-
Sabda Nabi Saw:
مَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ الْعِيْدِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ حِيْنَ تَمُوْتُ الْقُلُوْبُ
"Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya (Ied) dan malam Nishfu Sya'ban, maka tidak matilah hatinya ketika umumnya hati (manusia) mati. (Durrotun Nashihin, Mu'jam Ibnul A'robi Juz V, Al-Fawakihud Dawani Juz III, Hasyiyah ad-Dasuqi Juz IV, Hasyiyatush-Showi Juz II)
Dari A'isyah Ra.: "Suatu malam Rasulullah shalat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: "Hai A'isyah engkau tidak dapat bagian?". Lalu aku menjawab: "Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama". Lalu beliau bertanya: "Tahukah engkau, malam apa sekarang ini". "Rasulullah yang lebih tahu", jawabku. "Malam ini adalah malam nisfu Sya'ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki" (H.R. Baihaqi)
Dari Ali Ra., Rasulullah bersabda:
"Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." ( H.R. Ibnu Majah, Baihaqi).
من إحياء علوم الدين - ج 1 / ص 210
وَأَمَّا صَلاَةُ شَعْبَانَ: فَلَيْلَةُ الْخَامِسَ عَشَرَ مِنْهُ يُصَلِّي مِائَةَ رَكْعَةٍ كُلُّ رَكْعَتَيْنِ بِتَسْلِيْمَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشَرَةَ مَرَّةً، وَإِنْ شَآءَ صَلَّى عَشْرَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بَعْدَ الْفَاتِحَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، فَهَذَا أَيْضاً مَرْوِيٌّ فِيْ جُمْلَةِ الصَّلَوَاتِ كَانَ السَّلَفُ يُصَلُّوْنَ هَذِهِ الصَّلاَةَ وَيُسَمُّوْنَهَا صَلاَةَ الْخَيْرِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْهَا وَرُبَّمَا صَلُّوْهَا جَمَاعَةً. رُوِيَ عَنِ الْحَسَنِ أَنَّهُ قَالَ: حَدَّثَنِيْ ثَلاَثُوْنَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ مَنْ صَلَّى هَذِهِ الصَّلاَةَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ نَظَرَ اللهُ إِلَيْهِ سَبْعِيْنَ نَظْرَةً وَقَضَى لَهُ بِكُلِّ نَظْرَةٍ سَبْعِيْنَ حَاجَةً أَدْنَاهَا الْمَغْفِرَةُ.
Dari Ihya Ulumuddin, karya Imam al-Ghazali Rhm. (Juz I: 210):
Adapun mengenai sholat Sya'ban, maka pada malam yang ke lima belas daripadanya, melakukan sholat ia 100 raka'at. Setiap 2 raka'at dengan satu salam. Pada setiap raka'atnya sesudah Fatihah ia membaca Surat Al-Ikhlash (Qul-Hu) sebanyak 11 kali. Dan jika ia menghendaki (cara yang lain) boleh ia melakukannya dengan 10 raka'at dengan membaca Surat Al-Ikhlash (Qul-Hu) sebanyak 100 kali sesudah membaca Fatihah. (Shalat) ini juga diriwayatkan dalam sejumlah sholat-sholat (yang dianjurkan). Sholat ini (juga) dilakukan oleh Ulama Salaf (terdahulu), mereka menamakannya dengan Sholat Khoyr (Sholat Kebajikan), dan mereka berkumpul karena sholat ini, dan terkadang mereka melakukannya dengan berjama'ah. Diriwayatkan dari Hasan (Al-Bashri) Ra. bahwasanya ia berkata: Telah menceritakan kepadaku oleh 30 sahabat Nabi Saw bahwa barang siapa yang mengerjakan sholat pada malam (Nishfu Sya'ban) ini niscaya Allah melihatnya dengan 70 pandangan dan dengan setiap pandangan-Nya itu ditunaikan 70 hajat (kebutuhannya), sekurang-kurangnya adalah ampunan .
* Disebutkan pula dalam kitab Sayid Bakri Syatha' ad-Dimyathi dalam kitab I'anatut Tholibin, Tafsir Haqqi, Syekh Abu Thalib al-Makki dalam Quutul Qulub.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......