JAKARTA,
KOMPAS.com - Hampir satu tahun kedua kaki Kartini (39) sakit. Bahkan pernah
lumpuh selama sebulan. Tapi, setelah diteping (totok), kakinya pulih dalam
waktu 15 menit.
Ketika hendak ke atas panggung, warga Tanah Abang Jakarta
Pusat ini tampak tertatih dan picang. Dengan susah payah ia menapaki 4 anak
tangga kecil untuk sampai di kursi hijau. Ia bersama 4 orang lain bersiap
menerima terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).
SEFT adalah teknik pengembangan diri ekletis yang
menggabungkan 14 macam teknik terapi. Termasuk di antaranya adalah kekuatan
spiritual untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran, sikap,
motivasi, perilaku dan pengembangan diri.
SEFT di Indonesia dibawa oleh Ahmad Faiz Zainuddin yang
belajar langsung kepada Gary Craig dari Amerika Serikat, pendiri Emotional
Freedom Technique.
Minggu (26/7) pagi ini Faiz bersama para alumnusnya yang
bergabung dalam Logos Institute mengadakan pengobatan dam pelatihan SEFT di
Jalan Jati Bunder VII Tanah Abang Jakarta
Pusat.
Kartini yang sudah bersiap disembuhkan, tampak menghirup
napas panjang. Murid Faiz, memberinya minum dari air mineral kemasan gelas.
"Ya Allah walaupun saya sakit kaki, saya ikhlas menerima masalah saya ini.
Saya pasrahkan pada-Mu kesembuhan saya dari sakit kaki ini," kata terapis
SEFT, yang diulangi oleh Kartini.
Sembari Kartini mengulang-ulang kalimat tersebut, sang
terapis meneping bagian ubun-ubun, bagian atas mata, samping mata, bawah mata,
di atas mulut, di hidung, ketiak dan dada Kartini. "Ya Allah...Ya
Allah...Ya Allah..." Kartini terus menyebut Asma Allah, sembari memejamkan
mata.
Hebatnya, 15 menit terapi, Kartini sudah bisa berjalan
normal. "Biasanya saya paling jauh berjalan 20 meter. Saya belum pernah
seenak ini. Rasanya juga lebih tenang," ungkap Kartini.
Ia melanjutkan, sejak kali pertama sakit kaki pada bulan
September 2008, ia telah berobat ke mana-mana. Namun, hasilnya tidak memuaskan.
"Kata dokter saraf kecepit. Tiap hari sakit. Tidur saja terganggu,"
ucap Kartini.
Yoyon (49), juga mengalami hal serupa dengan Kartini. Warga
Tanah Abang ini awalnya mengeluh sakit kepala sebelah dan tangan kirinya
semper. "Kata dokter saya kelebihan kolesterol. Sejak 5 tahun lalu. Saya
suka kumat kalau malas pantang," kata Yoyon sambil tersenyum.
Teknik penyembuhan kepada Yoyon saya dengan Kartini. Yoyon
diminta mengiklaskan penyakitnya kepada Sang Pencipta, sambil menyaru mohon
kesembuhan. "Hasilnya, kepala sembuh, tangan sudah baik," tutur
Yoyon.
Ia mengaku, bagian tubuhnya yang diteping adalah ubun-ubun,
bagian atas mulut, bagian bawah mulut, samping mata, ketiak dan tengkuk. Baik
Kartini maupun Yoyon sama-sama berharap kesembuhannya bersifat permanen.
"Sembuh selamanya, dan juga pantang terus," tandas Yoyon.
Lebih jauh Faiz mengungkapkan metode SEFT sudah dimodifikasi
dengan menekankan kekuatan spiritual. "Secara tidak langsung, melalui
pengobatan seperti ini, pasien ingat Tuhan," paparnya.
Supaya pengobatan ini berkelanjutan, tambah Faiz, mereka
juga diajarkan bagaimana mempraktikkan terapi SEFT ini. Tujuannya, supaya
mereka bisa membantu orang lain dan juga bisa menyembuhkan dirinya sendiri
kalau penyakitnya kumat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......