Siapa menebar menuai
Malam muali merangkak kelam ketika mobil tua yang setia kutumpangi meluncur naik ke Batu keluar kota Malang dalam perjalanan pulang ke Kediri. Gelappun terasa semakin mengeluti suasana jalanan yang mulai agak sepi. Hujan yang semakin tebal menambah kegamangan hati ini untuk terus malaju, dan karena harus tiba di Kediri esok, korona 73 hitamku terpaksa teruskan lajunya tak kudengar rintihan dan sambatnya mungkin sudah menggeh mengeh kehabisan tenaga, Namun setelah jalan mulai menurun berangsur nyama menyelimuti ku dalam perjalan itu. Kedinginan malam itu tak sadar melontarkan tiup siol gumam sukurku nyaman dari mulut yang mulai beku sejak berangkat belum ada yang terucap… dan tiba tiba… semua menjadi gelap gulita, mobil mendadak ku parkir kepinggir jalan kanan, malah keseberang jalan untuk menghidar tikungan yang berada didepan, benar parkir yang salah di tengah gelap yang hanya di teramani cercah cahaya sisa cahahaw pantulan awan terangnya kota malang malang benar nasibku kini malam yang tersisa dalam kebekuan hati cemas harap tidaki terjadi apa dengan mobil butut ini, kap mesin kubuka,….. senter ah sialan yang ada hanya senter batang korek yang kecil…. Ternya aki mobil ini terlepas dari ikatanya dan montang manting di bawa arus liuk lekuk tikungan tajan dan terjalnya jalan ini. Jalan pegunungan Malang Kediri terhenyak aku berdiri seseosok manusia malam dibelakang,dan bertanya kenapa pak?,mogok, kutoleh orang itu seorang sarungan berkemeja….. wah ini aman masih ada penghuni dan bahkan perumahan disini disekitar ini pikirku, ya jawabku sekenanya sembari meniti kembalimungkin ada hal hal kalau kalau ada hal yang lain yang mengganggu ternya hanya akiny yang menggangu karena lepas dari ikatannya, apa p-ak/ Tanya orang itu menunggui di belakangku … anu mas cuma akinya terlepas dari talinya dan talinya lepas dan hilang.,jawabku semabari saya mengembalikan aki pada tempatnya. Kutengok orang itu sudah tidak tampak saya berfikir keras untuk memperoleh seutas tali yang dapat dipakai tapi kemana? Ternya tidak tampak satu rumahpun disekitar kami berhenti, kami toleh kanan kiri sepi benar banar sepi malam itu. Kami kembali dibawah kap mobil untuk mengkaitkan aki itu agar tetap dapa ditempatnya dan memutuskan untuk mencoba menghiudupkan mesinya kembali baru membalikan badan , orang tadi sudah berada dihadapanku dan membawa seutas tali tampar plastic biru, mungkin tali ternaknya atau tali sampiran jemuran cucian pakian istrinya.melihat panjangnya tali itu dan menyodorka kepadaku untuk saya pakai . Dengan rasa kegembiraan yang besar saya terima tali itu dan saya pakai mengikat aki pada posisi yang kuat.. saking asiknya saya mengikat aki itu dengan tali yang juga posisi yang gulap pula agak lama saya ungkak ungkik dan bereslah saya tengok orang itu sudah tidak ada ditempat. Saya heran saya melangkah maju agak jauh kebelakang tidak ada rumah yang ada hanya gumukan pepohonan yang pekat berbalik kearah baliknya ya sama saja…. Ya saya belum sempat mengucapka terima kasih orangnya telah pergi, hanya kepada allah belaka kami ucapka sukur saya hidupkan mobil alhamdulillah hidup dan kami nyalakan lampu terang dihadapan saya memang daerah itu tidak terlihat satu rumahpun….apa kira kira dibawah sana……. Mestinya di bawah sana terimakasih….terima kasih…. Semoga kesjahteraan selalu mampir kepadamu penolongku……‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘‘….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......