untuk apa mengejar bahagia,
untuk apa mencari bahagia, bagi kita yang penting adalah niat untuk bahagia dan
menyerahkan niat tadi dengan “lillahi taala” (ya Allah saya ihlas Engkau buat
diriku bahagia). kemudian langkah terakhir adalah merelakan di arahkan Allah
dengan sabar. tidak perlu berpikir ini dan itu karena kadang berpikir ini
menghambat “pekerjaan Allah” untuk membuat kita bahagia.
Sungguh atas kehendak Allah semua
ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah (18:39)
Pertolongan Allah turun karena kita
niat dan dan berserah diri … jadi ayat diatas menegaskan bahwa
1. semua adalah kehendak Allah :
makhluk tidak bisa berbuat apa apa dalam mewujudkan apa yang dia inginkan
2. secara kejiwaan kita di anugerahi
oleh Allah 2 yaitu niat sebagai wujud keinginan kita dan yang kedua adalah
berserah agar Allah mewujudkannya
3. Pertolongan Allah artinya Allah
akan menolong kepada hambanya jadi apa yang berhasil kita raih nantinya itu
adalah pertolongan Allah bukan usaha kita.
So… bila kita bahagia maka itu wujud
dari pertolongan ALlah bukan “usaha” kita meraih bahagia…… tidak ada kata
meraih dalam hal ini karena semua Allah yang membantu.
tapi ingat pemahaman ini bisa
berbahaya : saya perlu menekankan lagi bahwa “konsep pertolongan Allah” membawa
konsekwensi bahwa kita harus mengikuti apa apa yang dikehendaki Allah… karena
pertolongan itu harus diikuti step by step…. sekali kita tidak mematuhi apa
yang diperintahkan Allah maka pertolongan itu bisa batal dan otomatis
keingininan kita tidak akan terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......