebagai berikut;
Bagi orang yang memuji:
* Adakalanya dia melampaui batas dalam memberikan pujian, sehingga dia rela berkata bohong. Sebab yang yang dipujikan bukan hal yang sebenarnya.
* Terkadang dia menampakan rasa simpati kepada orang yang dipuji, padahal dia sebenarnya dia tidak simpati. Dengan demikian dia menjadi orang yang munafik.
* Adakalanya dia mengatakan sesuatu yang sebenarnya dia belum tahu tentang kebearannya.
* Untuk menyenagkan orang yang dipuji, dia tidak segan segan melakukan kezaliman dan mengikuti dan menurutkan saja apa yang dilakukan oleh yang dipuji walaupun hal itu perbuatan salah. Hal ini berarti telah berbuat maksiat.
Bagi orang yang di Puji:
* Timbul rasa congkak dan membanggakan diri sendiri. Kedua sifat ini akan menimbulkan kerusakan terhadap jiwa.
* Timbul rasa senang dan gembira, sehingga dia menjadi lupa daratan dan merasa dirinya yang paling benar. Dia lupa akan kekurangan dan keburukannya. Bahkan merasa sama sekali tidak punya kekurangan..
Sebenarnya memuji tidak dilarang tetapi perlu diperhatikan rambu-rambunya agar tidak terjebak pada racun yang mematikan. Pujian boleh saja dilakukan asalkan tidak menimbulkan kerusakan, baik pada orang yang memuji maupun pada orang yang dipuji. Rasulullah pernah juga melakukan pujian terhadap para sahabatnya. Berikut contohnya:
* Jika sekiranya iman abu Bakar itu ditimbang dengan semua orang yang beriman, niscaya akan lebih berat iman Abu Bakar.
* Seandainya aku tidak diutus oleh Allah sebagai Nabi, niscaya engkaulah yang diutus, wahai Umar
Nabi banyak memberikan pujian kepada para sahabatnya apabila Nabi mengetahui pujian tersebut akan menambah semangat untuk beribadah, dan bukan menyebabkan kesombongan.
Memuji merupakan tindakan yang biasanya dilakukan oleh bawahan terhadap atasannya. Hal ini dilkakukan dalam rangka mencari muka agar menyenangkan hati atasannya. Tujuannya untuk mencari kedudukan dan keuntungan. Dengan pujian yang dilakukannya maka yang memuji menjadi dekat dan disayang oleh atasan. Pemuji tidak segan-segan melakukan kebohongan dan kedzoliman. Ini merupakan pengaruh dari kecintaan dari kedudukan dan cinta dunia.
Pujian dapat menimbulkan bahaya baik pada orang yang memuji maupun orang yang dipuji. Bahaya-bahaya tersebut adalah sebagai berikut;
Bagi orang yang memuji:
* Adakalanya dia melampaui batas dalam memberikan pujian, sehingga dia rela berkata bohong. Sebab yang yang dipujikan bukan hal yang sebenarnya.
* Terkadang dia menampakan rasa simpati kepada orang yang dipuji, padahal dia sebenarnya dia tidak simpati. Dengan demikian dia menjadi orang yang munafik.
* Adakalanya dia mengatakan sesuatu yang sebenarnya dia belum tahu tentang kebearannya.
* Untuk menyenagkan orang yang dipuji, dia tidak segan segan melakukan kezaliman dan mengikuti dan menurutkan saja apa yang dilakukan oleh yang dipuji walaupun hal itu perbuatan salah. Hal ini berarti telah berbuat maksiat.
Bagi orang yang di Puji:
* Timbul rasa congkak dan membanggakan diri sendiri. Kedua sifat ini akan menimbulkan kerusakan terhadap jiwa.
* Timbul rasa senang dan gembira, sehingga dia menjadi lupa daratan dan merasa dirinya yang paling benar. Dia lupa akan kekurangan dan keburukannya. Bahkan merasa sama sekali tidak punya kekurangan..
Sebenarnya memuji tidak dilarang tetapi perlu diperhatikan rambu-rambunya agar tidak terjebak pada racun yang mematikan. Pujian boleh saja dilakukan asalkan tidak menimbulkan kerusakan, baik pada orang yang memuji maupun pada orang yang dipuji. Rasulullah pernah juga melakukan pujian terhadap para sahabatnya. Berikut contohnya:
* Jika sekiranya iman abu Bakar itu ditimbang dengan semua orang yang beriman, niscaya akan lebih berat iman Abu Bakar.
* Seandainya aku tidak diutus oleh Allah sebagai Nabi, niscaya engkaulah yang diutus, wahai Umar
Nabi banyak memberikan pujian kepada para sahabatnya apabila Nabi mengetahui pujian tersebut akan menambah semangat untuk beribadah, dan bukan menyebabkan kesombongan.
sedikit makan dan berfikir adalah ibadah
Berpikir itu setengah dari ibadah, sedangkan sedikit makan itu adalah ibadah. Demikianlah agama Islam memberi tuntunan kepada kita bahwa menyedikitkan makan merupakan ibadah yang sempurna. Rasa lapar dapat mengurangi dorongan dari hawa nafsu. Berpikir sendiri merupakan bagian dari sifat orang-orang yang berilmu, tetapi berpikirr sendiri diumpakan hanya sebagian dari ibadah. Lain halnya dengan rasa lapar dianggap sebagai satu ibadah penuh.
Orang yang perutnya lapar akan memperkuat otak untuk berpikir. Perut yang kenyang akan mendorong orang menjadi pemalas dan banyak tidur. Produktifitasnya rendah, karena waktunya habis karena memikirkan makan dan hatinya tidak mempunyai jiwa sosial. Rasulullah mengajarkan untuk menyedikitkan makan karena didalamnya terdapat banyak keutamaan. Hal ini dapat dilihat dengan keterangan bahwa “Barangsiapa melaparkan perutnya, maka dia kan menjadi orang besar pemikirannya dan menjadi cerdas hatinya.
Disamping itu perut lapar dapat menahan gejolak hawa nafsu. Hawa nafsu tersebut dipacu oleh adanya pengaruh syetan yang menggoda manusia untuk terus menurutkan hawa nafsunya. Tetapi dengan keutamakan lapar dapat mencegah dari tipu daya syetan yang meyesatkan. “ Sesungguhnya setan itu mengitari anak Adam melalui peredaran daranya. Maka persempitlah tempat-tempat peredaran itu dengan lapar dan dahaga”.
Ada tujuh rahasia dan keutamaan dari meyedikitkan makan yaitu :
1. Kejernihan hati dan terangnya pandangan mata hati
2. Hatinya menjadi lunak, sehingga dapat menikmati bermunajat kepada Allah
3. Dapat mengendalikan hawa nafsu dan sifat sombong
4. Dapat menahan nafsu syahwat dari perbuatan maksiat
5. Dapat meringankan badan untuk beribadah dan bermunajat kapada Allah
6. Mampu untuk berkonaah dan berjiwa sosial untuk membantu orang lemah
7. Dapat mampu menahan ujian dan cobaan hidup dengan rasa tegar.
“Hendaklan kamu makan dan minum setengah kenyang, karena sesungguhnya hal itu sebagian dari kenabian” Demikianlah peringatan yang disampaikan oleh agama yang agung dan mulia.
Orang yang perutnya lapar akan memperkuat otak untuk berpikir. Perut yang kenyang akan mendorong orang menjadi pemalas dan banyak tidur. Produktifitasnya rendah, karena waktunya habis karena memikirkan makan dan hatinya tidak mempunyai jiwa sosial. Rasulullah mengajarkan untuk menyedikitkan makan karena didalamnya terdapat banyak keutamaan. Hal ini dapat dilihat dengan keterangan bahwa “Barangsiapa melaparkan perutnya, maka dia kan menjadi orang besar pemikirannya dan menjadi cerdas hatinya.
Disamping itu perut lapar dapat menahan gejolak hawa nafsu. Hawa nafsu tersebut dipacu oleh adanya pengaruh syetan yang menggoda manusia untuk terus menurutkan hawa nafsunya. Tetapi dengan keutamakan lapar dapat mencegah dari tipu daya syetan yang meyesatkan. “ Sesungguhnya setan itu mengitari anak Adam melalui peredaran daranya. Maka persempitlah tempat-tempat peredaran itu dengan lapar dan dahaga”.
Ada tujuh rahasia dan keutamaan dari meyedikitkan makan yaitu :
1. Kejernihan hati dan terangnya pandangan mata hati
2. Hatinya menjadi lunak, sehingga dapat menikmati bermunajat kepada Allah
3. Dapat mengendalikan hawa nafsu dan sifat sombong
4. Dapat menahan nafsu syahwat dari perbuatan maksiat
5. Dapat meringankan badan untuk beribadah dan bermunajat kapada Allah
6. Mampu untuk berkonaah dan berjiwa sosial untuk membantu orang lemah
7. Dapat mampu menahan ujian dan cobaan hidup dengan rasa tegar.
“Hendaklan kamu makan dan minum setengah kenyang, karena sesungguhnya hal itu sebagian dari kenabian” Demikianlah peringatan yang disampaikan oleh agama yang agung dan mulia.
Azab Meninggalkan Shalat
Author: Tanbihul Ghofilin Blog | Posted at: 23:19 |
Hati-hatilah dengan perkara shalat. Amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya. Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat. Ini adalah perintah agama, jangan sampai dilalaikan.
Orang yang meringan-ringankan shalat akan menghadapi 15 azab atau siksa yaitu
• 6 siksa di dunia
• 3 siksa saat meninggal (sakaratul maut)
• 3 siksa di alam kubur
• 3 siksa di neraka
Enam siksa di dunia
1. Dihilangkan keberkahan hidup
2. Dihilangkan keberkahan rizki
3. Dihilangkan tanda-tanda kesolehan
4. Dihilangkan kepedulian terhadap agamanya
5. Semua amalnya tidak mendapat pahala
6. Semua do’anya ditolak malaikat
Tiga siksa di saat meninggal
1. Meninggal dalam keadaan hina
2. Meninggal dalam keadaan lapar
3. Meniggal dalam keadaan haus / dahaga
Tiga siksa di alam kubur
1. Di siksa oleh malaikat azab sampai hari kiamat
2. Di siksa oleh ular Suja’ul Aqro yang kedua matanya dibuat dari api neraka
3. Dipukul oleh malikat sampai menghujam ketanah sedalam 70 hasta, kemudian dicongkel lagi dan dipukul lagi. Hal ini terus dilakukan sampai hari kiamat tiba
Tiga siksa di neraka
1. Diikat dengan rantai sambil diseret ke neraka
2. Tidak akan selamat, kecuali dengan rahmat Allah SWT
3. Tidak akan bisa memilih kecuali siksa yang sangat pedih
Sumber: Tanbihul Ghafiliin
Hati-hatilah dengan perkara shalat. Amalan yang pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak maka rusaklah seluruh amalnya. Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat. Ini adalah perintah agama, jangan sampai dilalaikan.
Orang yang meringan-ringankan shalat akan menghadapi 15 azab atau siksa yaitu
• 6 siksa di dunia
• 3 siksa saat meninggal (sakaratul maut)
• 3 siksa di alam kubur
• 3 siksa di neraka
Enam siksa di dunia
1. Dihilangkan keberkahan hidup
2. Dihilangkan keberkahan rizki
3. Dihilangkan tanda-tanda kesolehan
4. Dihilangkan kepedulian terhadap agamanya
5. Semua amalnya tidak mendapat pahala
6. Semua do’anya ditolak malaikat
Tiga siksa di saat meninggal
1. Meninggal dalam keadaan hina
2. Meninggal dalam keadaan lapar
3. Meniggal dalam keadaan haus / dahaga
Tiga siksa di alam kubur
1. Di siksa oleh malaikat azab sampai hari kiamat
2. Di siksa oleh ular Suja’ul Aqro yang kedua matanya dibuat dari api neraka
3. Dipukul oleh malikat sampai menghujam ketanah sedalam 70 hasta, kemudian dicongkel lagi dan dipukul lagi. Hal ini terus dilakukan sampai hari kiamat tiba
Tiga siksa di neraka
1. Diikat dengan rantai sambil diseret ke neraka
2. Tidak akan selamat, kecuali dengan rahmat Allah SWT
3. Tidak akan bisa memilih kecuali siksa yang sangat pedih
Sumber: Tanbihul Ghafiliin
Jangan Tertipu oleh Banyakanya Amal
Author: Tanbihul Ghofilin Blog | Posted at: 01:06 |
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbanyak amalan sholeh dan menahan diri dari perbuatan dosa. Seseorang tentu akan senang ketika mendapati dirinya banyak beramal kebaikan. Namun, satu hal yang pasti hendaklah menghindarkan dirinya dari rasa ujub (bangga diri) dan tertipu oleh banyaknya amal sholeh yang dikerjakan, yang pada akhirnya membuatnya tertipu, dan terlalu berharap kepada jaminan Allah, merasa memiliki hak lebih atas amal kebajikan yang dilakukannya. "Dan janganlah kamu memberi dengan maksud mendapat balasan yang lebih banyak." (Al Muddatstsir: 6)
Penyakit hati yang paling ditakutkan adalah penyakit ujub. Menyangka bahwa dosa kecil yang dilakukan tidaklah sebanding dengan amal kebajikannya yang berlimpah, sehingga membuat manusia tertipu. Dirinya menyangka bahwa dosa tersebut akan hanyut tak berbekas, tenggelam dalam lautan amal kebaikannya. Dia menyagka bahwa dosa kecil tersebut tidak berpengaruh dihadapan Allah. Seakan-akan ia melihat catatan amal kebaikan dibeberkan dihadapannya, lalu timbul ujub dalam hati dan mengira dirinya berhak masuk surga.
Abu Hurairah radhiallahu'anhu meriwayatkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam: "Amal kebaikan seseorang tak akan memasukkannya ke dalam surga." Para sahabat bertanya,"Tidak juga Anda wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,"Tidak pula diriku. Hanya saja, Allah selalu menaungiku dengan karunia rahmat-Nya." (Bukhori, Muslim)
Karena itu banyak ulama salaf yang telah memperingatkan bahaya dan konsekuensi bangga diri dalam beramal. Abdullah bin Mas'ud berpesan,"Keselamatan amal anda ada pada ketakwaan dan niat. Sedangkan kebinasaan amal anda ada pada putus asa dan ujub." Mithraf bin Abdullah berkata,"Sungguh saya lebih menyukai tidur di malam hari (tidak sholat malam) dan kemudian menyesal dari pada shalat di malam hari dan kemudian ujub di pagi harinya."
Salah satu penyebab munculnya ujub adalah karena merasa telah banyak melakukan amal shalih yang membuat ia melupakan atau menganggap kecil dosa-dosanya, sehingga dia merasa mendapat hak lebih di hadapan Allah atas apa yang telah ia lakukan.
Rasulullah memperingatkan manusia dari bahaya bangga diri, "Kalaulah bukan karena dosa, niscaya manusia akan binasa karena ujub." Sebuah penjelasan yang bagus oleh Salamah bin Dinar,"Seorang hamba melakukan satu amal kebaikan hingga membuatnya senang ketika mengerjakannya tanpa ia sadari bahwa tidak ada dosa yang diciptakan Allah lebih berbahaya daripada hal itu. Sedangkan hamba lainnya, suka melakukan dosa hingga mencelakakannya ketika dia melakukannya. Namun Allah tidak menciptakan kebaikan yang lebih bermanfaat untuknya daripada itu. (Hal ini bisa terjadi-red) Karena, hamba yang melakukan amal kebaikan menjadi lupa daratan, sombong dan beranggapan bahwa ia memiliki kelebihan dari orang lain. Bisa jadi, Allah subhanahu wa ta'ala menghapus kebaikannya dan menghapus amal-amalnya karena sikap tersebut. Sedangkan hamba yang ketika melakukan dosa ia merasa buruk ketika melakukannya. Dengan demikian, bisa jadi Allah menanamkan rasa takut dalam hatinya saat bertemu Allah. Dan rasa takut itu terus ada dalam hatinya."
Seorang muslim tentu merasa sangat rugi jika amal kebaikannya tidak bisa menolongnya dan justru berbalik menyengsarakannya dikarenakan sikap ujub dan sombong atas apa yang telah dilakukannya. Perlu kiat-kiat khusus mengatasi perasaan bangga diri, diantaranya:
a. Menyadari bahwa amal shalih yang dikerjakan terjadi semata-mata atas bimbingan Allah dan karunia-Nya. Allah berfirman, "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya." (An Nahl:53)
b. Bersikap rendah hati dan menyadari bahwa banyak hamba Allah yang mendapat ganjaran yang jauh lebih banyak dari dirinya walaupun secara kasat mata mereka lebih sedikit amal kebajikannya. Hal ini bisa saja terjadi, misalkan seseorang yang tertimpa musibah kemudian bersabar atas apa yang telah menimpa dirinya tersebut. Maka dia akan mendapat pahala yang tidak disangka-sangkanya. Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan dibalas dengan ganjaran yang tidak disangka-sangka." (Az Zumar: 10)
c. Mengingat-ingat dahsyatnya peristiwa pada hari kiamat. Di saat ini seseorang akan mencemooh dirinya sendiri dan merasa sangat rendah karena pada hari pembalasan ini akan terungkap rahasia betapa dirinya belum beribadah kepada Allah sebagaimana mestinya. 'Utbah bin Abd meriwayatkan, Rasulullah bersabda, "Seandainya saja seseorang ditarik dengan wajah tertelungkup sejak hari ia dilahirkan hingga hari ia meninggal ketika usia senja dalam keadaan mencari ridha Allah, niscaya ia akan menganggap ringan dan remeh pada Hari Kiamat." (Ahmad, Ath Thabrani)
Seorang sahabat bernama Muhammad bin Abi Umairah berkata,"Seandainya seorang hamba ditarik dengan wajah tertelungkup ketika ia dilahirkan hingga menemui ajal ketika umur senja dalam keadaan beribadah kepada Allah niscaya pada hari tersebut dianggapnya ringan. Ia berharap seandainya ia bisa kembali ke dunia agar bisa menambah pahala dan ganjaran."
d. Tidak merasa cepat puas dan percaya terhadap banyaknya amal kebajikan yang dilakukan, karena tidak adanya jaminan bahwa amal itu diterima. Dan tidak merasa tenang terhadap dosa-dosa yang telah dilakukannya sekecil apapun, karena tidak adanya jaminan bahwa dosa itu telah terampuni.
Sikap selalu takut dan khawatir bahwa amal kebaikannya tidak diterima sangat membantu seseorang agar terbebas dari sikap ujub atas apa yang telah dilakukannya. 'Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang tafsir ayat, yang artinya:
"Dan orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan, dengan hati yang takut karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka." (Al Mukminun:60)
Beliau bertanya, "Apakah mereka orang-orang yang meminum khamar dan pencuri?" Nabi menjawab, "Tidak, wahai 'Aisyah. Bahkan mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah namun mereka takut amal kebaikannya tidak diterima. Mereka itu termasuk orang-orang yang bersegera melakukan kebaikan."
Para ulama berpendapat bahwa yang beliau maksud adalah orang yang beramal shalih dan sangat khawatir amalnya tidak diterima, karena takut tidak sempurna dalam mengerjakannya.
Berlomba memperbanyak amal sholeh, ikhlash, mengikuti sunnah Rasulullah dan selalu waspada dari ketertipuan dalam beramal adalah cita-cita seorang mukmin sebagai bekal menuju kehidupan setelah kematian. Sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan jika pada Hari Perhitungan amal seseorang datang menghadap kepada Allah dengan membawa catatan amal yang tampak baik lalu dicampakkan begitu saja kemukanya, tak berguna sedikitpun karena tidak memenuhi persyaratan padahal ia mengira akan selamat.
Disadur dari Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Muhammad bin Ibrahim An Nu'aim.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, memperbanyak amalan sholeh dan menahan diri dari perbuatan dosa. Seseorang tentu akan senang ketika mendapati dirinya banyak beramal kebaikan. Namun, satu hal yang pasti hendaklah menghindarkan dirinya dari rasa ujub (bangga diri) dan tertipu oleh banyaknya amal sholeh yang dikerjakan, yang pada akhirnya membuatnya tertipu, dan terlalu berharap kepada jaminan Allah, merasa memiliki hak lebih atas amal kebajikan yang dilakukannya. "Dan janganlah kamu memberi dengan maksud mendapat balasan yang lebih banyak." (Al Muddatstsir: 6)
Penyakit hati yang paling ditakutkan adalah penyakit ujub. Menyangka bahwa dosa kecil yang dilakukan tidaklah sebanding dengan amal kebajikannya yang berlimpah, sehingga membuat manusia tertipu. Dirinya menyangka bahwa dosa tersebut akan hanyut tak berbekas, tenggelam dalam lautan amal kebaikannya. Dia menyagka bahwa dosa kecil tersebut tidak berpengaruh dihadapan Allah. Seakan-akan ia melihat catatan amal kebaikan dibeberkan dihadapannya, lalu timbul ujub dalam hati dan mengira dirinya berhak masuk surga.
Abu Hurairah radhiallahu'anhu meriwayatkan sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam: "Amal kebaikan seseorang tak akan memasukkannya ke dalam surga." Para sahabat bertanya,"Tidak juga Anda wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,"Tidak pula diriku. Hanya saja, Allah selalu menaungiku dengan karunia rahmat-Nya." (Bukhori, Muslim)
Karena itu banyak ulama salaf yang telah memperingatkan bahaya dan konsekuensi bangga diri dalam beramal. Abdullah bin Mas'ud berpesan,"Keselamatan amal anda ada pada ketakwaan dan niat. Sedangkan kebinasaan amal anda ada pada putus asa dan ujub." Mithraf bin Abdullah berkata,"Sungguh saya lebih menyukai tidur di malam hari (tidak sholat malam) dan kemudian menyesal dari pada shalat di malam hari dan kemudian ujub di pagi harinya."
Salah satu penyebab munculnya ujub adalah karena merasa telah banyak melakukan amal shalih yang membuat ia melupakan atau menganggap kecil dosa-dosanya, sehingga dia merasa mendapat hak lebih di hadapan Allah atas apa yang telah ia lakukan.
Rasulullah memperingatkan manusia dari bahaya bangga diri, "Kalaulah bukan karena dosa, niscaya manusia akan binasa karena ujub." Sebuah penjelasan yang bagus oleh Salamah bin Dinar,"Seorang hamba melakukan satu amal kebaikan hingga membuatnya senang ketika mengerjakannya tanpa ia sadari bahwa tidak ada dosa yang diciptakan Allah lebih berbahaya daripada hal itu. Sedangkan hamba lainnya, suka melakukan dosa hingga mencelakakannya ketika dia melakukannya. Namun Allah tidak menciptakan kebaikan yang lebih bermanfaat untuknya daripada itu. (Hal ini bisa terjadi-red) Karena, hamba yang melakukan amal kebaikan menjadi lupa daratan, sombong dan beranggapan bahwa ia memiliki kelebihan dari orang lain. Bisa jadi, Allah subhanahu wa ta'ala menghapus kebaikannya dan menghapus amal-amalnya karena sikap tersebut. Sedangkan hamba yang ketika melakukan dosa ia merasa buruk ketika melakukannya. Dengan demikian, bisa jadi Allah menanamkan rasa takut dalam hatinya saat bertemu Allah. Dan rasa takut itu terus ada dalam hatinya."
Seorang muslim tentu merasa sangat rugi jika amal kebaikannya tidak bisa menolongnya dan justru berbalik menyengsarakannya dikarenakan sikap ujub dan sombong atas apa yang telah dilakukannya. Perlu kiat-kiat khusus mengatasi perasaan bangga diri, diantaranya:
a. Menyadari bahwa amal shalih yang dikerjakan terjadi semata-mata atas bimbingan Allah dan karunia-Nya. Allah berfirman, "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya." (An Nahl:53)
b. Bersikap rendah hati dan menyadari bahwa banyak hamba Allah yang mendapat ganjaran yang jauh lebih banyak dari dirinya walaupun secara kasat mata mereka lebih sedikit amal kebajikannya. Hal ini bisa saja terjadi, misalkan seseorang yang tertimpa musibah kemudian bersabar atas apa yang telah menimpa dirinya tersebut. Maka dia akan mendapat pahala yang tidak disangka-sangkanya. Allah berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan dibalas dengan ganjaran yang tidak disangka-sangka." (Az Zumar: 10)
c. Mengingat-ingat dahsyatnya peristiwa pada hari kiamat. Di saat ini seseorang akan mencemooh dirinya sendiri dan merasa sangat rendah karena pada hari pembalasan ini akan terungkap rahasia betapa dirinya belum beribadah kepada Allah sebagaimana mestinya. 'Utbah bin Abd meriwayatkan, Rasulullah bersabda, "Seandainya saja seseorang ditarik dengan wajah tertelungkup sejak hari ia dilahirkan hingga hari ia meninggal ketika usia senja dalam keadaan mencari ridha Allah, niscaya ia akan menganggap ringan dan remeh pada Hari Kiamat." (Ahmad, Ath Thabrani)
Seorang sahabat bernama Muhammad bin Abi Umairah berkata,"Seandainya seorang hamba ditarik dengan wajah tertelungkup ketika ia dilahirkan hingga menemui ajal ketika umur senja dalam keadaan beribadah kepada Allah niscaya pada hari tersebut dianggapnya ringan. Ia berharap seandainya ia bisa kembali ke dunia agar bisa menambah pahala dan ganjaran."
d. Tidak merasa cepat puas dan percaya terhadap banyaknya amal kebajikan yang dilakukan, karena tidak adanya jaminan bahwa amal itu diterima. Dan tidak merasa tenang terhadap dosa-dosa yang telah dilakukannya sekecil apapun, karena tidak adanya jaminan bahwa dosa itu telah terampuni.
Sikap selalu takut dan khawatir bahwa amal kebaikannya tidak diterima sangat membantu seseorang agar terbebas dari sikap ujub atas apa yang telah dilakukannya. 'Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah tentang tafsir ayat, yang artinya:
"Dan orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan, dengan hati yang takut karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka." (Al Mukminun:60)
Beliau bertanya, "Apakah mereka orang-orang yang meminum khamar dan pencuri?" Nabi menjawab, "Tidak, wahai 'Aisyah. Bahkan mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah namun mereka takut amal kebaikannya tidak diterima. Mereka itu termasuk orang-orang yang bersegera melakukan kebaikan."
Para ulama berpendapat bahwa yang beliau maksud adalah orang yang beramal shalih dan sangat khawatir amalnya tidak diterima, karena takut tidak sempurna dalam mengerjakannya.
Berlomba memperbanyak amal sholeh, ikhlash, mengikuti sunnah Rasulullah dan selalu waspada dari ketertipuan dalam beramal adalah cita-cita seorang mukmin sebagai bekal menuju kehidupan setelah kematian. Sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan jika pada Hari Perhitungan amal seseorang datang menghadap kepada Allah dengan membawa catatan amal yang tampak baik lalu dicampakkan begitu saja kemukanya, tak berguna sedikitpun karena tidak memenuhi persyaratan padahal ia mengira akan selamat.
Disadur dari Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Muhammad bin Ibrahim An Nu'aim.
Langganan:
Komentar (Atom)