Lailatul kodarku
Diluar bulan puasa
Saya harus berjuang kuat membanting tulang memutuskan meninggalkan hoby dan semua kebiasaan buruku,.Kira kira sudah hampir lebih enam puluh tahun aku belum dapatkan hariku baik sebaik hari itu, se akan hidup lebih hidup lagi, ya itu terjadi lebih dari tujuh tahun lalu sampaikinipun hari hariku meniti dalam kesunyian kesendirian yang panjang, layahyaaa wala yamuuut,,,,,,,, harus bagaimana hanya karena sebuah cerita kebetulan yang merasuk sukmaku kuratapi jalan hidupku yang kosong kubunuh waktuku yang hanya hanyut dalam melambungkan khayal keindahan maya yang rancak namun tak kunjung terhampiri…
Hari itu kuhampiri sosok wanita yang mojok sendiri dipinggir kolam renang tempat aku biasa habiskan dan bunuh waktu waktu pagiku…… ow mengapa mojok sendiri mungkin ada atau boleh saya temani apa ada yang sulit untuk berenang tanyaku bertubi tubi jurus orang terpinggirkan dalam kesendirian.
Setelah basa basi latihan berenang kanan kiri akhirnya…. Wanita itu naik dan duduk mojok di bangku pinggir kolam dan saya tututi naik bak arjuna menghampiri bidadari yang menunggu menunggu di tepi pinggir kolam khayangan argo loko saya duduk bersila berhapadan layaknya seorang guru mejang sang murid…… yaa ternyata bukan saya gurunya wanita itulah sang guru sejati… dikisahkannya jalan kehidupana yang penuh onak duri dalam nikmatnya menjelajah dunia glamuor pada masa muda nya yang katanya ia datang dari keluarga berada dan tokoh agama di sebuah desa kaya , dengan kekasih dan pujaannya pemuda kekasih pertamanya yang kini adalah suaminya. Cerita melakolistik menhanyutkan tak terasa kudekap rapat tubuh sintalnya ketika ia merangksak menangisi masaa lalu itu dan ..dalam keredaan emosinya kulpas pelan menghidari mata melotot pengunjung lain kolam itu.
Ya benar,, saya sekarang sudah merasakan indahnya hidup dalam naungan berkah ilahi, suami saya sekarang sudah insaf tinggal dirumah dan tidak pernah pergi kemana mana saban harinya ia hanya menyerukan adzan di musholla tinggalan ayah saya itu mengangkat solat, menurunkan kere beranda musola….dan saya sekarang yang menjadi tiang rumah tangga itu.dengan menunggu depot tempat nongkrong bersama hamba hamba allah yang soleh…karena suamiku itu paskha serangansetruknya. Ya benar itulah Allah ternyata telah mengabulkan doa saya, saya akan bahagia ditunggui suamiku meski itu berat bagi .saya Do’a seorang istri yang tulus dikabulkan Tuhanya…. ..ya allah berikan keindahan petunjukmu mampir dihati yang sedang mendambakan kasihmu in
…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan meninggalkan komentar anda di kolom yang telah kami sediakan.......