Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Agustus 2013

Menjemput Kematian dengan Husnul Khatimah (II-habis)

Pada artikel sebelumnya penulis telah membahas tentang langkah awal untuk dapat menjemput kematian dengan husnul khatimah. Sedangkan, pada artikel yang merupakan lanjutannya ini, sebagaimana telah penulis janjikan sebelunya, akan dipaparkan tentang amalan-amalan menakjubkan sebagai bekal kita untuk mendapatkan kematian husnul khatimah.
Menurut Ustadz Syatori Abdur Ro’uf, ayat kauniyah Allah yang paling menakjubkan adalah selamatnya seorang manusia dari azab neraka. Dan tidaklah seorang manusia dapat selamat melainkan dengan rahmat Allah. Sedangkan rahmat Allah yang berupa keselamatan dari siksa neraka) ini hanya diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Siapakah mereka?
Mereka adalah orang-orang yang memiliki prinsip bahwa karena keselamatan seseorang dari azab  neraka itu adalah sesuatu yang sangat ajaib, maka keselamatan itu hanya diberikan-Nya kepada orang-orang yang memiliki amalan yang sangat menakjubkan.
Amalan yang menakjubkan ini bukan berarti sebuah amalan yang di luar kemampuan kita bahkan, bisa jadi ini adalah amalan yang sangat ringan dan dapat kita lakukan dalam waktu yang sangat singkat. Ada tiga kriteria bagi sebuah amalan untuk dapat dikatakan sebagai amal yang menakjubkan:
1. Amal kebaikan tersebut kita lakukan di saat kita sedang ingin melakukan hal yang sebaliknya.
Maksudnya adalah kebaikan yang kita lakukan di saat kita sedang tidak ingin melakukan kebaikan itu bahkan, yang kita inginkan saat itu adalah melakukan keburukan. Ketika kemudian kita memilih untuk melakukan kebaikan, maka kebaikan seperti ini layak untuk disebut sebagai kebaikan yang menakjubkan.
Banyak contoh dari hal ini diantaranya adalah kita mendahulukan orang lain ketika kita
dalam keadaan butuh. Sudah banyak kisah yang menceritakan besarnya ganjaran bagi orang
yang mendahulukan kebutuhan saudaranya di saat dia juga membutuhkan hal tersebut. Allah
berfirman:
“…dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri,
Sekalipun mereka dalam kesusahan…” (Al Hasyr: 9)
Contoh yang kedua adalah kita berinfak dalam keadaan sulit. Keadaan sulit ini adalah sebuah anugerah. Karena ketika kita menghendaki kita bisa menjadikan keaadaan sulit ini menjadi sebuah saham yang sangat besar untuk mendapatkan husnul khatimah. Ini termasuk amalan yang sangat menakjubkan.
Begitu juga ketika kita menginfakkan sesuatu yang paling kita senangi. Misal, kita memiliki dua buah handphone yang salah satu kita sukai dan yang lain tidak. Kita hanya membutuhkan satu handphone saja. Kemudian kita berikan handphone kita yang kita sukai
tersebut. Dan tidak hanya sampai di situ, tetapi kita memilih untuk memberikan handphone yang kita sukai tersebut kepada orang yang tidak kita sukai. Ketika kita dapat melakukan hal ini, maka itu berarti kita telah melakukan suatu amal yang menakjubkan. Dan sebenarnya, hal yang kita berikan ini tidak harus berupa barang. Kita memberikan senyum atau sekedar mendoakan kebaikan kepada orang yang kita tidak sukai pun sudah termasuk sebuah amal yang luar biasa.
2. Menikmati segala amal baik yang kita lakukan.
Ada sebuah kaidah dalam hal kematian yaitu kita akan diwafatkan dalam keadaan sedang melakukan amal yang kita sukai. kita perlu belajar dari Abdullah ibnu Mubarak yang berkata “Tidak ada suatu keadaan yang lebih aku sukai melainkan dinginnya malam di saat
shalat tahajud dan panasnya siang di saat berpuasa.” Orang yang menyukai sholat berjamaah akan di wafatkan dalam keadaan sedang shalat berjamaah, dan orang yang menyukai bermain game insya Allah akan diwafatkan dalam keadaan sedang bermain game. Wal ‘iyadzu billah.
3. Meninggalkan maksiat yang sangat kita sukai.
Ketika kita mendapati suatu kesempatan melakukan sebuah kemaksiatan yang sangat kita sukai dan kita memiliki kemampuan untuk melakukannya akan tetapi kita tinggalkan dan kita berjanji untuk tidak melakukan keburukan tersebut selama-lamanya, maka tindakan kita meninggalkan maksiat ini termasuk amalan yang sangat menakjubkan. Misalkan kita menyukai untuk bermaksiat dengan lawan jenis, tapi ketika kita memiliki kesempatan dan kemampuan untuk melakukannya kita memilih untuk meninggalkan maksiat tersebut dan berjanji untuk menutup mata, telinga, dan hati kita dari segala maksiat terhadap lain jenis maka ganjaran dari amalan ini sungguh sangat luar biasa.
Dan meninggalkan keburukan ini tidak harus sampai pada tataran dosa sebesar zina, akan tetapi ada maksiat yang lebih kecil yang kita sukai yang dapat kita tinggalkan yaitu melakukan sesuatu yang sia-sia. Misalkan kita suka menonton pertandingan bola tetapi kita memilih untuk tidak menontonnya karena ingin meninggalkan hal yang sia-sia maka insya Allah ganjaran dari hal ini sangat besar disisi Allah. Bahkan sebenarnya meninggalkan menonton pertandingan bola ini jauh lebih mudah daripada menontonnya.
Demikianlah paparan penulis tentang amalan-amalan yang menakjubkan yang sebenarnya tidak terlalu berat untuk kita lakukan. Mudah-mudahan Allah berikan kita kekuatan dan kemauan untuk melakukan amalan-amalan yang ringan ini dan mudah-mudahan Dia berkenan menjadikan akhir hidup kita husnul khatimah. Aamiin.
Wallahu A’lam bis Shawwab.
Sumber: ceramah Ustadz Syatori Abdur Ro’uf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......