Dalam proses kehidupan, setiap
manusia pasti menginginkan dua hal untuk mewujudkan kehidupan yang mendekati
kata sempurna walaupun pada kenyataannya tidak ada yang sempurna di dunia ini
kecuali Allah SWT. Namun setidaknya jika dua hal tersebut terpenuhi dalam
setiap perjalanan hidup, jelas akan membuat manusia merasakan ketentraman lahir
dan batin.
Sebut saja kedua hal tersebut adalah
sebagai kebaikan atau yang juga disebut sebagai al-khair, dan juga kebahagiaan
atau as-sa’adah. Dua hal tersebutlah yang harus dipenuhi oleh manusia yang
menginginkan kehidupan yang luar biasa sejahtera. Hanya saja, untuk mewujudkan
kedua hal tersebut memang bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan setiap orang
memiliki cara yang berbeda ketika memahami keduanya. Sederhana saja kita
sadari, dari perbedaan cara pandang yang akhirnya menjadi perbedaan persepsi
itu memunculkan beragam cara hidup atau kerennya lebih populer disebut sebagai
perbedaan gaya hidup. Bagi umat muslim, gaya hidup setiap individu telah diatur
oleh Allah dan Rasul-Nya melalui Al Qur’an dan As Sunnah. Keduanya adalah
penuntun yang paling tepat dan mutlaq jalan menuju ke arah jalan yang lurus.
Namun, pergulatan zaman sepertinya
telah mengubah sebagian besar kaum muslim dalam memahami tuntunan dalam
menjalani hidup. Saat ini sebagian besar orang memang zaman bergaya hedonis,
suka berfoya foya dan hanya memikirkan kepentingan duniawi saja. Sungguh hal
tersebut sangat bertentangan dengan gaya hidup sebagaimana yang diperintahkan
oleh Allah dan Rasul-Nya.
Berikut ini adalah beberapa Prinsip
Gaya Hidup Islami yang Diridhai Allah
Untuk Ibadah
Dalam menjalankan suatu hal di dunia
ini, baik untuk hal yang berbau modern ataupun konvensional semuanya harus
dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah.
Baik dan Pantas
Segala gaya yang dapat dilakukan
dalam kehidupan harus berlandaskan pada dasar baik dan pantas, dalam arti harus
sesuai dengan syariat, akal sehat, serta adat istiadat.
Halal dan Thayib
Segala hal yang dikenakan untuk
menunjang gaya hidup harus bersifat halal secara hukum islam, serta thayib atau
tidak akan merugikan atau menyakiti siapa pun.
Tanpa Kebohongan
Kehidupan dalam Islam sangat
dilarang mengandung kebohongan, semua orang harus memiliki kejujuran sebagai
dasar utama dalam menjalani kehidupan duniawi.
Tidak Berlebihan
Gaya hidup islami juga melarang
seseorang untuk bersikap berlebihan, sebab hal tersebut hanya akan merugikan
diri sendiri dan orang orang disekitarnya. Allah tidak menyukai orang orang
yang gemar memubadzirkan sesuatu.\ mbah yayin