Cari Blog Ini

Sabtu, 29 Oktober 2016

GAYA HIDUP YANG DI RIHOI





Dalam proses kehidupan, setiap manusia pasti menginginkan dua hal untuk mewujudkan kehidupan yang mendekati kata sempurna walaupun pada kenyataannya tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT. Namun setidaknya jika dua hal tersebut terpenuhi dalam setiap perjalanan hidup, jelas akan membuat manusia merasakan ketentraman lahir dan batin.
Sebut saja kedua hal tersebut adalah sebagai kebaikan atau yang juga disebut sebagai al-khair, dan juga kebahagiaan atau as-sa’adah. Dua hal tersebutlah yang harus dipenuhi oleh manusia yang menginginkan kehidupan yang luar biasa sejahtera. Hanya saja, untuk mewujudkan kedua hal tersebut memang bukanlah sesuatu yang mudah. Bahkan setiap orang memiliki cara yang berbeda ketika memahami keduanya. Sederhana saja kita sadari, dari perbedaan cara pandang yang akhirnya menjadi perbedaan persepsi itu memunculkan beragam cara hidup atau kerennya lebih populer disebut sebagai perbedaan gaya hidup. Bagi umat muslim, gaya hidup setiap individu telah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya melalui Al Qur’an dan As Sunnah. Keduanya adalah penuntun yang paling tepat dan mutlaq jalan menuju ke arah jalan yang  lurus.
Namun, pergulatan zaman sepertinya telah mengubah sebagian besar kaum muslim dalam memahami tuntunan dalam menjalani hidup. Saat ini sebagian besar orang memang zaman bergaya hedonis, suka berfoya foya dan hanya memikirkan kepentingan duniawi saja. Sungguh hal tersebut sangat bertentangan dengan gaya hidup sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Berikut ini adalah beberapa Prinsip Gaya Hidup Islami yang Diridhai Allah
Untuk Ibadah
Dalam menjalankan suatu hal di dunia ini, baik untuk hal yang berbau modern ataupun konvensional semuanya harus dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah.
Baik dan Pantas
Segala gaya yang dapat dilakukan dalam kehidupan harus berlandaskan pada dasar baik dan pantas, dalam arti harus sesuai dengan syariat, akal sehat, serta adat istiadat.
Halal dan Thayib
Segala hal yang dikenakan untuk menunjang gaya hidup harus bersifat halal secara hukum islam, serta thayib atau tidak akan merugikan atau menyakiti siapa pun.
Tanpa Kebohongan
Kehidupan dalam Islam sangat dilarang mengandung kebohongan, semua orang harus memiliki kejujuran sebagai dasar utama dalam menjalani kehidupan duniawi.
Tidak Berlebihan
Gaya hidup islami juga melarang seseorang untuk bersikap berlebihan, sebab hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri dan orang orang disekitarnya. Allah tidak menyukai orang orang yang gemar memubadzirkan sesuatu.\ mbah yayin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......