Oleh Pandji Kiansantang
Selain Al Fatihah, Surat Yaasin adalah surat
yang paling banyak dibaca oleh
masyarakat muslim Indonesia. Dapat dipastikan bahwa buku kecil “Surat Yaasin dan Terjemahannya”
adalah buku yang paling banyak dicetak
di Indonesia dan tersebar luas di perkotaan maupun pedesaan.
Sebagian masyarakat kita mengamalkan Surat Yaasin dengan dibaca secara berjemaah, khususnya dalam
tahlilan (Uniknya kebiasaan membaca Surat Yaasiin secara berjamaah justru
jarang ditemui di Timur Tengah).
Yang sebaiknya perlu kita ingat
dalam mengamalkan Surat Yaasin :
1. Membacanya berulang kali tapi tidak pernah berusaha memahami artinya
(padahal pada setiap buku Surat Yaasin ada terjemahannya) sama saja
dengan kita hanya meng-amalkan “kulitnya” tanpa faham “isinya”. Jadi
fahamilah isi Surat Yaasin, sehingga kita
tahu mengapa surat ini begitu “istimewa”.
2. Surat Yaasin hanyalah sebagian kecil dari Al Qur’an
yang penuh hikmah. Jadi pengamalan Al Qur’an jangan hanya terbatas dengan
mengamalkan surat Yaasin saja sehingga mengabaikan
membaca dan mendalami ke-113 surat lainnya dalam Al Qur’an. Padahal sebenarnya semua ayat yang terkandung
dalam Al Qur’an mengandung nilai-nilai yang berharga bagi kehidupan
manusia. Yang harus kita imani adalah membaca surat
dan ayat apapun dari Al Qur’an akan selalu membawa pahala dan
berkah.
3. Jangan menjadikan Surat Yaasin – atau ayat
apapun dalam Al Qur’an -- sebagai “mantra” atau isim, yang diyakini
dengan “ritual” (tatacara tertentu) “bertuah” untuk mengabulkan berbagai
keinginan, karena hal ini bisa menjerumuskan kita pada praktek syiriq. Yakinilah, bukan bacaan
atau tulisan suratnya yang “mustajab”, tapi segala sesuatu hanya
bisa terjadi bila Allah mengizinkan
atau mengabulkan doa kita.
Mungkin seumur hidup, kita telah ratusan kali
membaca Surat Yasiin (bahkan ada yang sudah hafal di luar kepala), karena
seringnya surat ini dibaca dalam berbagai kesempatan : Tahlilan, malam
Jum’atan, menjenguk orang sakit, melawat orang yang meninggal (takziyah),
ziarah kubur, membuka dan menutup majelis ta’lim, atau acara-acara lain yang
dianggap penting. Tapi tahukah kita makna yang terkandung dari Surat yang
“istimewa” ini ?
Dalam Kitab Suci Al Qur’an, Surat Yaasin
merupakan surat ke-36 (dari 114 surat di
Al Qur’an) dan masuk dalam Juz 22.
Susunan penempatan Surat Yaasin dalam Al Qur’an berada di antara Surat ke-35
Faathiir (Pencipta) dan surat ke-37 Ash-Shaffaat (Yang bershaf-shaf).
Yaasin termasuk kelompok “surat-surat Makkiyah” karena
diturunkan di Mekkah, dan diwahyukan sesudah surat Al Jiin.
Surat Yaasin terdiri dari 83 ayat. Dari jumlah
ayatnya, Surat Yaa Siin termasuk kelompok Surat yang sedang jumlah ayatnya (antara
50 – 100 ayat).
Dinamakan “Yaasin” karena dimulai dengan huruf Yaasin”, yang arti katanya tidak pernah diterangkan
oleh Allah maupun Rasulullah. Wallahu a'lam bishshawab.
Hanya Allah yang mengetahuinya artinya (3 surat lain dalam Al Qur’an yang
diberi nama sesuai huruf di awal surat, seperti halnya Yaasin,
adalah: Surat Thaahaa, S. Shaad, dan S. Qaaf)
Pokok-pokok isi
Surat Yaasin :
1. Kisah perjuangan
pendakwah dan syuhada :
Sebagai pelajaran bagi penduduk Mekkah yang
ketika itu menolak kenabian Rasulullah, secara panjang lebar dalam ayat
13-29, dikisahkan penduduk suatu kota dalam menghadapi utusan yang menyeru pada
agama Allah. Pada saat pendakwah itu diancam untuk dibunuh oleh penduduk kota
yang ingkar, muncullah seorang penduduk kota yang telah beriman dan secara
berani membela para pendakwah.
Orang pemberani ini akhirnya menjadi syuhada
setelah dibunuh dengan kejam oleh kaumnya sendiri, dan oleh Allah dimasukkan ke
dalam Surga. Ketulusan orang ini untuk menyelamatkan kaumnya terlihat dari
ucapannya, yang bukan mengutuk kaumnya yang telah membunuhnya tetapi
justru mendoakan mereka (ayat 26-27). Di sini Allah memberikan
contoh nyata jihad fi sabilillah, yaitu
keberanian moral pembela kebenaran (yang berani
mengatakan “yang benar walau pahit” dan “berkata yang benar terhadap
penguasa / masyarakat yang zhalim”) yang bila wafat berjuang
di jalan Allah akan dan mendapat jaminan masuk Surga. Oleh
karenanya sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa tokoh ini adalah shahibu Yaasin (fokus Surat Yasin)
2. Pokok-pokok Keimanan
(Aqidah), antara lain :
· Allah bersumpah dengan
Al Qur’an bahwa Muhammad
SAW benar-benar seorang rasul yang diutusNya
kepada kaum yang belum pernah
diutus kepada mereka rasul-rasul (yaitu bangsa Arab), seperti yang disebutkan
dalam ayat 1-6.
· Manusia jangan
“menyembah (mempertuhankan) syaithan karena mereka adalah musuh yang nyata
(ayat 60-62)
· Kekuasaan Allah
membangkitkan manusia di hari Kebangkitan (ayat 51-59) dimana penghuni Surga
akan memperoleh kebahagiaan yang kekal. Ayat “Salaamun,
qaulam mir rabbir rahim” (Kepada penghuni Surga, dikatakan
“Salam” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”), merupakan kata terindah dalam Surat
Yaasin karena merupakan dambaan bagi semua muslim yang
sudah wafat untuk mendapat salam dari Allah SWT
di Surga.
3. Tanda-tanda Kekuasaan Allah
yang mengungkapkan sebagian “rahasia alam semesta” agar manusia beriman
pada kebesaran Allah dan bersyukur atas karuniaNya. Kandungan Surat Yaasin ini
sarat dengan ilmu pengetahuan karena sepanjang ayat 33-50 terdapat sejumlah
“hikmah pelajaran” bagi mereka yang mau menggunakan akal (mengkajinya
secara mendalam) :
· “Maha suci Tuhan yang yang telah
menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang mereka tidak
ketahui” (ayat 36)
· “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan
(melampaui) bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya” (ayat 40)
· “Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya
(tua pikun) niscaya Kami kembalikankan dia kepada kejadiannya
(seperti bayi yang baru lahir yang lemah dan tidak tahu apa-apa). Maka apakah
mereka tidak memikirkan? (ayat 68)
4. Mengingat Mati
“Ajal pasti tiba” dan bisa datang pada
siapa saja – tua atau muda -- tanpa diketahui waktunya. Banyak ayat dalam
Surat Yaasin membicarakan tentang kematian dan Hari Berbangkit. Tujuannya agar
manusia mau ingat mati sehingga lebih mendekatkan diri pada agama. Pemahaman
pada makna Surat Yasiin ini seharusnya menyadarkan kita tentang kematian
dan Hari Kiamat, sehingga menggugah kita untuk lebih banyak beribadat
dan beramal saleh serta bertaubat sebelum terlambat.
Jadi seharusnya, dengan banyak membaca Surat
Yaasin, kita makin mempersiapkan “bekal” kita di kehidupan mendatang.
Dengan demikian, Surat Yaasin, bukan hanya bermanfaat
dibacakan pada orang yang sudah meninggal,
tapi terlebih lagi bagi kita yang masih hidup untuk
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......