Cari Blog Ini

Jumat, 27 Agustus 2010

inovasi tiada henti

Saya pensiun dini
Inovasi tiada henti
Berapa banyak hal yang sudah Anda canangkan dalam hidup? Saya memiliki banyak hal serupa itu. Berapa banyak hal yang sudah berhasil Anda capai dalam hidup? Saya memiliki banyak hal yang belum berhasil menyentuh pencapaian serupa itu. Kadang saya menuntut tanggungjawab nasib atas begitu banyaknya hal yang tidak berhasil saya capai. Namun, ketika secara sungguh-sungguh menengok ke belakang, ternyata kegagalan saya lebih banyak disebabkan karena saya sendiri. Bukan oleh nasib saya. Ada yang karena saya tidak tahu caranya. Atau saya salah melakukannya. Atau saya semberono dalam merencanakannya. Dan yang lebih sering lagi karena saya tidak benar-benar berani membayar harganya dengan totalitas diri saya sendiri. Saya mencanangkan cita-cita besar yang tentunya menuntut harga yang besar untuk dibayar. Sebuah harga yang hanya bisa terbayar dengan totalitas. Apakah Anda juga demikian?
Beberapa pekan silam saya sedang ada di pertemuan antar teman teman kolega saya,. Rupanya teman-teman saya banyak yang mengira saya masih bekerja sebagai seorang pegawai negeri sipil dikalangan BKKBN untuk sebuah instansi pemerintah non departemental.Dan memang saat itu saya sudah mengundurkan diri, pensiun dini. hati saya mengajak untuk mengambil pilihan ini, yaitu; melakukan sesuatu yang sejak jaman dahulu kala saya inginkan. Bekerja babas diatas usaha sendiri.
Itu juga berarti saya harus mengakhiri semua ‘kenikmatan hidup’ yang telah selama bertahun-tahun memanjakan kami. Juga ‘pengangguran terselubung’ yang sebenarnya sangat saya sukai. Tapi, saya menginginkan ‘lebih’ dari itu, yang saya percaya tidak akan saya temukan jika bekerja disana. Bukan karena instansi ini kurang baik. Namun karena saya sendiri yang menuntut lebih banyak untuk hidup saya. Bagi saya pribadi bnekerja disini menjamin kepuasan berkarir. Namun, saya merasa belum cukup untuk mendapatkan apa yang ’sesungguhnya’ saya inginkan.
Memang sebenarnya saya memiliki pilihan lain, yaitu; menjadi PNS sambil nyambi jadi pengusaha. Tapi sangat sulit bagi saya untuk melakukan hal itu meskipun dalam status cuti. Padahal boleh jadi pada saat itu instansi tempat saya bekerja sedang berjuang untuk sesuatu yang seharusnya menjadi tanggungjawab saya. Ini bukan soal salah dan benar, melainkan soal ‘value pribadi’. sistem nilai’. Maka saya ingin memastikan bahwa apa yang saya share kepada diri saya adalah ‘apa yang saya lakukan’, bukan ‘apa yang seharusnya mereka lakukan’.
Saya memulai ‘pekerjaan sendiri’. Tidak ada modal kapital yang secara rasional bakal bisa ‘meningkatkan kualitas hidup kami’, atau sekedar ‘menyamai apa yang selama ini .dan lagi saya ini ’single gardan’. Jika saya gagal, istri dan anak-anak saya mungkin tidak bisa makan. Tapi dengan begitu justru saat saya berdoa bisa lebih khusuk daripada sebelumnya.
Alhamdulillah, sampai hari ini saya masih bisa bertahan. Tidak terlalu buruk untuk ukuran seorang pemula yang bermodal utama kenekatan. Meski masih sering kalah oleh pengusaha sekelas. Lagi pula, saya meyakini benar bahwa hidup bukanlah soal kalah atau menang. Mungkin jika sekarang saya mengalami keadaan ’seolah kalah’, maka suatu saat nanti saya bisa menemukan banyak hikmah
inovasi tiada henti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......